Edukasi Sediaan dan Penggolongan Obat untuk Ibu-Ibu PKK
Eduaksi | 2025-07-03 17:47:58
Pada hari Selasa, 20 Mei 2025, sekelompok mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Vokasi mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengusung tema “Kenali Obat, Maksimalkan Manfaat”. Program ini merupakan bagian dari mata kuliah farmakologi semester 2. Edukasi ini berlangsung di rumah ibu Indra Nopiawati, yang terletak di jalan Banjar Baru XIII No. 20, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Edukasi yang dilakukan berfokus pada materi penting yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat yaitu bentuk sediaan obat dan penggolongan obat.
Kegiatan ini Dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap literasi dan juga pentingnya penggunaan obat secara aman. Masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi obat tanpa memahami aturan pakainya, membeli obat tanpa resep dokter, bahkan menggunakan obat keras secara sembarangan. Oleh karena itu, kami mahasiswa D3 keperawatan fakultas vokasi Universitas Airlangga sebagai calon tenaga medis memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan edukasi secara langsung kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan obat agar tidak menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan, saya sebagai master of ceremony membuka kegiatan tersebut dengan hangat bersama teman saya, Nova Erika dan mendapatkan respon yang baik dari ibu ibu PKK atas kedatangan kami di kampung tersebut. Ibu ibu sangat antusias mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh rekan saya, Muhammad Ali Ridho. Ibu-ibu juga bertanya mengenai bentuk sediaan obat yang tersedia di masyarakat mulai dari bentuk padat seperti tablet dan kapsul, bentuk setengah padat seperti salep dan krim, bentuk cair seperti sirup, hingga bentuk khas seperti inhaler yang tersedia di rumah. Banyak ibu ibu yang akhirnya menyadari pentingnya membaca label pada obat, membaca instruksi pemakaian, dan juga membaca pentingnya penyimpanan obat sehingga obat tersebut dapat berfungsi dengan maksimal untuk menyembuhkan penyakit.
Selain itu ibu-ibu juga diperkenalkan pada penggolongan obat yang beredar di pasaran berdasarkan regulasi dari kementerian kesehatan dan BPOM. Mahasiswa menjelaskan secara rinci mengenai perbedaan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika, narkotika hingga obat wajib apotek. Hal ini dilakukan agar masyarakat mampu membedakan jenis obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan obat yang harus dikonsumsi di bawah pengawasan tenaga kesehatan.
Edukasi ini tidak hanya berlangsung satu arah. Mahasiswa mengadakan sesi Pre test dan post test kepada peserta untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka sebelum dan sesudah penyampaian materi. Hasil yang didapat menunjukkan adanya peningkatan pemahaman secara signifikan pada peserta yang sebelumnya belum mengetahui tentang sediaan dan penggolongan obat. Setelah disampaikan materi peserta menjadi lebih memahami dan percaya diri untuk bertanya seputar obat yang mereka konsumsi.
Kegiatan ini mendapat mendapat respon positif dan juga memberikan manfaat secara langsung bagi ibu-ibu PKK dan memberi pengalaman berharga bagi kami sebagai mahasiswa. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa dapat mengasah keterampilan komunikasi, membangun empati, dan menerapkan ilmu farmakologi yang dipelajari di kelas ke dalam praktik nyata di masyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
