Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Erfano

Go Digital: Belajar dari Transformasi SDN Tugutara 19 Koja Jakarta Utara

Eduaksi | 2025-08-24 15:21:31

Di era sekarang, dunia pendidikan tidak bisa lagi dipisahkan dari digitalisasi. Mau tidak mau, setiap lembaga pendidikan harus beradaptasi jika ingin tetap relevan dengan kebutuhan zaman. Begitu juga dengan aku yang sedang mengembangkan usaha di bidang pendidikan.

Awalnya, aku sempat ragu apakah digitalisasi benar-benar menjadi jalan terbaik. Namun setelah membaca kisah nyata dari SDN Tugutara 19 yang diceritakan oleh Bu Lenny, keraguanku sirna. Pengalaman mereka menjadi bukti bahwa go digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang tidak dapat dihindari.

Dari postingan instagram Indibiz, Bu Lenny bercerita bagaimana sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1990-an itu bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Dengan jumlah siswa sekitar 400 orang, mereka menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar. Awalnya, mereka menggunakan jaringan lama lalu pada Januari 2024, mereka beralih ke Indibiz. Peralihan itu ternyata membawa perubahan besar.

Semua Lancar berkat Indibiz

Sebagai bendahara, Bu Lenny merasakan betul perbedaan yang nyata. Urusan transfer dana sekolah kini menjadi lancar tanpa hambatan. Guru-guru pun tidak lagi mengeluh karena bisa mengakses internet dengan stabil untuk kebutuhan mengajar. Bahkan siswa yang diminta membawa ponsel untuk belajar digital bisa lebih mudah mengikuti arahan guru.
Dari cerita itu aku melihat betapa sebuah langkah sederhana yakni beralih ke jaringan yang lebih baik ternyata mampu mengubah wajah pendidikan di sekolah tersebut. Pengalaman itu membuatku semakin yakin bahwa digitalisasi pendidikan harus dimulai dari hal paling mendasar. Kita sering berpikir digitalisasi hanya soal aplikasi canggih, kelas virtual, atau sistem manajemen berbasis AI.

Padahal, fondasi utama justru adalah ketersediaan infrastruktur yang stabil, aman, dan bisa diandalkan. Tanpa itu, sehebat apa pun sistem digital yang dibangun akan sulit berjalan. Indibiz di SDN Tugutara 19 membuktikan bahwa dengan koneksi yang baik, berbagai kegiatan seperti ANBK, coding, hingga pengembangan e-school bisa dilakukan dengan lebih efektif.
Sebagai pelaku usaha di bidang pendidikan, aku merasa punya tanggung jawab untuk mengikuti jejak ini.

Aku tidak ingin usahaku hanya sekadar bertahan di era digital, melainkan benar-benar tumbuh dan memberi manfaat lebih luas. Digitalisasi akan membantuku menghadirkan platform belajar yang lebih interaktif, mempertemukan guru dengan siswa secara lebih efisien, sekaligus memperluas akses pendidikan ke banyak daerah. Jika sebuah sekolah negeri bisa membuktikan manfaatnya, maka tidak ada alasan bagiku untuk menunda transformasi ini.

Pendidikan yang tidak mau beradaptasi dengan teknologi akan tertinggal. Tapi pendidikan yang cerdas memanfaatkan digitalisasi justru akan melahirkan peluang baru.

Kisah SDN Tugutara 19 adalah contoh nyata bahwa transformasi itu mungkin, bahkan dimulai dari hal-hal kecil seperti mengganti jaringan internet. Dari sana, perubahan besar bisa lahir. Itulah alasan aku yakin, usahaku di dunia pendidikan harus berani go digital sekarang juga agar bisa menciptakan peluang dan sekaligus mewujudkan harapan masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image