Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Damay Ar-Rahman

Sepenggal Kisah Hari Ini

Kisah | 2025-06-23 11:49:12
Sumber: Penulis





Aku melihat suasana di gedung begitu padat. Keramaian pengunjung untuk menikmati koleksi bersejarah dan video tiga dimensi menjadi icon menarik sejak dibuka tiga hari yang lalu. Belum lagi karena ini adalah hari libur nasional pasti mereka memanfaatkan waktu liburannya untuk ke sini. Jika aku, tidak akan mau berlibur seperti ini. Apa yang mau dilihat, gimana mau foto, semua orang akan berebutan tempat untuk mengabadikan momen perjalanan mereka dan yang ada, hanya membuang waktu mengantri di tempat terbaik untuk berfoto. Yang benar, adalah mengambil cuti saat jadwal kerja. Lebih terasa, dan banyak spot foto tanpa harus menunggu.

Hari ini, aku bekerja dan mendapat jadwal piket diruang audio visual. Dari sekian pengunjung yang memadati antrian untuk masuk ke dalam ruangan ini, ada salah satu pengunjung yang menarik perhatianku.
"Mbak, tahu enggak di mana ada kursi roda?" Tanya pria setengah baya itu padaku saat aku mengarahkan pengunjung keluar dari ruangan.

"Oh kalau kursi roda harus bapak ambil dari lantai bawah, karena di lantai dua ini tidak tersedia lagi."
"Jauh juga ya mbak kalau ke bawah. Soalnya jalannya agak menanjak."

Aku terdiam tidak menjawab perkataan pria itu. Akhirnya ia mundur bersender di kursi penjang dekat jembatan. Dari wajahnya ia tampak begitu lelah, dan lama-lama aku kasihan juga. Setelah aku arahkan pengunjung untuk duduk dengan tertib dan menyebutkan beberapa peraturan selama berada dalam ruangan, akupun keluar dan menemui pria itu agar aku hantarkan menggunakan lift khusus.

"Bapak kami ada lift, silahkan bapak ikuti akan saya arahkan bapak menuju ke lantai satu mengambil kursi roda."
"Benar mbak, boleh saya menggunakan lift itu." Jawabnya dengan senyum lebar. Iapun berjalan tergopoh-gopoh mengikutiku hingga kami turun bersama.

Aku menyapa petugas di lantai satu Surya, Syahrial, dan Dwi yang hari ini bertugas pada bagian scan tiket. Aku lihat Dwi membawa kue cokelat dan keripik pisang. Ia memanggilku lalu memintaku untuk mencicipi snack miliknya yang baru ia bawa pulang dari Penang Malaysia.

"Mantap bener buk. Makasih ya, saya balik lagi ke atas soalnya ruang audio saya tinggal sebentar untuk menghantar bapak itu." Ucapku sambil menoleh. "Oke baik-baik."

Aku kembali menghantarkannya ke lantai dua. Kursi roda itu aku berikan padanya saat sampai di lantai dua.
"Terimakasih banyak mbak."
"Sama-sama pak, tapi mohon maaf, bapak mendorong kursi roda ini untuk bapak sendiri?"
"Bukan mbak, di sana istri saya sedang istirahat, jantungnya tiba-tiba berdegup kencang sepertinya karena menaiki jembatan perdamaian itu. Sebenarnya ia tidak sanggup untuk bepergian, tetapi karena tekat dan permintaan...." Tiba-tiba pria paruh baya itu berhenti berkata dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Ini permintaan terakhirnya." Ungkapnya.

Aku terperangah mendengar jawabannya. Seketika aliran darahku beku mendengar pria itu berkata. Aku tak mau bertanya lagi, sebenarnya ingin kutanya mengapa anaknya tidak mendampingi. Tapi yasudahlah, lebih baik diam daripada menyakiti perasaannya. Sebab, bukan hanya pernyataan saja sebuah hinaan, tetapi dengan mengajukan pertanyaan juga akan lebih menyakiti hati siapapun.

Namun dari sepenggal kisah hari ini yang aku terima, aku banyak belajar artinya kesetiaan, kesabaran, dan keikhlasan. Selama aku masih bernyawa, aku ingin memiliki hati yang kuat, sebagaimana Allah menitipkan hati dan akal untuk aku gunakan dalam bertindak dan menghargai siapapun yang aku temui.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image