Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Anastasya Syafa Wibowo

4 Alasan Kenapa Pendidikan Karakter Lebih Penting daripada IPK

Eduaksi | 2025-06-16 16:21:25
Pexels/Kaboompics.com

1. Membentuk Integritas dan Etika yang Dibutuhkan di Dunia Kerja

Pendidikan karakter menanamkan nilai integritas, tanggung jawab, dan etika, yang jadi modal penting di dunia kerja. Percuma punya IPK tinggi kalau gak bisa dipercaya, kan?

Perusahaan lebih mencari orang yang jujur dan konsisten, bukan sekadar pintar teori. Misalnya, banyak perusahaan startup lebih mengutamakan kejujuran dan attitude positif daripada nilai akademis.

2. Mengasah Keterampilan Sosial yang Gak Bisa Diukur dengan IPK

Empati, kemampuan komunikasi, dan kerja sama tim adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia nyata. Karakter yang baik bikin kamu lebih gampang membangun relasi dan memecahkan konflik.

Seorang pemimpin sukses, seperti CEO startup, bukan cuma pinter di kampus, tapi juga bisa menginspirasi dan menggerakkan timnya.

3. Membangun Ketahanan Mental saat Menghadapi Tantangan

Hidup gak selalu mulus. Ketahanan mental jadi kunci untuk bangkit saat menghadapi kegagalan.

Pendidikan karakter mengajarkan kamu untuk tetap positif, belajar dari kesalahan, dan pantang menyerah. IPK tinggi belum tentu menunjukkan kemampuan ini, lho!

4. Membuka Peluang Karier Lebih Luas

Karakter yang kuat membuka lebih banyak peluang daripada sekadar IPK tinggi.

Banyak perusahaan besar seperti Google dan Apple lebih mempertimbangkan kecocokan budaya dan karakter kandidat.

Mereka tahu, keterampilan bisa diajarkan, tapi karakter itu susah diubah. Itulah kenapa karakter yang baik lebih berharga.

Jadi, mulai sekarang, yuk kembangkan karakter positif! Karena karakter kuatlah yang akan membawa kamu menuju kesuksesan sejati.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image