Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cahyani Nur Aeni

Ketika Obat Bukan Sekedar Pil: Cerita Inspiratif dari Edukasi Obat di Wonorejo

Edukasi | 2025-06-30 05:07:16
dokumentasi pembuatan papan obat

Wonorejo, gresik-20 Mei 2025. Suasana sore yang biasanya sunyi di RT 001/RW 001 tiba-tiba menjadi hidup dengan suara tawa, diskusi, dan rasa ingin tahu. Di rumah Ibu Indra Nopiawati, seorang ibu PKK sekaligus tuan rumah. Sebanyak 20 ibu-ibu dari lingkungan sekitar berkumpul untuk mengikuti edukasi sediaan dan penggolongan obat yang diadakan oleh kelompok 01 yang terdiri dari 14 orang, mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Airlangga yang sedang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.

kegiatan ini bukanlah penyuluhan biasa. bukan pula ceramah panjang yang membuat bosan. Melainkan sebuah upaya kolaboratif antara mahasiswa dan warga untuk memahami satu hal sederhana namun penting: obat harus digunakan dengan pengetahuan, bukan dugaan.

Tujuan yang sederhana, Dampak yang Bermakna

Tujuan kegiatan ini jelas untuk membekali ibu-ibu PKK dengan pemahaman tentang penggolongan berdasarkan simbol warna serta bentuk sediannya. Selama ini, banyak dari mereka hanya mengenal obat dari pengalaman atau rekomendasi tetangga. Padahal, tiap warna pada label obat punya arti penting: hijau untuk obat bebas, biru untuk obat terbatas, merah untuk obat keras, dan itu belum termasuk kategori narkotika dan psikotropika yang pengelolaannya jauh lebih ketat.

Persiapan Matang, Media Kreatif

Sebelum hari-H, kami menyususn proposal lengkap mulai dari tujuan kegiatan, ,metode, hingga starategi evaluasi seperti pre test dan post test. Lokasi yang dipilih bukan tanpa alasan, karena rumah bu Indra menjadi tempat pertemuan ibu-ibu PKK untuk berkumpul.

yang menarik adalah media edukasinya:

1. Papan obat raksasa dari kardus, dirancang menyerupai lemari P3K yang diisi dengan obat sesuai warna simbol penggolongannya dan ada juga papan berbentuk koper berisi obat sesuai jenis sediannya.

papan obat sediaan obat
papan penggolongan obat

2. E-magazine digital yang bisa diakses via ponsel, berisi penjelasan singkat namun padat mengenai penggolongan obat tips membaca kemasan.

Kegiatan ini juga menyiapkan konsumsi, hadiah kecil untuk peserta aktif, dan bahkan gladi resik untuk memastikan segalanya berjalan dengan lancar.

Belajar Lewat Tanya Jawab dan Diskusi

Acara dimulai pukul 16.00 WIB dengan pembukaan oleh MC dari tim pelaksana. Setelah pre-test untuk mengukur pemahaman awal, peserta diajak mengikuti sesi inti yaitu edukasi bentuk sediaan obat dan simbol obat. Materi disampaikan secara komunikatif, penuh contoh, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika membahas obat demam, langsung disimulasikan apakah termasuk obat bebas atau keras berdasarkan simbolnya.

Sesi tanya jawab menjadi momen paling hidup. Banyak peserta aktif bertanya soal obat yang sering mereka gunakan di rumah. Tim pemateri menjawab dengan jelas, bahkan tak jarang memancing diskusi antarwarga. Hadiah kecil diberikan pada peserta aktif, bukan sekedar penghargaan, tetapi dorongan agar peserta lain lebih berani berpendapat.

dokumentasi penyampaian materi dan sesi tanya jawab

Evaluasi yang Menggembirakan

Hasil post test menunjukan peningkatan nilai yang signifikan dari rata-rata 89 menjadi 97. Ini menjadi indikator bahwa informasi yang disampaikan berhasil dipahami dan diserap peserta hadir dengan seragam hijau PKK, menciptakan suasana yang rapi dan kompak.

Penutup yang Hangat

Sesi ditutup pukul 17.30 WIB dengan dokumentasi bersama dan pemberian bingkisan untuk tuan rumah dan ibu rt setempat. Tak hanya materi dan pengetahuan yang dibawa pulang oleh peserta adalah semangat dan kesadaran baru dalan menggunakan obat secra lebih bertanggung jawab.

foto Bersama antara tim pelaksana dan ibu-ibu PKK

Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi sederhana, jika dikemas kreatif dan menyentuh langsung kebutuhan warga, bisa berdampak besar. ketika ibu-ibu mulai membaca label sebelum membeli obat, bertanya ke apoteker, dan mengedukasi keluarganya, maka satu langkah kecil menuju masyarakat yang sehat sudah dimulai

Dan semuanya dimulai dari ruang tamu sederhana di Wonorejo.

Penulis:

Cahyani Nur Aeni NIM 005241002

Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image