Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Delapan Pendiri Siap Umumkan Yayasan Sembada Jaya Binangun, Wujud Syukur atas Kemerdekaan RI

Leisure | 2025-08-16 15:21:58
Pertemuan Kebudayaan di Maskumambang (Dok ISW)

Yogyakarta - Geliat kebudayaan di tanah air kembali menunjukkan dinamika. Sebuah kabar gembira datang dari delapan tokoh lintas generasi dan profesi yang bersatu padu membentuk Yayasan Sembada Jaya Binangun. Yayasan ini rencananya akan diumumkan secara resmi pada 17 Agustus 2025 mendatang, bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.

Pembentukan yayasan ini merupakan wujud syukur para pendiri atas kemerdekaan bangsa, sekaligus menjadi komitmen nyata untuk berkontribusi aktif dalam memajukan kebudayaan Indonesia, khususnya melalui jalur seni.

Diskusi hangat dan mendalam menjadi titik tolak berdirinya yayasan ini. Pada Kamis, 14 Agustus 2025, bertempat di salah satu pusat kebudayaan di Sleman (Yogyakarta), delapan calon pendiri berkumpul. Mereka datang dari latar belakang yang beragam, mulai dari seniman, akademisi, pengusaha, hingga budayawan.

Dalam pertemuan tersebut, mereka menyatukan visi dan misi untuk menjadikan Yayasan Sembada Jaya Binangun sebagai wadah kolaborasi dan inovasi seni yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Diskusi dilanjutkan di galeri seni Djok Timun usai shalat Isya.

"Kami menyadari bahwa seni adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan. Melalui yayasan ini, kami ingin memastikan bahwa kekayaan seni dan budaya Indonesia terus hidup, berkembang, dan diwariskan kepada generasi mendatang," ujar Ismail Suardi Wekke.

Rencananya, pengumuman pendirian yayasan akan digelar dalam sebuah acara sederhana namun penuh makna pada 17 Agustus 2025. Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi momen peresmian, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi bagi para pegiat seni dan budaya. Yayasan Sembada Jaya Binangun berambisi untuk menjadi lokomotif pergerakan seni dan budaya di Indonesia, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada kemajuan kebudayaan.

“Sebuah kehendak alam, dimana kita semua bertemu dan menyatukan persepsi. Bahkan Maestro Djok Timun, bersedia menjadi bagian dalam pembentukan yayasan, dan juga nantinya dalam aktivitas kebudayaan,” pungkas Ismail Suardi Wekke.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image