Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image karin nindia

Dampak Implementasi Makanan Bergizi Gratis terhadap Penjualan di Kantin Sekolah

UMKM | 2025-06-22 10:49:01
foto makan bergizi gratis (MBG) di Mts Al-Amanah, Depok.
foto makan bergizi gratis (MBG) di Mts Al-Amanah, Depok.

Program makanan bergizi gratis adalah salah satu komitmen pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan ibu. Dengan adanya program makanan bergizi gratis, pemerintah mengharapkan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup. Pemerintah resmi menerapkan makanan bergizi gratis secara bertahap pada 6 Januari 2025 di beberapa sekolah, aturan tersebut masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Makanan bergizi menjadi dampak yang positif bagi perkembangan kesehatan anak Indonesia dan orang tua merasa tidak perlu khawatir untuk makanan yang dikonsumsi anaknya apakah sehat atau tidak. Namun, di sisi lain aturan ini memiliki dampak besar juga bagi penjual di kantin sekolah, terutama di MTS Al-Amanah.

Semua pedagang mengalami penurunan drastis terhadap pendapatannya. "Awalnya saya bikin risoles mayo 500pcs, sekarang bikin 200pcs saja masih sisa. Saya biasanya jam 11 sudah pulang, sekarang harus nunggu sampai anak-anak pulang sekolah kadang juga masih sisa banyak walaupun sudah ditungguin" Jelas salah satu penjual kantin di Mts Al-Amanah.Sejak peraturan makanan bergizi di terapkan, banyak anak-anak memilih untuk tidak jajan lagi di kantin. Banyak penjual sudah berusaha melakukan inovasi varian baru jajanan, tapi tetap saja pendapatan terus menurun.

"Saya jajan lagi karena masih laper, makanannya ada yang basi dan bau, jadi tidak bisa dimakan. Sayurnya juga kadang rasanya manis" Tutur salah satu siswa Mts Al-Amanah. Ini menjadi tantangan serius bagi penerapan program makanan bergizi gratis, mengenai keamanan pangan yang sesuai. Pemerintah perlu menerapkan monitoring atau double checking terhadap kualitas makanan bergizi gratis saat sampai ke lapangan, karena kesehatan anak-anak memiliki imun yang berbeda.

Jadi, bukan hanya di periksa saat makanan bergizi gratis sedang di proses masak atau saat proses pengiriman. Tapi diharapkan dapat dimonitoring hingga makanan bergizi gratis sampai ditangan anak-anak agar tetap terjaga kualitas pangan.

Dari hasil riset CISDI, dengan menggunakan 29 menu makanan dalam beberapa lokasi, hanya memenuhi 30-35% Angka Kecukupan Gizi (AKG) energi harian besar 17%. Jika, mengkonsumsi makanan dengan kalori rendah terus-menerus akan berdampak pada tubuh seperti malas beraktivitas karena kurangnya energi yang dibutuhkan.

Kekurangan dalam implementasi makanan bergizi gratis ini masih perlu banyak di evaluasi karena masih jauh dari harapan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM. Pemerintah perlu membuka forum kritik dan saran terhadap siswa dan orang tua mengenai kekurangan dan kelebihan program makanan bergizi gratis, agar dapat meningkatkan kualitas program tersebut terutama dalam keamanan stabilitas makanan. Pihak kantin juga mengharapkan ada sistem yang seimbang antara penjual dan siswa, karena dampak ekonomi tersebut sangat berpengaruh bagi kehidupan penjual, pengaruh kompleks terhadap penerapan makanan bergizi gratis ini sangat harus di perhatikan dan harus di evaluasi kembali.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image