Ekonomi Syariah: Bukan Cuma Untung, Tapi Caranya Aja yang Beda
Agama | 2025-09-11 15:36:50
Dalam hal ini Ekonomi Syariah bukan membatasi kita, tapi memberikan jalan kepada kita untuk memilih jalan yang lebih baik. Apalagi Ekonomi Syariah membedakan antara Riba (bunga) dan Profit (keuntungan). Karena dalam definisinya Riba adalah suatu keuntungan yang didapat tanpa adanya usaha yang keras dan tanpa adanya penyeimbang dalam transaksi yang dijalankan—seperti bunga pinjaman yang terus bertambah dan memberikan keuntungan pada Bank dan tidak peduli apakah nasabah mendapat kerugian atau tidak. Berbeda dengan Profit, profit adalah keuntungan yang sah, yang didapat dari usaha baik kerjasama ataupun tidak.Dalam praktiknya, "cara yang beda" ini terlihat jelas. Ada konsep bagi hasil (mudharabah), di mana pemilik modal dan pengelola bisnis sama-sama untung jika berhasil, dan sama-sama rugi jika gagal. Ini menciptakan iklim bisnis yang saling mendukung, bukan saling menekan. Ada juga skema jual beli (murabahah) yang transparan, di mana harga sudah disepakati di awal tanpa bunga tersembunyi. Semua ini bukan hanya soal aturan, tapi soal etika yang membawa ketenangan.Pada akhirnya Ekonomi Syariah tidak dapat diukur dari seberapa besar untung yang didapatkan, tapi juga dari keberkahan dan dampak positifnya juga. Karena ketika kita berbisnis dengan cara yang benar, keuntungan yang didapat bisa menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan memberdayakan masyarakat. Jadi, ini bukan tentang tidak boleh untung, tapi tentang bagaimana keuntungan itu bisa menjadi alat untuk kebaikan.
Banyak yang salah paham, mengira bahwa ekonomi syariah itu sangat membatasi dan membuat kita sulit untuk mendapatkan keuntungan. Padahal, anggapan itu sangat keliru. Karena Ekonomi syariah itu bukan melarang kita kaya atau berbisnis besar. Justru sebaliknya, ia mendorong kita untuk menjadi individu yang makmur agar bisa memberi manfaat lebih luas. Bedanya, ekonomi syariah punya cara tersendiri untuk mencapai tujuan itu, sebuah cara yang adil dan transparan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
