Inovasi Keren dari Puskesmas Kedungbanteng: WARMO, Bikin Pasien Makin Disiplin Minum Obat!
Info Sehat | 2025-07-31 21:40:39Tegal, 31 Juli 2025 – Siapa sangka, solusi cerdas dan ampuh bisa datang dari hal-hal sederhana di sekitar kita? Puskesmas Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, baru saja membuktikan itu lewat inovasi keren mereka yang dinamai WARMO (Warning Minum Obat). Inovasi ini sukses besar dalam mengatasi masalah klasik yang bikin pusing: pasien putus berobat dan loss to follow up (ngilang nggak balik lagi kontrol) pada penderita Tuberkulosis (TB), HIV, dan masalah Kesehatan Jiwa (Keswa).
Bahkan, saking hebatnya, WARMO ini sudah diakui dan jadi inovasi resmi daerah lewat Keputusan Bupati Tegal Nomor 100.3.3.2/874 Tahun 2024. Mantap!
Bukan Aplikasi Mahal, Cuma Modal Alarm HP dan Google Keep!
Nah, ini dia yang bikin WARMO makin spesial: inovasi ini enggak pakai aplikasi canggih yang mahal dan ribet. WARMO justru memanfaatkan fitur alarm di HP pasien dan aplikasi Google Keep yang gratisan dan gampang banget dipakai.
"Kami mikir keras gimana caranya biar pasien dan petugas sama-sama nyaman, dan solusinya harus yang praktis. Ternyata, kombinasi alarm HP sama Google Keep itu pas banget!" ujar perwakilan dari Puskesmas Kedungbanteng. Belum pernah ada lho inovasi sejenis yang kepikiran pakai dua "senjata" sederhana ini buat ngingetin minum obat. Ini yang bikin WARMO jadi pelopor!
Hasilnya? Wow, Pasien Nggak Ada yang Putus Obat di Tahun 2025!
Sejak pertama kali diluncurkan, WARMO langsung nunjukin taringnya. Bayangkan, sepanjang tahun 2025 sampai bulan April ini, Puskesmas Kedungbanteng mencatat NIHIL pasien yang putus berobat atau loss to follow up untuk kasus TB, HIV, dan Keswa. Angka nol ini jelas bukti nyata betapa efektifnya WARMO dalam bikin pasien patuh minum obat.
Tujuan utama WARMO memang mulia:
- Bikin pasien TB, HIV, dan Keswa lebih rajin berobat biar enggak putus di tengah jalan.
- Ngebantu petugas program dan farmasi Puskesmas bisa koordinasi lebih baik dalam ngawasin terapi obat.
- Biar bakteri jahat enggak kebal obat (menurunkan angka resistensi antimikroba).
- Mempercepat waktu sembuh dan bikin penggunaan obat lebih efisien.
- Yang paling penting, mendisiplinkan pasien supaya benar-benar patuh selama pengobatan.
Semua target ini berhasil dicentang habis berkat WARMO. Pasien jadi makin disiplin, koordinasi petugas makin lancar, obat terpakai lebih efisien, dan risiko bakteri kebal obat juga bisa ditekan. Keren kan?
Dampak Positifnya Meluas, Sampai Lingkungan Ikut Aman!
Efek WARMO ini enggak cuma dirasakan pasiennya aja, tapi juga keluarga, bahkan lingkungan sekitar. Dengan pengobatan yang teratur, risiko penularan penyakit menular kayak TB dan HIV jadi berkurang drastis. Kondisi pasien Keswa yang memburuk pun bisa dicegah, bikin lingkungan masyarakat jadi lebih aman dan nyaman. Jadi, WARMO ini bener-bener jadi jembatan menuju kesehatan yang lebih baik bagi banyak orang.
Semoga inovasi WARMO dari Puskesmas Kedungbanteng ini bisa jadi inspirasi buat fasilitas kesehatan lain di seluruh Indonesia ya, biar makin banyak solusi kreatif lahir demi kesehatan kita semua!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
