Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andy Hardiyanti

Indonesia Digital Learning (IDL) 2025, Jadikan Guru Jabar Jago Digital

Pendidikan | 2025-07-27 20:37:38

Menarik ketika melihat perkembangan teknologi digital kini yang telah merambah ke berbagai sektor, termasuk pendidikan. Transformasi yang dulunya hanya dalam bentuk wacana, telah hadir nyata dalam berbagai inisiatif yang menyasar para pendidik agar tak hanya melek digital, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam mengajar. Seperti pada kegiatan yang berlangsung di Cirebon, 24 Juli 2025 kemarin.

Gelaran bertajuk Indonesia Digital Learning (IDL) 2025 tersebut, di tahun pelaksanaan ke-13, dan edisi 2025 ini menghadirkan pelatihan bertajuk Digital Deep Learning & Creative Teaching dengan Pemanfaatan Teknologi dan AI. Dimana fokusnya adalah membekali para guru dengan keterampilan digital yang bisa langsung diterapkan di ruang kelas. Menarik bukan?

Dengan mengusung tema “Guru Jabar Jago Digital”, kegiatan ini diikuti oleh 100 guru dari empat daerah: Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Kehadiran para pendidik dari berbagai jenjang ini menjadi bukti semangat yang sama: ingin tumbuh bersama teknologi dan menyelaraskan pembelajaran dengan zaman.

Ciptakan Proses Belajar yang Lebih Kreatif

Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk memperkenalkan teknologi digital, tetapi juga untuk membangun pola pikir baru tentang bagaimana proses belajar mengajar bisa menjadi lebih interaktif, adaptif, dan bermakna. Tidak hanya soal mengenal platform digital, tapi bagaimana teknologi, termasuk kecerdasan buatan, dapat dimanfaatkan untuk menciptakan pembelajaran mendalam (deep learning) yang menyenangkan dan relevan bagi siswa masa kini.

IDL 2025 juga mengedepankan pendekatan kreatif yang mendorong guru berpikir lebih kreatif, di luar kebiasaan. Misalnya, bagaimana membuat materi pelajaran lebih hidup dengan bantuan AI, visual interaktif, atau bahkan simulasi daring yang bisa memperkaya pengalaman belajar siswa. Tak hanya menyentuh aspek teknis, para peserta juga diajak memahami pentingnya mindset digital, etika pemanfaatan teknologi, serta cara beradaptasi di tengah perubahan yang begitu cepat.

Program ini hadir selaras dengan program prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Selain mendapatkan pelatihan, para peserta juga berkesempatan memperoleh sertifikasi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dalam bidang teknologi digital, sebuah nilai tambah yang bisa menunjang profesionalisme guru di era modern.

Transformasi Digital di Sektor Pendidikan Dimulai dari Guru

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini juga memperlihatkan bagaimana transformasi digital di sektor pendidikan harus dimulai dari guru. Sebab merekalah ujung tombak yang akan menerjemahkan dunia digital ke dalam bahasa yang bisa dipahami siswa. Ketika guru dibekali pengetahuan dan keterampilan yang relevan, mereka akan lebih percaya diri dalam memanfaatkan teknologi di kelas, mulai dari membuat konten pembelajaran digital, mengelola kelas daring, hingga menganalisis perkembangan belajar siswa secara lebih efektif.

Pelaksanaan IDL 2025 di Cirebon juga memperlihatkan sinergi yang apik antara dunia pendidikan, pemerintah daerah, dan pelaku industri. Dalam acara ini hadir pula berbagai pihak penting di dunia pendidikan, seperti Bupati Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Kolaborasi seperti inilah yang bisa mempercepat pemerataan literasi digital di berbagai wilayah.

Program seperti IDL menjadi contoh bagaimana upaya konkret bisa dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan perubahan positif, dari guru, untuk siswa, dan demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih siap menghadapi tantangan zaman. IDL 2025 di Cirebon menjadi pengingat bahwa ketika guru terus belajar dan berinovasi, maka siswa pun akan tumbuh menjadi generasi yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing di era digital.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image