Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mugniar

Akses, Klik, Kuasai: Akselerasi Pembelajaran dengan Internet Bisnis

Eduaksi | 2025-08-24 16:01:40

Mengamati proses belajar-mengajar di masa ini, saya kadang bertanya-tanya, apakah masih ada sekolah yang belum mendapatkan akses internet? Sebab akses internet untuk keberlangsungan proses pendidikan saat ini ketersediaannya sudah menjadi suatu keharusan.

Siswa sekolah pelayaran belajar dengan internet kecepatan tinggi. Gambar dibuat menggunakan Canva AI.

Saya mencoba browsing dan menemukan data di melekmedia.org[1] sebagai berikut:

BPS mencatat penetrasi internet sekolah terendah di provinsi timur; misalnya di Papua dan Maluku hanya 25% sekolah yang terhubung internet

Well, statement itu ditulis pada tahun 2022, tiga tahun yang lalu. Harapannya, semoga sekarang sudah lebih baik karena saya belum menemukan data terbaru.

Dalam konteks ini, Kementerian Kominfo pada 2025 melaporkan bahwa sekitar 86% sekolah secara nasional belum tersambung dengan broadband tetap (fixed broadband)[2]. Masih banyak ya, ternyata? Tapi informasi ini tidak berarti sama sekali tanpa akses internet. Mungkin saja ada sekolah yang menyediakan mobile internet untuk memenuhi kebutuhannya.

Bagi yang masih awam, saya jelaskan sedikit ya, fixed broadband itu maksudnya adalah akses internet kabel tetap yang dipasang di suatu lokasi (misalnya sekolah, rumah, atau kantor) sehingga pengguna bisa menikmati internet cepat, bahkan super cepat dan stabil lewat jaringan kabel atau serat optik.

Namun demikian, jangan buru-buru pesimis karena trend infrastruktur juga diperhatikan oleh pemerintah, koq! Buktinya pada tahun 2024, program satelit SATRIA-1 (BAKTI Kominfo) berhasil menghubungkan 5.400 sekolah/madrasah di berbagai daerah dengan layanan internet satelit[3].

Angka tersebut menggambarkan adanya upaya percepatan konektivitas yang mana tahun-tahun sebelumnya sekolah terhubung masih sangat terbatas. Dari data dan kebijakan tersebut, terlihat tren perlahan menurunnya jumlah sekolah tanpa akses internet. Namun demikian, masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi instansi terkait untuk menyediakan infrastruktur, terutama di wilayah terluar.

Jika infrastruktur sudah melingkupi semua area di Indonesia maka diharapkan ke depannya semua sekolah mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi untuk memenuhi kebutuhannya mengingat akses internet kecepatan tinggi saat ini sudah sangat dibutuhkan.

Mengapa Akses Internet dengan Kecepatan Tinggi Dibutuhkan Sekolah?

Akses internet untuk sekolah sebaiknya bukan berupa akses internet rumahan, melainkan akses internet bisnis yang memang khusus untuk sekolah dengan kecepatan super. Mengapa? Alasannya adalah agar bisa mendukung hal-hal berikut ini:

1. Pembelajaran Digital dan Hybrid

Sekolah masa kini sudah banyak menggunakan Learning Management System (LMS), aplikasi e-learning, hingga platform video conference untuk kelas daring. Tanpa internet super cepat, guru dan siswa sering mengalami kendala buffering, gangguan audio-visual, bahkan gagal akses materi.

2. Akses ke Sumber Belajar Global

Internet super cepat memungkinkan guru dan siswa membuka materi video pembelajaran, e-book, jurnal internasional, dan simulasi interaktif tanpa hambatan. Hal ini dapat memperluas wawasan siswa dan mendukung creative teaching yang menuntut akses multimedia.

3. Mendukung Inklusi Pendidikan

Bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), internet super cepat membantu penggunaan teknologi asistif (aplikasi pembaca layar, video pembelajaran dengan subtitle, platform interaktif dengan penyesuaian). Dengan demikian, sekolah inklusi bisa lebih mudah mengadaptasi materi sesuai kebutuhan siswa.

4. Memperkuat Administrasi dan Manajemen Sekolah

Penerapan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), rapor digital, ujian berbasis komputer (ANBK/UTBK), hingga laporan ke dinas pendidikan memerlukan akses internet yang stabil dan cepat. Oleh karena itu layanan fixed broadband yang khusus untuk sekolah seperti Indibiz, bisa lebih membantu efisiensi dalam manajemen data sekolah.

5. Mendukung Kolaborasi Guru dan Pengembangan Profesional

Guru yang berkualitas butuh selalu belajar dari mana saja untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya. Dengan demikian dibutuh internet stabil untuk mengikuti pelatihan daring, webinar, komunitas belajar online (misalnya dalam program Merdeka Mengajar). Dengan akses internet super cepat, peningkatan kompetensi guru lebih merata walaupun berada di pelosok.

6. Menjawab Kebutuhan Keamanan dan Jaringan Khusus Pendidikan

Nah, layanan B2B seperti Indibiz itu dilengkapi fitur jaringan privat, filtering konten, dan keamanan data. Ini penting agar internet sekolah aman digunakan siswa, tanpa khawatir terpapar konten negatif.

Penggunaan Internet Kecepatan Tinggi di Sekolah Pelayaran

Sekolah pelayaran setingkat SMA atau yang sekarang disebut SMK Pelayaran, khususnya yang mendukung program keahlian notika kapal niaga dan teknika kapal niaga masa kini tentunya membutuhkan internet, contohnya untuk simulasi navigasi dan mesin real-time, juga untuk update data cuaca dan oceanografi real time.

Sebagaimana sekolah pada umumnya, kurikulum yang digunakan SMK Pelayaran menerapkan pembelajaran di dalam ruangan, bukannya langsung praktik di atas kapal laut. Maka dari itu, praktik berupa simulasi navigasi dan mesin real-time juga untuk update data cuaca dan oceanografi real-time, mutlak membutuhkan internet bisnis berkecepatan tinggi.

SMK Pelayaran Pembangunan di Jakarta[4] adalah contoh SMK Pelayaran yang sudah menggunakan internet berkecepatan tinggi sehari-harinya. Ibu Sri Ekawati, Kepala SMK Pelayaran Pembangunan menjelaskan bahwa untuk urusan koneksi dan operasional, terutama saat ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dan kebutuhan daring lainnya, sekolahnya menggunakan layanan Indibiz dari Telkom.

Sekolah yang berdiri sejak tahun 1985 ini juga terhubung lewat VPN IP langsung ke Perhubungan Laut. Oleh karenanya urusan data dan sinkronisasi menjadi lebih mudah. Selain itu, SMK Pelayaran Pembangunan juga memanfaatkan internet bisnis dalam mengoperasikan lembaga diklatnya. Dengan demikian proses pengurusan sertifikat COP (Certificate of Proficiency, Sertifikat Keterampilan Pelaut) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bisa lebih praktis bagi siswa[5].

***

Sekarang menyenangkan ya bersekolah di SMK Pelayaran yang sudah terkoneksi dengan internet andal. Jadi semakin mudah untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pelayaran modern dari dalam ruang kelas. Dengan fasilitas terbaik, termasuk internet, apapun sekolah yang dipilih akan memungkinkan akselerasi pembelajaran terjadi dengan cepat dan menyenangkan.

Sekolah membutuhkan internet bisnis bukan sekadar cepat, tidak hanya untuk belajar online, tetapi juga untuk mewujudkan pendidikan yang setara, inklusif, dan terhubung dengan dunia global. Dengan dukungan Indibiz Telkom, sekolah tidak hanya mendapatkan akses internet, tapi juga layanan yang aman, stabil, dan terintegrasi sehingga seluruh ekosistem pendidikan (guru, siswa, orang tua, hingga manajemen sekolah) bisa berjalan lebih optimal.

Catatan kaki:

[1] https://melekmedia.org/artikel/kapan-akses-internet-sekolah-merata/, Melekmedia - 1 Juni, 2022

[2] https://www.kompas.com/edu/read/2025/03/21/193449071/ribuan-sekolah-di-indonesia-belum-punya-akses-internet-dan-jaringan-listrik

[3] https://teknologi.bisnis.com/read/20250106/101/1829013/akses-internet-bakti-5400-sekolah-terkoneksi-layanan-data-pada-2024

[4] https://www.instagram.com/reel/DNhYXj7S0PV/

[5] Idem.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image