Scroll Terus, Padahal Nggak Nyari Apa-Apa
Curhat | 2025-07-10 20:56:05
Takut Dalam Keheningan
Kadang, pikiran sendiri itu kayak lagu yang diputer ulang terus. Kadang asik, tapi kadang bikin kita nggak nyaman. Makanya, daripada diem dan dengerin itu semua, kita cari pengisi entah itu scroll Instagram, tiktok, nonton video random, atau buka-buka chat yang isinya cuma “oke” dan “haha.”
Scroll jadi semacam pintu keluar, cara kita lari tanpa harus jalan ke mana-mana.
Kesibukan yang Kadang Cuman Jadi Topeng
Lucunya, kita nggak tahan buat nggak sibuk. Badan capek, tapi otak masih nyari kerjaan buat dilakukan. Notifikasi yang sebenernya nggak penting tetap kita buka. Balas chat seadanya supaya kelihatan aktif. Nonton live orang yang bahkan nggak kita kenal cuma buat nemenin diri sendiri.
Kita bilang itu hiburan, tapi kadang... ya, itu cuma cara kita supaya nggak ngerasa kosong.
Tenang Kamu Gak Aneh Kok
Saya pengen bilang, kamu nggak salah. Scroll, rebahan, cari hiburan gampang. Semua itu wajar banget. Tapi kalau kamu mulai ngerasa capek yang nggak jelas, atau “kosong tapi ramai,” mungkin itu tanda buat istirahat sebentar.
Jeda yang bener-bener hening, tanpa notifikasi. Jeda yang isinya kamu, napas kamu, dan pertanyaan kecil: “Sebenarnya, gue lagi nyari apa, ya?”
Cukup Hadir Aja
Nggak usah buru-buru keluar dari layar. Kalau kamu nanti berhenti scroll, coba tarik napas pelan-pelan. Peluk diri sendiri, bilang “sudah, cukup dulu yah .”
Kamu gak harus sibuk terus buat ngerasa berarti. Kadang, cukup diam dan hadir aja itu udah luar biasa.
Karena mungkin, apa yang kamu cari sebenernya udah ada dalam diri sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
