Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Efa Butar butar

Pentingnya Transformasi Digital untuk Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Teknologi | 2025-07-21 09:10:37
Ilustrasi cafe | Foto: Prostooleh via Freepik

Kontribusi UKM untuk Indonesia

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Small & Medium Enterprises (SME) adalah jenis usaha yang memiliki skala kecil hingga menengah. Skala usahanya lebih kecil dibandingkan sebuah perusahaan besar namun lebih besar dibandingkan dengan usaha mikro.

Di Indonesia, kehadiran UKM diatur dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008 yang juga mencakup Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Meski skalanya terbilang kecil, UKM membawa kontribusi yang cukup positif untuk pertumbuhan ekonomi bangsa, peningkatan lapangan pekerjaan, pemerataan pendapatan termasuk peningkatan devisa negara lewat pelaksanaan ekspor produk keluar negeri.

Dilansir dari Kadin Indonesia, tahun 2023, UMKM telah menyumbang 61% terhadap PDB Indonesia, setara dengan Rp9.580 Triliun.

Berpotensi menembus pasar nasional dan internasional

Pergerakan produk UKM tidak bisa dianggap main-main. Lewat berbagai upaya, tentu produk yang tadinya hanya berputar di masyarakat lokal, berpotensi menembus pasar nasional bahkan internasional.

Tak hanya satu atau dua jenama lokal yang berhasil memamerkan taringnya di kancah dunia, mulai dari produk makanan, fashion, hingga bentukan karbon aktif dari batok kelapa dari negara kita tercinta sudah melanglangbuana ke berbagai negara.

Bagi pelaku UKM, tentu ini adalah sebuah tantangan yang ingin ditapaki untuk bisa menduplikasi hal yang sama. Perjalanan panjang menembus pasar dunia.

Salah satu upaya yang patut dilakukan adalah melakukan transformasi digital dalam usaha dan beradaptasi dengannya.

Pentingnya transformasi digital untuk pelaku UKM

Ketika saya masih duduk di Sekolah Dasar, saya ingat betul bagaimana orangtua saya merekap setiap produk yang terjual di dalam sebuah buku kas panjang dengan hardcover yang sangat khas itu.

Setiap malam, apapun produk terjual wajib masuk ke dalam catatan tersebut. Catatan-catatan penjualan rutin untuk nantinya bisa dihitung keuntungan bersih jika produk sudah 90% terjual.

Sebuah cara penghitungan konvensional yang mempersulit diri sendiri. Namun saat itu, ya begitulah adanya, begitulah caranya. Cara yang dilakukan demi mendapatkan perhitungan bersih dari hasil penjualan.

Namun di era digital yang semua harus berjalan serba cepat, perhitungan dengan cara ini tentu saja sangat tidak efektif baik dari sisi waktu, pun dari sisi SDM. Cafe dengan tingkat kunjungan sedang hingga tinggi misalnya, dengan 100-500 pelanggan per hari.

Kapan selesainya kalau harus input data dengan tulis tangan manual satu per satu pesanan per pelanggan di dalam buku tersebut? Cara ini tentu sangat menghambat berjalannya operasional UKM.

Beradaptasi adalah upaya yang perlu dilakukan oleh sebuah UKM untuk bisa terus 'hidup' dan berkembang, termasuk soal beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang kian masif saat ini.

Mau senyaman apapun sebuah pekerjaan diselesaikan dengan cara konvensional, jika sebuah UKM ingin terbang lebih tinggi, maka harus beradaptasi dan melakukan transformasi dengan pemanfaatan teknologi digital.

Adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital di dalam UKM ini juga sebetulnya bukan hanya soal meringkas waktu kerja, namun berkaitan pula dengan efisiensi biaya operasional, memperluas jangkauan pasar hingga meningkatkan daya saing usaha.

Pemanfaatan transformasi digital pada UKM

Banyak cara menuju Roma, banyak langkah yang bisa ditempuh untuk menjangkau pasar yang lebih ekstensif. Salah satunya adalah dengan penggunaan internet cepat.

Kehadiran internet cepat bagi sekelompok pelaku usaha bukan hanya mempermudah urusan pekerjaan, namun juga membantu brand untuk adaptif dengan brand kompetitor. Kehadiran internet juga dapat dimaksimalkan untuk branding yang kuat dan membantu penjualan secara online untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Selain itu, pelaku UKM juga dapat menggunakan aplikasi kasir. Sebetulnya ada banyak opsi di luar sana, namun seturut pengalaman saya, Indibiz Small Shop adalah salah satu layanan yang patut untuk dicoba.

Pemesanannya terbilang mudah, cukup masuk ke website Indibiz, kemudian pilih Indibiz Ruko lalu lakukan pemesanan sesuai kebutuhan.

Selain kemudahan dalam melakukan transaksi, pengunjung website ini juga dapat menemukan komunitas UKM sebagai wadah diskusi dalam mengembangkan usaha. Salah satu website yang wajib dikunjungi oleh para pelaku usaha.

Fitur yang ada pada Indibiz small shop ini menawarkan sistem untuk pencatatan penjualan, manajemen stok, hingga pelaporan bisnis secara real time yang pada akhirnya membantu pelaku usaha dalam mengelola transaksi penjualan.

Fiturnya yang memberi ijin akses multi perangkat seperti Hp, tab atau komputer membantu pemilik usaha dapat mengontrol dan memantau bisnisnya dari mana saja. Aplikasi ini juga sudah terintegrasi dengan marketplace termasuk sistem pembayaran digital yang dapat mempermudah operasional bisnis.

Perhitungan penjualan yang dilakukan secara modern ini harus diakui pula dapat mengurangi risiko kesalahan manusia dalam pencatatan transaksi dan stok karena tingkat akurasi datanya yang tinggi.

Poin yang paling penting adalah, aplikasi ini hadir di bawah naungan Indibiz yang merupakan bagian dari Telkom Indonesia. Pelaku usaha tidak hanya berbicara soal kasir saja, tapi dapat pula membahas soal kesediaan internet cepat untuk mendompleng berjalannya usaha dengan koneksinya yang cepat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image