AI dan Mahasiswa Antara Peluang dan Tantangan di Era Digital
Iptek | 2025-07-03 11:57:38Lozia Aren (Mahasiswa Ilmu Komunikasi UM Bengkulu)
Di era digital saat ini, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin hadir dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Mahasiswa menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak oleh perkembangan teknologi ini. AI membantu dalam berbagai aspek pembelajaran, mulai dari pencarian informasi, penyusunan tugas, analisis data penelitian, hingga penyusunan skripsi. Dengan bantuan aplikasi seperti ChatGPT, Grammarly, dan berbagai platform AI lainnya, proses belajar menjadi lebih efisien dan terarah.
Selain memberikan kemudahan, AI juga membawa potensi pembelajaran yang lebih personal. Teknologi ini memungkinkan penyesuaian materi dengan gaya belajar individu, sehingga mahasiswa bisa memahami materi dengan lebih baik. Dalam bidang riset, AI sangat membantu dalam pengolahan data, pencarian jurnal ilmiah, dan penyusunan struktur penulisan akademik. Semua ini mendorong peningkatan kualitas pembelajaran dan produktivitas mahasiswa secara signifikan.
Namun, di balik manfaat besar tersebut, ada tantangan yang tidak boleh diabaikan. Ketergantungan berlebihan terhadap AI bisa menghambat kemampuan berpikir kritis dan kreativitas mahasiswa. Selain itu, muncul juga persoalan etika seperti plagiarisme dan penggunaan AI secara tidak bertanggung jawab. Di sisi lain, tidak semua mahasiswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi ini, yang dapat menciptakan ketimpangan dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu menjadi pengguna AI yang cerdas dan bertanggung jawab. AI sebaiknya dimanfaatkan sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti proses berpikir. Mahasiswa juga perlu berperan sebagai agen perubahan, tidak hanya memanfaatkan AI, tetapi juga menyebarkan literasi digital kepada masyarakat. Dengan sikap yang kritis, etis, dan kreatif, mahasiswa dapat mengubah tantangan menjadi peluang, dan menjadikan AI sebagai mitra dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
