Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yusmiati S.Si., M.Si.

Derita Gaza Makin Meningkat, Kesadaran Umat akan Solusi Hakiki Harus Makin Meningkat

Politik | 2025-09-09 16:45:02

Tragedi kemanusiaan di Gaza terus berulang, bahkan makin memburuk dari hari ke hari. Kejahatan Zionis Israel semakin brutal, dan sayangnya justru mendapat legitimasi politik dari kekuatan besar dunia. Dukungan Donald Trump agar Zionis segera mengambil alih Gaza menjadi bukti nyata bahwa proyek penjajahan ini bukan sekadar agenda Israel, tetapi merupakan kepentingan politik global.

Sementara itu, dunia menyaksikan derita rakyat Gaza dengan mata terbuka. Umat manusia di berbagai belahan dunia berupaya memberikan bantuan terbaik yang mereka bisa. Mereka mengumpulkan uang, obat-obatan, hingga logistik melalui berbagai misi kemanusiaan. Salah satunya adalah Gaza Sumud Flotilla, sebuah gerakan internasional lintas negara untuk memasukkan bantuan ke Gaza. Namun, meski niat tulus dan kepedulian dunia semakin besar, kenyataannya semua itu belum mampu menghentikan mesin pembantaian Zionis.

Pengkhianatan Penguasa dan Diamnya Dunia

Ironisnya, di tengah gelombang simpati rakyat dunia, para penguasa Arab justru menunjukkan wajah pengkhianatannya. Alih-alih mengerahkan kekuatan politik dan militernya untuk menghentikan genosida, mereka memilih diam atau malah menjalin normalisasi dengan Zionis. Diamnya dunia internasional dan lemahnya respons negara-negara mayoritas Muslim hanya semakin memperkuat keberanian Israel melanjutkan kejahatannya.

Sekat Nation State dan Solusi Kemanusiaan yang Terbatas

Harus disadari, mengapa solusi yang muncul selalu terbatas pada aspek kemanusiaan semata? Akar masalahnya adalah sekat nation state—sistem politik buatan Barat yang memecah-belah umat Islam ke dalam batas-batas negara bangsa. Akibatnya, Palestina dianggap “urusan luar negeri”, bukan kewajiban bersama. Maka yang lahir hanyalah solusi individual dan filantropi: donasi, pengiriman relawan, dan bantuan logistik. Semuanya penting, tetapi jelas tidak menyentuh akar persoalan. Selama sekat nation state ini masih dijadikan patokan, umat Islam akan selalu merasa “tidak punya kewenangan” untuk mengerahkan kekuatan militer demi membebaskan saudaranya.

Islam Menawarkan Solusi Hakiki

Islam telah memberikan solusi syar’i yang tidak bisa digantikan: jihad fii sabilillah. Inilah jalan satu-satunya untuk mencabut akar penjajahan Zionis. Jihad bukan sekadar slogan emosional, melainkan kewajiban syar’i yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Memang, jihad dalam skala militer yang terorganisasi sempurna hanya bisa dilakukan oleh negara yang menerapkan syariat Islam secara kaffah. Namun, kewajiban jihad itu sendiri tidak pernah gugur hanya karena belum tegaknya daulah. Selama ada kaum Muslim yang dizalimi, jihad tetap wajib—baik dengan kemampuan individu, kelompok, maupun dengan menuntut penguasa untuk mengerahkan pasukan.

Wajibnya Dakwah Politik untuk Menyadarkan Umat

Di sinilah urgensinya dakwah politik. Saat umat masih banyak yang terjebak dalam narasi kemanusiaan semata, perlu ada pihak yang menyadarkan bahwa solusi hakiki bukan sekadar donasi atau flotilla, melainkan jihad dan tegaknya syariat Islam. Dakwah politik bertugas membongkar pengkhianatan para penguasa, melawan narasi normalisasi dengan Zionis, serta mengarahkan opini umat agar menuntut solusi syar’i dari para penguasa Muslim. Tanpa dakwah politik, umat akan terus dialihkan ke solusi tambal-sulam yang tidak menyentuh akar masalah.

Saatnya Umat Meningkatkan Tuntutan

Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh berhenti pada aksi-aksi kemanusiaan semata. Umat harus meningkatkan tuntutannya: mendesak penguasa Muslim agar menghentikan pengkhianatan, mencabut hubungan normalisasi, dan mengerahkan kekuatan militer untuk menghentikan genosida. Gaza tidak hanya membutuhkan roti, obat, dan selimut. Gaza membutuhkan jihad fii sabilillah.

Selama umat masih terjebak dalam sekat nation state dan membatasi perjuangan pada aspek kemanusiaan, Zionis akan terus merajalela. Tetapi ketika umat sadar melalui dakwah politik, lalu kembali pada solusi Islam—jihad sebagai kewajiban syar’i—maka derita panjang Gaza akan menemukan akhir yang hakiki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image