Belanja Pemerintah Sekarang Lebih Mudah dan Gampang Lewat Digital!
Teknologi | 2025-08-02 14:07:53Belanja pemerintah lewat e-Katalog LKPP lagi naik daun, lho. Buktinya, angkanya terus naik drastis dari tahun ke tahun. Di tahun 2022, belanja pemerintah mencapai Rp83,6 triliun, lalu melonjak jadi Rp196,7 triliun di tahun 2023. Sampai kuartal ketiga 2024, angkanya sudah tembus Rp223,81 triliun!
Kerennya lagi, LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) juga sudah berhasil mengimplementasikan Katalog Elektronik Versi 6 (V6). Sampai akhir 2024, sudah ada lebih dari 3,5 juta produk di sana termasuk 2,9 juta produk lama yang dipindahkan dan 615 ribu produk baru yang terpilih.
Angka-angka ini membuktikan kalau sistem belanja pemerintah yang serba digital ini memang jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi kita. Selain bikin UMKM lokal bisa jualan ke pemerintah, sistem ini juga memperkuat rantai pasok dalam negeri.
Ada Acara Gede Banget buat Dukung Ekonomi Digital
Buat ngejar target pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen, ada acara kolaborasi besar pertama di Indonesia, yaitu Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) dan Indonesia Procurement Forum & Expo (IPFE). Acara ini bakal diadakan dari 30 Juli - 1 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Acara ini mengusung tema “Digitalisasi Pengadaan untuk Indonesia Emas: Inovasi, Kolaborasi, dan Keberlanjutan”. ICEF-IPFE 2025 bakal jadi tempat ketemuan strategis buat pengusaha, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Tujuannya cuma satu: Bikin sistem belanja yang efisien, transparan, dan pastinya memprioritaskan produk buatan Indonesia.
Pameran ini bakal digelar di area seluas 2700 m² dan bakal dihadiri ratusan merek top dari berbagai industri, mulai dari teknologi, kendaraan listrik (EV), drone, alat berat, furniture, sampai alat kesehatan.
Beberapa merek terkenal yang ikut meramaikan acara ini antara lain Lenovo, Axioo, Sharp, Wuling, BYD, Silogin, dan Vivente. Ikut sertanya merek-merek gede ini membuktikan kalau ICEF-IPFE 2025 bakal jadi marketplace yang pas buat produk-produk dalam negeri yang siap bersaing di kancah global. Bahkan, BRI dan Bank DKI juga ikut mendukung sebagai partner pembiayaan dan transaksi.
Acara ini diselenggarakan oleh LKPP, barengan dengan Kadin Indonesia dan Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI), serta dikelola oleh PT Satu Tujuan Event. Mereka menargetkan 15.000 lebih pengunjung profesional dari berbagai instansi.
Katalog Elektronik Versi 6: Wajib Digunakan Mulai 2025!
Salah satu yang bakal jadi fokus utama di ICEF-IPFE 2025 adalah Katalog Elektronik Versi 6 (V6). Mulai 1 Januari 2025, semua proses pengadaan barang/jasa pemerintah wajib menggunakan sistem V6 ini.
Sistem V6 ini sudah terintegrasi penuh dengan sistem keuangan dari Kementerian Keuangan (SAKTI) dan Kementerian Dalam Negeri (SIPD RI). Integrasi ini diharapkan bisa mempercepat proses pengadaan, membuatnya lebih transparan, akuntabel, dan pastinya bisa makin banyak UMKM yang ikutan.
Sistem ini memang punya potensi besar untuk bikin belanja negara lebih efisien dan transparan. Tapi, tantangannya juga ada. Misalnya, para penyedia harus siap pindah ke sistem baru, pelaku usaha di daerah perlu lebih melek digital, dan sistem keuangan pusat-daerah harus sinkron.
Menurut Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, ICEF-IPFE 2025 ini jadi forum penting untuk kasih solusi dari tantangan-tantangan itu. Tujuannya, biar UMKM dan pengusaha lokal bisa lebih maksimal kontribusinya.
ICEF-IPFE: Kunci Percepatan Ekonomi Indonesia
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya N. Bakrie, bilang kalau ICEF itu langkah nyata buat kuatin industri lokal, ciptain lapangan kerja, dan ningkatin investasi di Indonesia.
Senada dengan itu, Ketua Umum IAPI, Andi Zabur Rahman, menjelaskan kalau kolaborasi IPFE dengan Kadin ini bikin acara ini makin strategis. Mereka berharap acara ini bisa mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan kuatin rantai pasok dalam negeri, berdayain pengusaha lokal, dan ningkatin SDM di bidang pengadaan.
Direktur Utama PT Satu Tujuan Event, Bambang Setiawan, nambahin kalau ICEF-IPFE 2025 ini bukan cuma pameran biasa. Ini adalah wadah kolaborasi buat pemerintah, pengusaha, dan UMKM.
Selama 3 hari, akan ada banyak banget acara menarik, seperti business matching, workshop teknis, bimbingan teknis, sampai sertifikasi kompetensi. Diskusi mendalam juga bakal fokus ke 6 sektor prioritas nasional, yaitu pangan, industri, pendidikan, kesehatan, teknologi, dan konstruksi.
Semoga acara ini bisa jadi pemicu utama percepatan digitalisasi pengadaan dan penguatan ekonomi kita, menuju Indonesia Emas 2045!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
