Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adithya Irawans

Hari Broken Home Sedunia: Luka Itu Nyata, Tapi Kita Tidak Rusak

Parenting | 2025-07-22 11:55:10
Instagram.com/janganbrokenhome

Tidak semua luka terlihat oleh mata. Ada luka yang dibawa seseorang dalam diam, luka yang ditinggalkan oleh keluarga yang tidak utuh. Luka itu terus membekas, bahkan saat mereka tumbuh menjadi orang dewasa.

Bagi anak-anak yang lahir dari keluarga broken home, dunia terasa berbeda. Mereka sering dipaksa untuk kuat, bahkan ketika usianya masih terlalu kecil untuk memahami konflik orang dewasa. Mereka belajar menelan air mata, menahan rindu pada sosok ayah atau ibu, dan memeluk dirinya sendiri ketika tak ada lagi yang bisa diandalkan.

Mengapa Hari Ini Penting?

Hari Broken Home Sedunia (diambil dari We Are Not Broken Day setiap 17 Januari) bukan hanya untuk mengingat luka masa lalu, tapi juga sebagai ajakan untuk berdamai dengan diri sendiri.

Ini momen untuk berkata: “Kita memang pernah patah, tapi kita tidak rusak. Kita sedang belajar untuk tumbuh kembali.”

Luka Itu Bisa Disembuhkan

Anak broken home yang kini menjadi orang tua sering dihantui ketakutan: "Jangan sampai anakku merasakan sakit yang sama seperti aku dulu."

Tapi percaya lah

  1. Kamu bisa jadi orang tua yang penuh cinta
  2. Kamu bisa memutus rantai toxic parenting
  3. Kamu layak untuk bahagia, meski masa kecilmu penuh luka

Pesan untuk Semua Anak Broken Home

Kamu tidak sendirian. Luka batinmu valid. Dan kamu tidak perlu sempurna untuk menjadi pribadi yang utuh.

Hari ini, tarik napas dalam-dalam Peluk dirimu sendiri. Katakan: "Aku pernah hancur, tapi aku sedang menyusun ulang kepingan diriku. Aku berharga."

Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga berasal dari keluarga broken home? Apa hal yang paling sulit kamu rasakan sampai sekarang? Ceritakan di komentar, siapa tahu ceritamu jadi penguat untuk orang lain.

Jadilah pemutus rantai broken home jangan jadi orang penyambung rantai dengan ebook panduan menikah dengan anak dari keluarga broken home. Klik disini

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image