Agung Han
Digitalisasi Layanan Kesehatan demi Kenyamanan Bersama
Teknologi | 2025-07-20 03:53:07
Yang punya usaha bidang apapun di masa kini, tidak bisa dielakkan soal digitalisasi. Ketersediaan jaringan internet sampai daerah terpencil, sangat membantu memudahkan pelaku UKM. Kini pilihan ada di tangan pelaku usaha, bertaham dengan cara konvensional atau adaptasi digitalisasi.
Kalau saya, pasti memilih menjadi team adaptif. Bahwa kita tidak bisa menutup mata, terhadap pergerseran atau perubahan jaman. Termasuk digitalisasi di segala sektor usaha, sejatinya untuk memudahkan operasional UKM.
Termasuk digitalisasi di bidang kesehatan, niscaya akan sangat menguntungkan pihak terkait. Bagi tenaga kesehatan (nakes), bisa melayani secara optimal. Pun di pihak pasien, akan mendapatkan pelayanan dengan baik.
Digitalisasi di layanan kesehatan, memungkinkan terjadinya keberlanjutan. Karena nakes di semua level, bisa bekerja secara terintegrasi. Pasien yang merasa nyaman, akan senang dan lekas mendapatkan kesembuhan.
Digitalisasi layanan kesehatan, bisa diterapkan dari layanan yang paling dasar dan sederhana. Misalnya layanan nomor antrian, calon pasien bisa mendaftar melalui online. Seebelum datang ke klinik, pasien sudah terinformasi soal waktu.
Tak ada lagi sistem antrian manual, pasien atau keluarga musti mengambil nomor antri lebih dulu. Apalagi kalau dokter-nya favorit, dibela- belain ambil nomor sebelum klinik buka.
Dan sistem antrian digital, memutus effort berlebihan di antrean manual. Sehingga pasien datang ke klinik, tidak terlalu lama duduk di kursi tunggu. Akan lebih efektif dan efesien, baik dari sisi waktu maupun biaya.
Soal antri mengantri berlaku umum, baik pasien berpunya atau tidak. Pasien yang tinggal di perumahan atau gang kecil, tidak ada pembeda. Semua mendapatkan perlakuan sama, sehingga mendorong pemerataan layanan kesehatan.
-----
Menyoal digitalisasi, indibiz mempersembahkan indibiz kesehatan – indibiz health-- yang sangat membantu pelaku usaha di sektor kesehatan. Sebagai sistem informasi menajemen terpadu, indibiz health bisa menjadi kunci administrasi layanan kesehatan. Sekaligus mendorong fasilitas kesehatan (faskes), meningkatkan mutu layanan kesehatan.
Layanan indibiz health bisa diakses dengan mudah, cepat dan akurat oleh seluruh stakeholders. Bisa update informasi jadwal dokter, pencatatan rekam medis pasien guna optimalisasi pelayanan dan pengambilan keputusan medis.
Semua Nakes mulai dari dokter, perawat, kasir, farmasi, lab dan radiologi, penjamin asuransi, administrasi, bisa mengakses satu sumber yang sama. Kerennya, Indibiz health telah memenuhi standar SATUSEHAT dari Kemenkes, sesuai Health Level Seven International.
Digitalisasi Layanan Kesehatan demi Kenyamanan Bersama
Saya pernah kebayang, orang sakit yang tinggalnya di kampung atau daerah terpencil. Yang untuk menuju klinik, musti ke kecamatan atau kabupaten terdekat. Mencari alat transportasi tak mudah, musti sewa dengan biaya tidak sedikit. Belum lagi untuk penyediaan obat, butuh effort yang tak kalah besar.
Bayangkan kalau operasinonal layanan kesehatan, masih dilakukan secara manual. Sudah jauh- jauh datang ke klinik , tidak ada jaminan klinik buka dan dokter praktek. Maka betapa merana-nya, semua yang telah diusahakan menjadi sia- sia.
Dengan kehadiran indibiz health, kendala layanan konvensional bisa diminimalisir. Mengingat layanan internet bisnis dari Telkom, kini telah menjangkau daerah terpencil. Signalnya yang bisa diandalkan, sangat membantu memperlancar digitalsasi.
Solusi digital Indibiz Health, mendukung transformasi layanan kesehatan semakin cepat tercapai. Kalau proses digitalisasi layanan kesehatan bisa diwujudkan, maka dampak positif-nya akan semakin besar. Yaitu masyarakat terjamin kesehatannya, berpotensi memiliki produktifitas yang tinggi.
Maka siapa yang menyangsikan, bahwa sejainya digitalisasi layanan kesehatan demi kenyamanan bersama. Semoga bermanfaat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
