Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Reza Syam Pratama

4 Opsi Investasi yang Aman, Bebas Tipu-Tipu, dan Cocok bagi Pemula

Bisnis | 2022-03-08 15:58:00
Sumber gambar: Flip.id

Anda punya uang menganggur yang perlu segera diinvestasikan? Atau Anda sedang melirik cara menghasilkan sumber pendapatan kedua selain pekerjaan Anda sekarang?

Tunggu sebentar! Tenangkan diri Anda, tarik nafas dalam-dalam, dan baca baik-baik beberapa paragraf berikut.

Tak bosan-bosannya saya mengulangi, kalau Anda dengar tawaran investasi yang mirip-mirip dengan Binomo, Vtube, atau Mavrodi Mondial Moneybox, cepat-cepatlah bilang tidak. Kalau kerabat Anda menawarkan investasi yang menjanjikan keuntungan bombastis, cepat-cepatlah bilang tidak. Kalau seseorang bilang ada cara mencari uang yang nggak perlu mikir, nggak perlu kerja, dan tinggal tidur di rumah, cepat-cepatlah bilang tidak!

Cari uang itu tidak pernah mudah. Ia membutuhkan komitmen berupa waktu, tenaga, dan/atau uang Anda. Mari kita mulai dari mindset ini.

Ada ratusan juta orang di Indonesia, dan Anda tengah berkompetisi dengan mereka. Maka default-nya, menghasilkan uang itu tidak mudah. Anda perlu upaya fisik dan intelektual ekstra untuk bisa punya penghasilan yang lebih baik daripada kebanyakan orang. Dan itu hanya bisa diperoleh dari belajar keras atau bekerja keras.

Kalau Anda melihat ada orang-orang yang terlihat gampang banget menghasilkan uang (secara halal, tentu saja), percayalah bahwa it’s just the tip of the iceberg. Kemudahan ia menghasilkan uang hanya secuil kisah hidup yang Anda lihat.

Pasti Anda tidak pernah lihat perjuangannya di masa ia masih “susah”. Pasti Anda tidak tahu bagaimana ia membangun pondasi bisnis/profesinya di masa lalu yang memungkinkan dia bisa bekerja sesantai ini. Pasti Anda tidak melihat privilege yang ia nikmati, yang sayangnya tidak Anda punya.

Apakah itu berarti mengembangkan uang yang kita miliki jadi lebih bernilai adalah sesuatu yang mustahil?

Tentu tidak. Saya hanya bilang, kalau ada yang menjanjikan keuntungan bombastis dalam waktu singkat, Anda perlu berhati-hati.

Tapi ada cara aman dalam mengelola keuangan pribadi kita. Ada cara memiliki sumber pendapatan selain gaji Anda sekarang yang bisa Anda lakukan.

Mari kita bahas satu persatu.

1. Investasikan pada bisnis makanan, minuman, dan jajanan sehari-hari

Teman saya yang pengusaha pernah bilang: Bisnis yang nggak ada matinya adalah bisnis yang terkait dengan kebutuhan pokok manusia: sandang, pangan, dan papan.

Ini karena setiap hari kita akan butuh ketiga hal tersebut. Demand-nya akan terus ada, seiring dengan jumlah penduduk Indonesia. Nah karena jumlah penduduk Indonesia ini masih luar biasa banyak, maka PR-nya tinggal menyelaraskan produk yang kita jual dengan kebutuhan dan selera masyarakat.

Salah satu cara termudahnya adalah dengan membeli franchise produk makanan dan minuman yang sudah terbukti laku. Ayam geprek atau kebab, misalnya.

Anda tidak perlu lagi pusing memikirkan bahan baku, mengurus supplier, meracik bumbu, dan sebagainya. Melalui skema franchise, Anda sudah mendapatkan itu semua dari pemilik merk. Yang perlu Anda lakukan tinggal memasarkan, menggoreng, dan menghidangkannya pada konsumen.

Selain itu, kalau Anda pintar-pintar memilih franchise, Anda bisa mendapatkan produk yang menyediakan margin sampai 30% dari harga penjualan. Artinya, kalau Anda berhasil menjual barang senilai Rp1 juta dalam sehari, Anda akan mengantongi Rp300 ribu sehari dari bisnis tersebut, atau Rp9 juta rupiah perbulan.

Anda tidak punya waktu melakukan itu semua? Rekrut saja orang yang memerlukan pekerjaan di sekitar Anda. Biarkan uang Anda bekerja untuk Anda sendiri.

2. Mulailah membuka laundry

Ini salah satu usaha sampingan yang cukup membantu kondisi finansial saya di awal-awal saya bekerja kantoran dulu. Ceritanya dapat Anda simak di artikel ini.

Laundry adalah usaha yang relatif simpel dipelajari. Cukup banyak video Youtube maupun artikel blog yang membahas prospek usaha ini, termasuk hitung-hitungannya. Saya dulu juga menjumpai cukup banyak training tentang cara mengelola usaha laundry.

Selain itu, usaha ini juga menjanjikan margin yang cukup tinggi. Usaha laundry saya dulu balik modal dalam waktu tidak sampai setahun. Anda bisa segera menggunakan uang tersebut untuk menambah karyawan, memperbarui peralatan, atau membuka cabang baru di tempat lain.

Karena modal yang diperlukan kecil, pengelolaannya cukup sederhana, dan barrier to entry-nya tidak begitu tampak, hampir semua orang bisa melakukan hal ini. Seandainya pun Anda juga tak punya waktu melakukan ini, Anda juga bisa merekrut orang lain untuk menjalankan bisnis ini.

Masalahnya adalah, tidak semua orang siap menginvestasikan uangnya di bisnis riil seperti ini. Setiap bisnis riil biasanya memang menyimpan risiko yang cukup besar.

Jualan makanan/minuman memang mudah, tapi ada kemungkinan basi kalau tidak laku. Mengelola laundry memang mudah, tapi pesaingnya sudah cukup banyak. Kalau Anda tidak bisa memberikan layanan yang lebih baik atau harga lebih kompetitif dari pesaing Anda, tentu pelanggan akan berpaling dari Anda.

Terus bagaimana ini? Apakah tidak ada cara lain untuk mengembangkan uang dengan risiko relatif terjaga?

Kabar baiknya, ada!

Rasanya sudah saatnya kita mulai bicara tentang instrumen keuangan.

3. Deposito

Berikut ini konsep deposito secara ringkas.

Anda memindahkan sebagian uang Anda ke dalam rekening deposito.Yang membedakan deposito dengan tabungan biasa adalah jangka waktu penempatannya. Anda tidak bisa menarik dana deposito selama jangka waktu tertentu. Kalau memaksa, tentu ada denda/biaya administrasi.Bank kemudian menyalurkan kredit dan mendapat keuntungan dari dana deposito yang Anda titipkan itu.Nah, karena Anda bisa menjanjikan bahwa uang itu tidak akan Anda ambil selama jangka waktu tertentu, bank memiliki keleluasaan untuk memutar uang tersebut sehingga jumlahnya bisa berkembang.

Komitmen menyimpan uang dalam jangka waktu yang lebih lama ini penting sekali bagi bank. Atas seluruh dana masyarakat yang dititipkan di bank, mereka harus dengan cermat mengalokasikan, mana yang akan ditarik sebagai uang tunai oleh nasabah dan mana yang akan tetap disimpan dalam jangka waktu lebih lama.

Kalau rekening tabungan biasa yang bisa ditarik sewaktu-waktu ini jumlahnya sangat banyak, bank jadi lebih kesulitan mengalokasikan pengelolaan dananya pada instrumen jangka menengah/panjang yang biasanya menjanjikan return lebih besar.

Itulah sebabnya, bank juga bisa menjanjikan return yang lebih tinggi kepada nasabah yang membuka rekening deposito.

Meski begitu, return deposito akhir-akhir ini termasuk yang paling kecil di antara instrumen investasi di Indonesia. Dalam beberapa kasus, return-nya bahkan hanya selisih sedikit dengan level inflasi. Karena itu, saya kira Anda juga kurang begitu berminat akan instrumen ini.

Terus, apakah memang tidak ada instrumen yang aman tapi juga menguntungkan?

4. Sukuk Negara

Sukuk, dalam bahasa Arab, artinya “dokumen/sertifikat”. DSN MUI mendefinisikan sukuk sebagai surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan pada pemegang sukuk berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Sukuk Negara, artinya sukuk tersebut diterbitkan oleh pemerintah suatu negara. Pasangannya adalah Sukuk Korporasi, yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membiayai sebagian operasinya.

Kalau Anda penasaran bagaimana salah satu skema pembiayaan melalui Sukuk Negara bekerja, Anda bisa membaca artikel yang saya tulis di sini.

Jenis Sukuk Negara yang paling terkenal mungkin dua sukuk berikut: Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan. Kedua instrumen ini cukup populer karena instrumen inilah yang dipasarkan kepada masyarakat umum. Sehingga, Anda bisa melihat iklan dan pengumumannya di mana-mana.

Salah satu perbedaan di antara keduanya terletak pada fitur early redemption. Sukuk Ritel bisa dijual di pasar sekunder sebelum masa jatuh tempo maksimal 50% dari alokasi Sukuk Ritel yang Anda miliki. Artinya, kalau misal di tengah jalan Anda perlu uang cash ekstra untuk memenuhi suatu kebutuhan, Anda bisa jual Sukuk Ritel yang Anda miliki pada investor lain atau fund manager di pasar modal.

Berkebalikan dengan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan, terdapat beberapa jenis sukuk yang kurang populer karena memang ditawarkan kepada investor institusi. Investor/lembaga yang membeli sukuk ini cukup terbatas, bukan khalayak ramai. Contohnya adalah Project Based Sukuk atau Sukuk Dana Haji Indonesia.

Beberapa orang bilang bahwa Sukuk Negara adalah instrumen investasi yang bebas risiko. Sebenarnya anggapan ini kurang tepat. Ini karena tetap ada risiko kegagalan dari instrumen ini, terutama kalau perekonomian suatu negara sudah kelewat kacau sehingga mereka kesulitan membayar kewajiban-kewajibannya.

Orang-orang menganggap instrumen ini "bebas risiko" karena mereka membandingkan Sukuk Negara dengan instrumen Investasi lainnya. Pihak yang mengeluarkan Sukuk Negara adalah entitas ekonomi yang luar biasa besar, yaitu negara, maka kita relatif bisa lebih percaya pada kemampuan bayarnya dibandingkan korporasi yang ukurannya jauh lebih kecil dari suatu negara.

Bahkan apabila kita membandingkan dua korporasi yang bergerak di bidang yang sama pun, Anda pasti mempersepsikan bahwa risiko kegagalan pada perusahaan besar seperti Aramco lebih kecil daripada risiko pada perusahaan yang lebih kecil seperti Pertamina, misalnya.

Selain itu, investasi di Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan juga tergolong murah. Sebagai ilustrasi, berikut ini perkiraan modal minimal yang Anda perlukan untuk memulai suatu bisnis/investasi.

Franchise ayam geprek. Perlu modal setidaknya Rp10 juta rupiah
Usaha laundry. Perlu modal sedikitnya Rp30 juta rupiah

Sementara itu, Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan bisa dibeli dengan harga mulai Rp1 juta rupiah.

Karena sifat investasinya yang aman, menguntungkan, dan fleksibel itulah; saya bisa bilang bahwa kalau Anda adalah seorang investor pemula, ini adalah salah satu instrumen investasi pertama yang perlu Anda pertimbangkan.

Catatan

Pada saat tulisan ini diterbitkan, pemerintah tengah menawarkan Sukuk Ritel sesi SR016. Masa penawarannya dibuka dari 25 Februari sampai dengan 17 Maret 2022.

Fitur Sukuk Ritel seri SR016 antara lain:

Pokok dan Imbalan dijamin oleh negara.Tingkat Imbalan tetap sebesar 4,95% per tahun. Lebih tinggi daripada rata-rata return deposito bank BUMN.Imbalan dibayar setiap bulanDapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah memenuhi syarat tertentu.Investasi sesuai dengan prinsip syariah.Dapat dibeli melalui 30 mitra distribusi di seluruh Indonesia.

Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh melalui halaman Sukuk Ritel ini.

Kalau minat Anda sudah bulat untuk berinvestasi, segera hubungi mitra distribusi* terdekat Anda untuk mendapatkan penjelasan dan memesan instrumen ini.

*Mitra distribusi adalah lembaga keuangan yang ditunjuk untuk memasarkan Surat Berharga Negara kepada para investor.

Artikel ini pertama kali diterbitkan di sini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image