Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mreza Fahlevi

Mengenal Proses Cracking pada Industri Petrokimia

Edukasi | 2025-08-13 15:31:51

Pendahuluan

Bayangkan sebuah kilang minyak raksasa, penuh dengan pipa berkelok dan menara tinggi, di mana minyak mentah yang kental berubah menjadi bensin yang mengisi tangki kendaraan Anda, LPG untuk memasak, hingga bahan baku plastik yang ada di sekitar kita. Rahasia di balik transformasi ini adalah cracking—proses “memecah” molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil dan bernilai tinggi. Tanpa cracking, minyak mentah hanya akan menjadi cairan hitam yang sulit dimanfaatkan secara optimal.

https://www.google.com/imgres?q=proses%20cracking%20di%20kilang%20minyak&imgurl=https%3A%2F%2Fpgnlng.co.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2024%2F01%2Fpexels-zukiman-mohamad-87236.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fpgnlng.co.id%2Fberita%2Fwawasan%2Fproses-cracking-minyak-bumi%2F&docid=J54NTcEVtm9cqM&tbnid=-sbiMzytqNiNgM&vet=12ahUKEwi7-uOpr4ePAxV17TgGHa8GDIMQM3oECBYQAA..i&w=1800&h=1200&hcb=2&ved=2ahUKEwi7-uOpr4ePAxV17TgGHa8GDIMQM3oECBYQAA

Apa Itu Cracking?

Cracking adalah proses pemutusan rantai molekul hidrokarbon berukuran besar (biasanya dari fraksi minyak berat) menjadi molekul yang lebih kecil dan ringan. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah produk bahan bakar seperti bensin, LPG, dan olefin (etilena, propilena) yang digunakan sebagai bahan baku industri plastik dan kimia.

Jenis-Jenis Proses Cracking

1. Thermal Cracking Menggunakan panas tinggi (450–750°C) untuk memecah molekul. Contoh produk: bensin, diesel, gas alam cair (LPG). 2. Catalytic Cracking Menggunakan katalis padat untuk mempercepat reaksi pada suhu lebih rendah dibanding thermal cracking.

Contohnya yaitu penerapan pada fluid catalytic cracking ( FCC ), metode yang banyak dipakai di kilang minyak modern untuk memecah fraksi berat menjadi bahan bakar ringan.

3. Hydrocracking

Menggunakan hidrogen bertekanan tinggi dan katalis untuk menghasilkan bahan bakar berkualitas tinggi dengan kadar sulfur rendah.

Mengapa Cracking Penting?

- Meningkatkan nilai ekonomi minyak mentah dengan mengubah fraksi berat menjadi produk yang lebih dibutuhkan. - Menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan dengan kadar sulfur rendah. - Mendukung industri kimia melalui produksi olefin sebagai bahan baku plastik, resin, dan karet sintetis.

Tantangan dalam Proses Cracking

Meskipun teknologi cracking sudah maju, tantangan tetap ada, seperti:

Konsumsi energi yang tinggi, terutama pada thermal cracking. Biaya katalis yang mahal. Dampak lingkungan jika emisi tidak dikendalikan dengan baik.

Kesimpulan

Cracking dapat disebut sebagai salah satu proses inti dalam pengolahan minyak masa kini. Jika teknologi ini tidak digunakan, sebagian besar fraksi berat pada minyak mentah akan sulit dimanfaatkan secara maksimal Ke depan, inovasi pada proses cracking, seperti penggunaan katalis generasi baru dan energi terbarukan, diharapkan dapat membuat industri petrokimia lebih efisien dan ramah lingkungan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image