Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dahlia-Ku

Kisah Raya dan Arti Kemerdekaan

Politik | 2025-08-21 13:06:44
picture : freepik

Dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945 yang bunyinya, “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya".

Syukur Alhamdulillah harus senantiasa kita ucapkan karena negeri ini telah bebas secara fisik dari penjajahan. Selanjutnya tugas kita sebagai anak bangsa adalah menjaga kemerdekaan serta menyempurnakannya hingga keadilan, kemajuan dan kemakmuran bisa diraih secara merata di setiap pelosok negeri.

Tak dipungkiri bahwa keadilan belum merata dirasakan. Sebagaimana potret pendidikan di Seko, Luwu Utara -- Ruang kelas yang digunakan jauh dari ruang-ruang kelas di kota. Lantainya berupa tanah dengan dinding papan. Beberapa bagian dinding mulai rusak. Papan tulis kayu di bagian depan sudah tua. Ada dua bagian yang bolong tepat di tengah. (Kompas, 16 Agustus 2025)

Begitupun dengan jaminan kesehatan anak bangsa. Beberapa waktu ini viral kisah memprihatinkan dari Sukabumi, Jawa Barat -- seorang bocah bernama Raya berusia 3 tahun meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing, Rabu (13/8/2025). Ia sempat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang ICU. (Republika, 21 Agustus 2025)

Diduga Raya terpapar cacing dari lingkungan rumahnya. Ayahnya sakit TBC dan ibunya terkendala gangguan mental. Hingga akhirnya Raya berusaha diselamatkan tim relawan Rumah Teduh. Namun kondisinya sangat parah, hingga akhirnya gadis kecil ini tidak bisa diselamatkan.

Kita tak boleh menutup mata akan kondisi pendidikan dan kesehatan yang belum merata. Tidak dipungkiri belenggu kapitalisasi nyata menjerat dunia pendidikan dan kesehatan. Kualitas sekolah sangat ditentukan kemampuan finansial. Pun status warga negara dan jaminan kesehatan sangat sulit didapat oleh rakyat miskin.

Kemerdekaan telah diraih negeri ini, dan selayaknya anugerah kemerdekaan ini disempurnakan hingga tak sebatas seremonial semata. Berbagai persoalan hidup yang lahir dari akar kapitalisme harus segera dituntaskan. Islam sebagai way of life menawarkan solusi untuk persoalan pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan dasar manusia bukan hanya sandang, pangan, dan papan. Namun pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar juga yang harus bisa dinikmati tiap individu di negeri ini.

Maka tak heran Islam menempatkan pendidikan dan kesehatan sebagai hak publik yang mana tiap warga negara berhak mendapatkannya secara berkualitas, gratis dan merata tanpa adanya diskriminasi. Dunia pendidikan dan kesehatan akan sangat stabil karena mendapatkan sumber dana berlimpah salah satunya dari tata kelola kekayaan alam yang diatur dengan syariah, dimana Pos Keuangannya disebut dengan Baitul Mal. Jadi kemerdekaan yang sempurna hanya akan diraih dengan ketundukan penuh kepada Rabb alam semesta dan menjauhi seluruh laranganNya.

Setelah ketakwaan yang sempurna, maka keberkahan dan ketenangan hidup akan diturunkan sebagaimana janji Allah Ta'ala dalam surah al-A'raf ayat 96 yang artinya, "Jika penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu. Karena itu Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka tersebut".

Demikianlah arti kemerdekaan yang sempurna, dan akan melahirkan keadilan, keberkahan dan ketenangan hidup bagi setiap warga negara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image