Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Endar Julian

Fungsi dan Penggunaan Geomembrane Untuk Kolam Air Limbah

Info Terkini | Tuesday, 08 Mar 2022, 15:08 WIB
Sumber gambar: OLX - Diedit oleh Endar Julian

Air limbah adalah output dari suatu proyek atau pekerjaan industri yang dapat memberikan dampak buruk ke lingkungan jika penanganannya tidak benar.

Dalam hal ini sendiri, masih terdapat banyak industri dan pabrik yang belum memahami tentang dampak buruk ini. Sering sekali ditemui banyak pabrik dan industri yang langsung membuang air limbah mereka ke aliran atau sungai. Padahal hal tersebut dapat merusak ekosistem dan sekaligus membahayakan orang yang menggunakan aliran/sungai tersebut.

Untuk itulah, memahami penanganan air limbah harus menjadi PR besar untuk dikerjakan oleh mereka yang menjalankan pabrik dan industri.

Salah satu cara untuk menangani air limbah dengan baik sendiri adalah dengan cara membuat kolam khusus untuk menampung air limbah ini. Kolam khusus ini umumnya dibuat dengan menggunakan geomembrane sebagai alasnya.

Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan lebih banyak mengenai fungsi geomembrane dan penggunanya dalam pembuatan kolam air limbah.

Langsung saja, simak ulasan selengkapnya yang telah saya rangkum di bawah ini.

Fungsi Geomembrane untuk Pembuatan Kolam Air Limbah

Geomembrane adalah salah satu jenis produk geosintetik yang berbentuk lembaran plastik polietilen tingkat tinggi. Umumnya, jenis geomembrane yang paling sering digunakan dalam pekerjaan pembuatan kolam air limbah sendiri adalah geomembrane HDPE.

Geomembrane HDPE ini memiliki tingkat permeabilitas yang rendah, sehingga dapat memainkan peran sebagai lapisan kedap cairan yang menahan air limbah agar tidak merembes ke tanah. Selain itu, Geomembrane HDPE sendiri juga memiliki ketahanan akan paparan sinar matahari dan cairan asam, sehingga material ini akan dapat digunakan dalam jangka waktu lama.

Umumnya, geomembrane HDPE ini sendiri tersedia di sejumlah distributor geotextile. Selain itu, terdapat banyak varian geomembrane HDPE yang dapat dijadikan pilihan. Namun salah satu yang paling populer adalah geomembrane HDPE Rostek.

Penggunaan Geomembrane Dalam Pembuatan Kolam Limbah

Dalam pembuatan kolam air limbah menggunakan Geomembrane HDPE, lokasi kolam adalah salah satu kondisi yang diperhatikan.

Jika kolam air limbah yang akan dibuat berada pada lokasi dengan muka air tanah tinggi, maka terdapat potensi whale (gelembung geomembrane) pada geomembrane HDPE yang dipasang.

Untuk hal ini, solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi potensi Whale sebelumnya adalah dengan melakukan pembuatan underdrain dan juga pemasangan counterweight.

Under drain dibuat dengan memasang pipa perforated yang dibungkus dengan geotextile pada bagian dasar kolam dan pipa pvc pada tepi kolam.

Counterweight dalam hal ini dapat berupa sand bag atau beton cetak. Jumlahnya sendiri disesuaikan dengan ketinggian muka air tanah. Sehingga geomembrane HDPE yang dipasang tidak terangkat.

Pemasangan under drain in dapat mempermudah pemompaan air tanah di bagian bawah geomembrane pada proses pemasangannya (sebelum kolam diisi air limbah).

Sedangkan untuk kolam air limbah yang telah dibuat dan diisi air. Solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi potensi terjadinya kondisi Whale adalah dengan membuat gas release.

Gas release ini sendiri memiliki desain yang mirip dengan underdrain yang dijelaskan sebelumnya. Gas release ini dibuat dengan memasang pipa perforated yang dibungkus dengan geotextile. Pemasangan pipa PVC pada tepi kolam juga menjadi bagian yang dibutuhkan untuk pembuatan gas release pada kolam air limbah.

Pemasangan gas release pada kolam air limbah akan mempermudah gas untuk keluar dari kolam ke permukaan.

Sekian penjelasan yang telah saya rangkum mengenai fungsi geomembrane dalam pembuatan kolam air limbah. Semoga informasi singkat ini bermanfaat. Terima kasih telah membaca.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image