Dalam Hening Laboratorium, Tersimpan Bisik Perjuangan
Pendidikan dan Literasi | 2025-07-09 18:22:10Di balik tembok-tebok kokoh laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung, di tengah riuh suara gelas kimia dan bisingnya alat-alat, terselip keheningan yang jarang disadari orang. Hening yang bukan hanya soal sunyi, tapi jadi ruang bagi para mahasiswa untuk merasakan lelah dan menumbuhkan harapan.
Laboratorium bukanlah tempat yang penuh gemerlap. Tak ada tepuk tangan ataupun lampu sorot di sana. Namun, di balik kesunyian ruang itu, puluhan kisah perjuangan tercipta tanpa suara. Tangan-tangan yang lelah tetap menakar reagen dengan teliti, mata yang lelah tetap menatap layar instrumen dan langkah yang berat menuju meja praktikum demi satu data dan satu pengamatan.
Kesunyian di sana bukanlah kehampaan, melainkan ruang yang penuh makna. Di sanalah mahasiswa belajar akrab dengan kegagalan, menerima ketidakpastian dan memahami proses tidak pernah instan.
Di tengah kesibukan praktik dan penyusunan laporan, mahasiswa mulai menyadari bahwa perjuangan ini lebih dari sekadar lulus ujian atau mendapatkan IP tinggi. Ini tentang menjaga konsistensi, kejujuran dan bertanggung jawab dalam setiap langkah proses. Tentang bagaimana menjaga semangat meski eksperimen kelima gagal atau saat alat rusak tepat di saat pengambilan data.
Laboratorium mengajarkan kesabaran yang jarang ditemukan di ruang kuliah. Di Politeknik Negeri Bandung, laboratorium adalah medan tempur sunyi yang membentuk para pejuang masa depan. Mereka yang tidak menyerah di sana akan keluar dengan bukan hanya ilmu, tetapi juga karakter. Bukan hanya hasil, tetapi juga pelajaran hidup yang melekat hingga jauh setelah wisuda.
Di dalam keheningan laboratorium, hidup tidak berbicara dengan suara keras. Namun, bagi yang serius menjalani, hidup memberikan pesan tentang arti perjuangan dan mengajarkan bahwa usaha tidak pernah sia-sia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
