Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ulpa maulizaa

Dari Viral ke Fatal: Kegagalan Manajemen Risiko di Era Digital

Teknologi | 2025-06-23 10:37:36

Dalam era digital yang serba cepat ini, satu kesalahan kecil bisa menjalar menjadi krisis besar hanya dalam hitungan jam. Dunia maya bukan lagi sekadar ruang untuk berbagi informasi, melainkan arena yang sensitif terhadap setiap isu—besar maupun kecil. Sayangnya, banyak institusi, perusahaan, bahkan individu publik belum menyadari pentingnya manajemen risiko digital secara serius. Hasilnya? Insiden yang seharusnya bisa dikendalikan sejak awal justru berubah menjadi tragedi viral yang fatal.

Kita telah melihat berbagai contoh dalam beberapa bulan terakhir dari kesalahan komunikasi brand di media sosial, penanganan buruk insiden publik oleh tokoh terkenal, hingga kebocoran data pribadi dari institusi yang seharusnya terpercaya. Polanya serupa: krisis muncul, netizen bereaksi cepat, pihak yang bersangkutan panik, dan akhirnya mengambil langkah yang terlambat atau malah memperparah situasi.

Masalah utamanya adalah pendekatan yang masih reaktif, bukan preventif. Banyak organisasi tidak memiliki protokol komunikasi krisis yang jelas, tidak mengantisipasi kemungkinan backlash digital, dan meremehkan kekuatan opini publik yang dibentuk oleh algoritma media sosial. Ini adalah bentuk nyata kegagalan manajemen risiko di ranah digital di mana ancaman tak selalu berbentuk fisik, tetapi bisa berupa viral outrage, cancel culture, hingga kehilangan kepercayaan publik secara permanen.

Manajemen risiko seharusnya tidak lagi dipahami sebagai hal yang berkaitan dengan bencana alam atau kebakaran pabrik saja. Di era sekarang, risiko reputasi dan serangan siber harus masuk ke dalam prioritas utama. Edukasi digital bagi jajaran eksekutif, pemantauan media daring secara proaktif, dan kesiapan tanggap darurat digital bukan lagi opsi, tetapi keharusan.

Ke depan, kita perlu budaya sadar risiko yang lebih adaptif. Bukan hanya agar institusi bertahan dari gempuran netizen, tapi agar masyarakat juga belajar menilai informasi secara lebih bijak. Krisis boleh terjadi, tetapi jika bisa dikelola dengan baik sejak awal, ia tidak harus menjadi viral apalagi fatal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image