Sis Saras dan Solusi Satukan Permanen KNPI
Politik | 2025-09-09 17:29:38
Nestapa terpecah-belah dualisme, trialisme hingga kepingan-kepingan KNPI aneka rupa. Kemudian keadaan ini bila terus dibiarkan, maka tinggal tunggu waktu, KNPI memilih hangus dari pusaran masa.
Menyedihkan, sedikit lagi organisasi induk pemuda Indonesia ini memasuki enam dekade, terlampau lama, lebih dari sepuluh tahun alami kemerosotan, kenyataan pahit terbelenggu dinamika konfliktual, friksi-friksi egoistik personal yang sulit disudahi. Kondisi berantakan, erosi, distorsif, dan terdegradasi pamor yang membuat kehilangan KNPI peranan.
Ironi yang membuat saya terpikat semangat untuk mempublikasikan harapan yang tersisa. Terutama syarat pokok, ranah, image positif figur ketua umum yang mumpuni, cocok, berkapasitas dan tokoh pemuda sumbernyawa organisasi yang punya kemampuan logistik.
Karena diperlukan etos luar biasa semacam itu untuk menata kembali ekosistem yang terlampau rusak, dan kemudian membawa keluar KNPI dari cangkang krisisnya.
Kepada siapa yang bisa diharapkan menjadi “Bintang Baru” memberikan warna perjuangan. Obor harapan perbaikan itu mulai terlihat tanda-tandanya, gelagat berkelana, pengembaraan semangat konsolidasi nasional kini sedang dilakukan oleh ketua-ketua ‘KNPI pecahan’.
Dan, thinking out of the box, proposal menguji minat keponakan Presiden, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo nama tunggal yang digadang-gadang mendapatkan karpet merah untuk duduk manis menjadi Ketua Umum. Terdengar gagasan luar biasa, meski masih gonjang-ganjing, atau riak-riak, tapi patut diapresiasi.
Sis Saras, begitu terdengar akrab disapa pemuda sepantaran. Bagi saya ide ini cerdas, bernas dan sangat menggembirakan yang seharusnya tak hanya sekedar mendapatkan apresiasi. Tetapi didukung dan dikristalisasi secara kompak oleh semua khalayak dan element pemuda Indonesia.
Sebab setidak-tidaknya tak perlu lagi pusing-pusing mencari figur ketua umum kelas bawah aktivisme yang ujungnya hanya sekedar berhasrat populisme, nebeng mengais ketenaran popularitas pribadi di organisasi KNPI.
Benar stok pemuda melimpah, tapi jangan sampai mengulang pengalaman pahit, memunggungi ketua umum yang buruk kualitasnya, penambah panjang durasi perpecahan.
Yang mesti dipahami lagi, dalam proses penjajakan ini bila ada yang beritikad buruk framing negatif “KNPI Jilat Kekuasaan Dorong Saraswati Jadi Ketum”. Narasi spekulatif, stigma yang menggiring penyesatan publik ini harus diluruskan atau diacuhkan saja.
Tak ikut terpikat klik karena judulnya yang bombastis, seolah tanpa syarat, luar biasa, berita tak tanggung rasa, spekulatif tidak memenuhi prinsip jurnalistik hanya akan membangkitkan trauma, belum apa-apa sudah tega blow up informasi dari riak-riak.
Masalahnya di era post truth ini, orang tidak lagi mau melihat kebenarannya, dan mengabaikan kesesatan cerita hanya karena suka tidak suka. Bahayanya lagi, dalam ilmu komunikasi, informasi yang terdistribusikan secara masif dan berulang, bukan saja menggiring hati publik terpikat, melainkan seolah akan menjadi sebuah kebenaran meski disinformasi.
Simbol Penyatuan
Sebaiknya masing-masing ketua umum KNPI pecahan mengesampingkan dulu preferensi atau utopia aliran politiknya yang akan menghalangi kesepahaman meminang Rahayu.
Karena ini bukan utopia tapi percaya tumpahan keberkahannya, kecuali perbaikan menyeluruh, dan menjadi simbol pemersatu, tak mungkin terbesit bagi perempuan muda cemerlang yang tengah berada pada puncak menara gading saat ini mengais ketenaran popularitas di KNPI.
Rahayu seorang organisator, sudah banyak momentum yang menempa pengalamannya. Sementara unsur tambahan ‘bukan orang biasa’ dia adalah cucu seorang begawan terkemuka di republik ini yang memoles kematangannya secara genuine organik.
Historiografi sepak terjangnya sehingga mudah bermetafora sebagai politisi muda kawakan. Tidak mengherankan Rahayu menyabet penghargaan sebagai salah satu dari 40 figur muda yang berpengaruh dalam seleksi ketat yang dilakukan oleh Majalah Fortune Indonesia.
Tidak banyak orang yang memiliki kualifikasi sepertinya, role model, khusus bagi perempuan Indonesia. Kespektakulerannya mengalami kenaikan kasta di usia muda. Justru tanpa terlebih dahulu harus menunggu guratan sebagai keponakan orang nomor satu di negeri ini.
Semua faktor determinan memiliki korelasi, sekilas itu ia seperti meteor yang bakal mengangkat kembali citra positif yang berarti bagi perubahan ekosistem KNPI.
Spesifiknya, menghadirkan dia di hadapan massa pemuda, rasa-rasanya akan mendapatkan sambutan manis. Sewajarnya pemuda Indonesia memang harus menyambutnya, tidak perlu lagi minder, atau malu-malu menyatakan setuju.
Memadai syaratnya, efektif mencairkan kebuntuan, mengekspresikan persatuan, dan terukur hasilnya. Efek langsungnya menularkan nuansa young leaders yang baik, perubahan tata kelola KNPI modern mengikuti zaman.
Pekan Konsolidasi
Lebih dari 20 pemimpin dunia berkumpul pada parade militer China yang pamerkan aset militernya. Presiden Prabowo berdiri penuh wibawa, sejajar Putin, Jinping, Kim Jong Un pemimpin negara-negara besar yang mengatur dunia.
Momen bersejarah itu sayangnya berkelindan dengan demonstrasi (timbang moral negara) berhari-hari yang menguras energi kita. Harusnya demo berbobot rasionalitas, celakanya dicampuri emosionalitas yang meluap kemudian terjadi keonaran, rusuh, pengrusakan, pembakaran fasilitas umum, hingga penjarahan.
Tetapi cukup, kita sudahi percakapan demo, biar menjadi pelajaran, bahan refleksi diri yang mentrigger komitmen bersama untuk pembenahan, kita kembali produktif.
Saatnya long march membangun kedisiplinan nasional. Tidak putus fokus harapan bunga rampai mencapai Indonesia emas yang masih terlalu banyak paradoks merintanginya sehingga jauh panggang dari api. Apa yang mau dipanggang semua tidak jelas, meski semangat sudah berkobar-kobar.
Semangat sama-sama membereskan yang belum beres-beres semua ini tuntutan sejarah. Namun apakah semua ide hanya akan menjadi monumen ide?
Tentu saja jawaban bukan pada risalah atau perspektif ini hanya berfungsi memudahkan informasi, membuka komunikasi, meluaskan nalar pemuda agar kembali punya relasi baik. Menggalang kekuatan untuk bersatu, terlibat aktif dalam percakapan perbaikan yang terbuka. Ibarat sebagai mozaik, risalah ini hanya akan populer (monumental) bila semua budiman pemuda secara natural mendapatkan hidayah nyanyian setuju.
Yang jelas waktu lalu Rahayu secara terang-terangan telah sedia menghadiri Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) KNPI versi Putri Khairunnisa di Jakarta. Dan sebelumnya juga hadir di Rapimpurnas KNPI pecahan versi Riano di Palangkaraya.
Perjalanan ini bagi saya, sarat pesan sebuah penjajakan konsolidasi. Tinggal rumusan langkah konkretnya yang harus diakui penting mengkonfirmasi mengenai selera pribadi Rahayu, kesediaan, sesuai atau tidak dengan menunya.
Seyogyanya selera pribadi dikesampingkan, mengapa? Panggilan ‘pengorbanan’ untuk kepentingan yang bermaslahat besar perlu dinomorsatukan. Menyatukan kembali KNPI adalah ijtihad yang bermaslahat besar baik bagi goresan romantika sejarah, maupun bagi eksistensi pemuda kedepan yang harus intensif bangun bangsa.
Mengutip kata Bung Tomo “Seseorang hanya bisa disebut besar jika ia mampu mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik”, kearifan pesan ini kita tunggu konkretnya di KNPI. []
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
