Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Subhan Riyadi

Guru Tewas Mengenaskan, Telepon Genggam dan Mobilnya Raib

Info Terkini | 2025-07-06 12:54:47
Guru tewas mengenaskan di tempat laundy, telepon genggam dan mobilnya raib

JAYAPURA-Dunia pendidikan di Indonesia kembali berduka. Kali ini datangnya dari Abepura, Jayapura. Seorang guru tewas mengenaskan, tubuhnya terikat tali dan terdapat luka parah di bagian kepala.

Guru tersebut adalah Amril Sidik (29) mengajar di SMP Negeri 9 Jayapura, tewas mengenaskan bersimbah darah di tempat laundry yang baru dirintisnya, beralamat di Jalan Gerilyawan, Kelurahan Kota Baru, tepat di depan Masjid Agung As-Shalihin, Abepura Jayapura, Kamis 3 Juli 2025 pagi.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ayahnya sendiri, Abdullah (57), yang merasa curiga karena anaknya tidak pulang sejak malam sebelumnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah rekan guru dan keluarga, korban sebelumnya telah dicari oleh istrinya sejak malam hari.

Amril, merupakan salah satu panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), pulang terlambat sekitar pukul 19.00 WIT malam. Namun hingga larut belum juga sampai di rumah. Pertanyaannya, apakah pembunuhan itu terkait dengan pekerjaannya? Entahlah, biarkan waktu menjelaskannya.

Keterlambatan Amril Sidik pulang ke rumah mengundang rasa khawatir keluarga, khususnya dari istrinya di rumah.

Lantaran belum ada tanda-tanda kabar dari anaknya, keesokan harinya, Kamis pagi, ayah korban, Abdullah, memutuskan mengecek tempat usaha sang anak yang terkunci dari luar.

Mencium gelagat tak wajar, Abdullah membuka paksa pintu laundry dan menemukan anaknya sudah tidak bernyawa, dalam kondisi terikat, dengan ponsel dan mobilnya hilang.

Salah satu rekan korban yang turut membantu mengungkapkan saat ditemukan korban sudah meninggal, dalam keadaannya terikat, dan telepon genggam serta mobilnya hilang.

Peristiwa berdarah itu mengundang duka mendalam bagi dunia pendidikan, khususnya sekolah tempat Almarhum Amril mengabdi.

Perbuatan ini sulit dipercaya, begitu mudahnya orang membunuh hanya untuk kesenangan duniawi semata.

Sepertinya, para penjahat ini perlu menemui ahli terapi untuk menyimak petuah-petuah penyejuk iman. Karena petuah itu pencerah akan apa yang telah mereka lakukan itu sebuah kejahatan yang berurusan dengan hukum.

Setelah menerima laporan, anggota Polsek Abepura langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, guna pemeriksaan lebih lanjut dan mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Ibunda korban, Rusnaini, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan bahwa anaknya sempat ke sekolah pada pagi hari sebelum ditemukan tewas.

Sembari menangis, Rusnaini menjelaskan bahwa anaknya tadi pagi sekira pukul 07.00 WIT masih sempat ke sekolah dalam rangka menerima siswa baru.

Rupanya guru SMPN 9 Jayapura ini tidak langsung ke rumah, melainkan mampir dulu ke usaha laundry yang baru saja dia rintis.

Rusnaini menuturkan bahwa usaha laundry anaknya tersebut baru berjalan dua minggu. Belum sebulan, baru jalan dua minggu membuka usaha laundry ini.

Seiring beredarnya kabar tragis ini, muncul dugaan kuat bahwa korban menjadi korban perampokan dan pembunuhan.

Warga mencurigai bahwa mobil korban, Toyota Agya merah dengan nomor polisi PA 1696 RL, lenyap dibawa kabur oleh pelaku.

Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan para siswa di SMPN 9 Jayapura. Kehilangan seorang guru muda penuh semangat dalam keadaan mengenaskan meninggalkan luka dan tanya besar.

Padahal pahlawan tanpa tanda jasa yang menjadi korban pembunuhan ini tidak mempunyai masalah dengan pelaku pembunuhan sadis ini.

Amril adalah seorang individu yang dikenal karena dedikasinya dalam dunia pendidikan di Jayapura. Beliau telah berkontribusi besar dalam membentuk generasi muda Jayapura melalui pendidikan dan pengajaran.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, dan kepada siapa pun yang melihat kendaraan dengan ciri-ciri tersebut atau mengetahui informasi terkait, diimbau untuk segera melapor ke aparat keamanan terdekat.

Pihak Kepolisian menghimbau masyarakat untuk membantu menyebarkan informasi mengenai mobil tersebut, dengan terus menyebarkannya di media sosial.

Insiden ini sontak mengguncang masyarakat setempat dan memicu kecemasan mendalam tentang keamanan dan keselamatan di wilayah tersebut.

Kejadian ini kembali memunculkan pertanyaan tentang keamanan di Abepura Jayapura. Banyak yang berharap pemerintah dapat lebih serius dalam menangani masalah keamanan dan kekerasan di wilayah tersebut.

Masyarakat berharap agar pelaku segera tertangkap dan keadilan ditegakkan secepatnya dan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image