Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nuril Anwar

Harga Emas Naik, Apakah Saatnya Berinvestasi?

Bisnis | 2025-04-09 10:56:31

Oleh : Nuril Anwar, Mahasiswa Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

“Emas Naik, Investasi Berpeluang.”

Harga Emas dikabarkan naik kembali pada pekan ini dan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif baru ke mitra dagang Amerika termasuk Indonesia. Hal ini membuat masyarakat bertanya-tanya apakah saatnya berinvestasi pada logam mulia ini, sebagai salah satu aset paling stabil dan aman, emas selalu menjadi pilihan bagi masyarakat dan investor untuk melindungi kekayaan mereka dari fluktuasi pasar.

Sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi, perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kondisi ekonomi global, inflasi, dan suku bunga. Harga emas telah naik secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir, karena beberapa faktor, termasuk kebijakan Presiden Donald Trump yang menaikan tarif baru dan ketidakpastian ekonomi global. Ketidakpastian ekonomi global telah membuat investor mencari aset yang aman dan stabil, seperti emas. Hal ini telah menyebabkan kenaikan harga emas yang signifikan.

Namun, apakah harga emas akan terus naik di masa depan? Harga emas akan terus naik dalam waktu jangka panjang, karena permintaan emas yang terus meningkat dan pasokan yang terbatas. Permintaan emas yang terus meningkat dari industri perhiasan, teknologi, dan investasi, serta pasokan yang terbatas, membuat harga emas memiliki potensi untuk naik dalam jangka panjang.
Dalam jangka panjang, emas telah terbukti menjadi aset investasi yang sangat menguntungkan. Data historis menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, harga emas telah mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu lebih dari 200%. Bahkan dalam 5 tahun terakhir, kenaikannya mencapai lebih dari 68%. Dalam dua tahun terakhir, harga emas telah meningkat lebih dari 56%, emas menjadi pilihan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan signifikan dibandingkan dengan penyimpanan dana dalam bentuk rupiah. Dengan demikian, emas dapat menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang ingin melindungi dan meningkatkan kekayaan mereka dalam jangka panjang.

Namun, dalam jangka pendek, harga emas dapat berfluktuasi karena faktor-faktor ekonomi dan politik. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi pada emas, perlu memiliki strategi yang jelas dan memahami risiko. Jika ingin berinvestasi pada emas, pastikan memiliki tujuan investasi yang jelas dan tidak terlalu tergantung pada fluktuasi harga. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat bagaimana harga emas dapat berfluktuasi karena faktor-faktor ekonomi dan politik. Pada tahun 2020, harga emas mencapai titik tertinggi dalam sejarah, yaitu Rp. 1.055.000 per gram, karena ketidakpastian ekonomi global dan inflasi yang meningkat. Namun, pada tahun 2021, harga emas turun menjadi sekitar Rp 961.000, karena kenaikan suku bunga dan penguatan dolar AS.

Harga emas masih memiliki potensi untuk naik dalam jangka panjang, karena permintaan emas yang terus meningkat dan pasokan yang terbatas. Hal ini membuat harga emas memiliki potensi untuk naik, sehingga menjadi kesempatan bagi investor yang ingin melindungi kekayaan mereka dan mencari keuntungan jangka panjang. Oleh karena itu, jika ingin berinvestasi pada emas, pastikan memiliki tujuan investasi yang jelas dan tidak terlalu tergantung pada fluktuasi harga.

Namun, perlu diingat bahwa investasi pada emas juga memiliki risiko, sehingga kita perlu memiliki strategi yang jelas dan memahami kondisi pasar sebelum membuat keputusan. Dengan memahami potensi dan risiko investasi pada emas, kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam meningkatkan peluang untuk mencapai tujuan investasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada emas.

Harga emas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi ekonomi global, inflasi, dan suku bunga. Ketidakpastian ekonomi global dapat membuat harga emas naik, karena investor mencari aset yang aman dan stabil. Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, investor cenderung mencari aset yang dapat melindungi kekayaan mereka dari risiko kerugian. Emas telah menjadi salah satu aset yang paling populer dalam situasi seperti ini, karena nilainya yang stabil dan aman.

Inflasi yang meningkat juga dapat membuat harga emas naik, karena emas dapat menjadi salah satu aset yang paling stabil dan aman dalam menghadapi inflasi. Kenaikan suku bunga, di sisi lain, dapat membuat harga emas turun, karena investor lebih memilih untuk menyimpan uang mereka di bank daripada membeli emas. Dalam situasi seperti ini, investor cenderung memilih untuk menyimpan uang mereka di bank untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi, daripada membeli emas yang tidak memberikan bunga. Oleh karena itu, perubahan suku bunga dapat mempengaruhi harga emas secara signifikan.

Strategi investasi pada emas sangat penting untuk dipertimbangkan jika ingin berinvestasi pada emas. Pastikan memiliki strategi yang jelas dan memahami risiko yang terkait dengan investasi pada emas. Beli emas dan simpan dalam jangka panjang, karena harga emas dapat naik dalam jangka panjang. Ini adalah strategi yang paling umum digunakan oleh investor yang ingin memanfaatkan potensi kenaikan harga emas dalam jangka panjang. Selain itu, diversifikasi investasi juga sangat penting. Beli emas dan aset lainnya, seperti obligasi dan saham, untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Jual emas ketika harga naik dan beli kembali ketika harga turun, untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga.

Dengan strategi yang tepat, investasi pada emas dapat menjadi salah satu pilihan investasi yang paling baik, karena emas dapat menjadi salah satu aset yang paling stabil dan aman. Oleh karena itu, pastikan untuk mempertimbangkan strategi investasi yang tepat sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada emas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image