Kajian Pemikiran Seri ke-15: Pemilu dalam Perspektif Interdisipliner
Info Terkini | 2025-08-08 19:44:03
Maros, Sulawesi Selatan — Kajian Pemikiran, sebuah acara diskusi rutin yang diinisiasi oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, kembali digelar untuk seri ke-15. Acara yang diselenggarakan setiap Jumat pekan kelima belas ini mengangkat tema "Pemilu Perspektif Interdisipliner", yang bertujuan untuk mengkaji isu-isu seputar pemilihan umum dari berbagai sudut pandang keilmuan, seperti politik, agama, dan ilmu pemerintahan (Jumat, 8 Agustus 202).
Dalam sambutan pembukanya, Ismail Suardi Wekke, Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros yang juga direktur IUCSRS, menyatakan keperluan pendekatan interdisipliner dalam memahami fenomena sosial yang kompleks seperti pemilu. Kegiatan rutin i dilaksanakan bersama dengan STIT Sunan Giri Bima. Turut pula Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan.
"Pemilu bukan hanya sekadar proses politik dan hukum, tetapi juga melibatkan dimensi sosial, budaya, dan bahkan keagamaan yang saling berinteraksi. Kajian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik bagi masyarakat," ujar Ismail Suardi Wekke yang sementara berada di Singapura dalam rangkaian kegiatan APTIKIS bersama 14 perguruan tinggi.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Ismail Suardi Wekke juga menyampaikan inisiatif strategis dari Dewan Pendidikan Kabupaten Maros untuk membentuk konsorsium universitas yang dinamakan Indonesian Universities Consortium on Social-religious Studies (IUCSRS). Konsorsium ini dirancang untuk menjadi wadah kolaborasi antarperguruan tinggi di Indonesia dalam melakukan penelitian dan kajian terkait isu-isu sosial dan keagamaan.
"Pembentukan IUCSRS ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat riset dan publikasi ilmiah di Indonesia, khususnya dalam ranah sosial-keagamaan. Kami berharap konsorsium ini akan menjadi platform yang efektif untuk menghasilkan gagasan-gagasan inovatif yang relevan bagi kemajuan bangsa," tambahnya.
Diskusi dalam Kajian Pemikiran seri ke-15 ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia, khususnya dalam konteks pemilu. Para peserta, yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, dan praktisi, aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, mengupas tuntas berbagai tantangan dan peluang dalam penyelenggaraan pemilu yang adil dan transparan.
Inisiatif pembentukan IUCSRS juga disambut baik oleh berbagai pihak. Konsorsium ini diproyeksikan akan menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam studi sosial-keagamaan, memfasilitasi pertukaran ide, publikasi jurnal ilmiah bersama, serta penyelenggaraan konferensi internasional. Langkah ini menunjukkan komitmen Dewan Pendidikan Kabupaten Maros tidak hanya untuk mengedukasi masyarakat lokal, tetapi juga untuk berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat nasional.
Acara ini ditutup dengan harapan bahwa Kajian Pemikiran akan terus menjadi forum yang produktif dan relevan dalam menjawab tantangan-tantangan kontemporer, sementara IUCSRS akan menjadi pilar penting dalam memajukan riset sosial-keagamaan di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
