Generasi Membutuhkan Solusi Hakiki
Dunia islam | 2025-08-27 09:38:09
Oleh: Devi Sukmawati
Viral video 19 detik menayangkan aksi kekerasan terhadap seorang pelajar memakai seragam Pramuka di SMK Negeri 2 Pangkep, Sulawesi Selatan. Senin, 4 Agustus 2025, Beritasatu.com. Berita viral lainnya datang dari Kota Tengerang Selatan, Kapolsek Serpong, AKP Suhardono mengamankan 54 orang pelajar karena dicurigai hendak bertawuran disekitar wilayah serpong pada hari Sabtu, 9 Agustus 2025 dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, KOMPAS.com. Selain itu ada 5 orang berstatus pelajar diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Metro Penjaringan karena melakukan aksi pembegalan terhadap seorang sopir truk ekspedisi di lampu merah Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara, Beritasatu.com.
Potret berita diatas menggambarkan bahwa generasi dalam naungan sistem kapitalisme disibukkan dengan berbagai macam perbuatan negatif yang mengarah pada kemaksiatan. Contohnya kasus diatas yaitu tawuran dan pembegalan. Sungguh miris memang generasi dalam sistem kapitalisme karena melahirkan generasi lemah, tak beradab, serta tak dapat mengendalikan dirinya, sehingga bertindak sesuka hati yang menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Potret buram generasi saat ini tidak luput dari sistem pendidikan sekuler-kapitalis yang gagal mencetak generasi emas berkepribadian islam. Walhasil generasi pendidikan sekuler melahirkan generasi yang jauh dari agama, tidak kenal jati dirinya, serta tidak paham bagaimana harus berpikir dan bertindak. Lingkungan sosial dalam sistem Kapitalisme tidak melindungi generasi dari derasnya arus pergaulan bebas, bahkan media sosial pun bebas tidak terkontrol yang menyebabkan berbagai macam tayangan negatif berseliweran, sehingga dapat merusak generasi.
Generasi membutuhkan sistem yang memiliki solusi hakiki, yaitu dengan menerapkan sistem berbasis islam dalam naungan Khilafah, karena negara dalam islam akan bertanggung jawab atas segala permasalahan umat, salah satunya membina generasi berkepribadian islam, mengenalkan jati dirinya sebagai muslim yang mulia, serta di dorong untuk produktif dan bermanfaat untuk umat. Oleh sebab itu Sistem Pendidikan dalam islam tidak fokus pada pencapaian akademik saja, akan tetapi generasi akan dibina dengan baik, dari mulai kepribadian, pola pikir serta tindakan sesuai Al-Quran dan As Sunnah.
Lingkungan sosial masyarakatnya akan disuasanakan dengan penuh keimanan karena selalu di edukasi, sehingga generasi akan terjaga ketaatannya. Begitupun sosial medianya akan di kontrol dari hal-hal negatif yang menjerumuskan generasi. Karena sosial media dalam sistem islam akan memberikan edukasi dan sarana untuk berdakwah. Sistem islam akan memberikan rahmat untuk seluruh makhluk dimuka bumi ini, termasuk manusia. Seperti firman Allah SWT:
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS Al Anbiya: 107)
wallahu'alambhisswawab()
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
