Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Onza Pramudyta Hexandira

Merasakan Pengalaman Belajar di Rumah Sakit Raksasa Turki

Hospitality | 2025-09-02 00:06:29

Membaca buku teks dan melihat jurnal adalah metode pembelajaran yang hampir setiap hari saya kerjakan. Akan tetapi, pengalaman melihat langsung, belajar langsung dari ahlinya secara tatap muka memacu adrenalin kita untuk mengisi dahaga akan ilmu kelas dunia. Seperti itulah gambaran saya dan rekan-rekan rasakan saat melakukan Residensi yang diselenggarakan oleh kerjasama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan Medipol University Hospital Turki. Dalam dua hari yang sangat singkat tapi sangat berkesan, membuka wawasan baru tentang dunia medis Internasional yang luar biasa.

Hari Pertama : Mengunjungi dan belajar di Medipol Mega University Hospital.

  1. Bangunan Fisik : Bangunan Fisik yang Megah tampak Indah dan saling terhubung.

Gedung-gedung besar yang tersusun rapi dan saling terhubung. Dan terbagi menjadi beberapa Center. Salah satu konsep bangunan yang sangat mencolok di sini adalah membagi bangunan layanan berdasarkan spesialisasi menjadi pusat keunggulan. Kami pergi ke Cardiovascular, Oncology, dan Orthopedics & Traumatology Center. Setiap pusat memiliki desain yang mirip dengan "rumah sakit dalam rumah sakit", dilengkapi dengan proses yang terintegrasi penuh, tim multidisiplin yang berdedikasi, dan peralatan diagnosa dan terapi paling canggih. Semua kebutuhan pasien, mulai dari konsultasi hingga MRI, dapat diselesaikan di lokasi yang sama. Ini adalah contoh terbaik dari efisiensi dan perawatan yang berpusat pada pasie

Dokumentasi Penulis saat Residensi

  1. Pelayanan Pasien Internasional : Medipol Mega University Hospital menawarkan pelayanan eksklusif.

Medipol membedakan dirinya dengan menawarkan paket komprehensif yang berpusat pada pasien dan melampaui pengobatan:

  • Perjalanan gratis (bandara–rumah sakit–hotel).
  • Akomodasi terjangkau di wisma atau hotel mitra.
  • Layanan juru bahasa 24/7 dalam lebih dari 30 bahasa.
  • Kartu SIM lokal untuk komunikasi yang mudah.
  • Laporan medis diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk kelanjutan perawatan.

Pendekatan ini memastikan kenyamanan, aksesibilitas, dan kepercayaan bagi pasien internasional.

Hari Kedua : Mengunjungi dan belajar di Medipol Pendik Hospital.

  1. Digitalisasi Sistem Pelayanan Rumah Sakit :

Dokumentasi Penulis saat Residensi

Sistem informasi rumah sakit, juga dikenal sebagai HIS, terintegrasi secara real-time. Dengan menggunakan dashboard khusus, manajemen dapat melihat kepuasan pasien, turnover ruang operasi, dan okupansi tempat tidur. Teknologi robotik untuk sterilisasi instrumen dan sistem mobil yang dipandu otomatis (AGV) untuk distribusi logistik rumah sakit juga mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia dan mengurangi kesalahan.

Refleksi untuk penulis

Perjalanan Residensi ini bukan hanya sekedar plesiran ke luar negeri. Ini adalah proses pembelajaran yang mendalam tentang proses administrasi rumah sakit modern yang berskala internasional.

Kerjasama antara $ MARS UMY$ dan $ Medipol Universiti Hospital$ membuka kesempatan bagi kami, calon pemimpin rumah sakit di Indonesia untuk mendapatkan pengalaman, serta ilmu yang bisa kita bawa pulang ke tanah air. Cara penataan bangunan yang saling terintegrasi, pelayanan pasien internasional yang paripurna dan digitalisasi rumah sakit yang canggih dan modern bisa dimodifikasi dan diterapkan di Indonesia. Dengan manajemen yang tegas, brilliant dan berwawasan Internasional dengan di dukung komitmen dari seluruh SDM yang ada di rumah sakit, Indonesia bisa bersaing di level internasional.

Artikel ini disusun berdasarkan pengalaman penulis saat melaksanakan Residensi internasional yang diselenggarakan oleh Program Magister Administrasi Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image