Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ani Fauzia

Hilangkan Keraguan Berobat dengan Bekam

Gaya Hidup | Monday, 07 Mar 2022, 13:27 WIB

Pernahkah mendengar istilah bekam (hijamah) atau pernah melakukannya? Ragukah jika anda melakukan pengobatan dengan bekam? Bersyukurlah yang telah mendengar istilah tersebut bahkan pernah melakukannya, walaupun banyak orang yang ragu karena pengobatannya dilakukan dengan cara penyayatan atau melukai dan kebanyakan orang membayangkannnya bahwa bekam itu sakit. (Nurwahyudi Ikmal, 2020, p. 1327). Namun bekam telah dikenal ribuan tahun yang lalu bahkan sejak masa peradaban besar kuno di dunia seperti Mesir, Persia, Cina, Romawi dan dikukuhkan pada zaman Nabi Muhammad SAW dan berkembang hingga saat ini. (Yenni Risniati, dkk, 2019, hal. 5)

Sayangnya saat ini banyak dari kaum muslim tidak mengenali pengobatan warisan Nabi Muhammad SAW (dengan madu, air, habbatus sauda’, buah kurma, buah zaitun, susu atau kencing unta, bekam dan ruqyah). Sekarang bekam menjadi salah satu pengobatan kesehatan yang berkembang pesat di Indonesia, justru orang Barat banyak meneliti walaupun mereka tidak mengakuinya. Namun sekarang orang telah melihat banyak mukjizat kesembuhan dari pengobatan warisan Nabi ini yang terkadang susah disembuhkan oleh pengobatan dokter. (Khaleda, 2018). Seperti yang diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:

(خَيْرُ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الحِجَامَةُ وَالفَصْد)

Artinya: sebaik-baiknya obat yang kalian gunakan adalah bekam dan fashd

Bekam secara bahasa artinya menghisap atau menyedot dan dalam Bahasa Arab disebut sebagai hijamah. Istilah lain dari bekam yaitu cupping dalam Bahasa Inggris, Pa Hou Kuan dalam Bahasa Mandarin, ghu-sha dalam Bahasa China dan cantuk atau cop bagi orang Indonesia. (Mustika, 2017, p. 5)

Menurut para dokter yang mengutip buku Ibnu Al-Qayyim, bahwa hijamah adalah proses penekanan negatif dengan memanaskan cup, cawan atau tempat kaca untuk menghisap permukaan kulit dan jaringan di bawah kulit agar komponen darah kotor terkumpul kemudian mengeluarkan darah kotor tersebut dengan melakukan sedikit perlukaan pada permukaan kulit. Adapun darah yang dikeluarkan, dihisap dengan cara memanaskan tanduk, cop atau wadah kaca kembali kemudian ditempelkan pada permukaan kulit yang telah diberi perlukaan. (Flori Ratna Sari, dkk, 2018, hal. 2)

Selain istilah bekam di atas, terdapat beberapa macam bekam yang dikenal oleh masyarakat yaitu:

1. Bekam basah

Bekam ini dilakukan dengan menggunakan penyayatan pada kulit dengan menggunakan jarum tajam atau pisau steril yang bertujuan untuk menyedot darah kotor di beberapa titik sakit tertentu. Metode bekam telah dipraktekkan oleh Rasulullah di zaman dahulu dan sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, sesuai hadits berikut ini:

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثٍ: شُرْبَةِ عَسَلٍ، وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ، وَكَيَّةِ نَارٍ، وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الكَيِّ

Artinya:

Dari Ibnu Abbas r.a Rasulullah bersabda: “kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas. Bekam basah ini memiliki beberapa manfaat diantaranya: (Haryono, 2008, p. 12)

a. Membersihkan darah dari sisa-sisa makanan

b. Mengatasi gangguan tekanan darah yang tidak normal pada pembuluh darah

c. Menghilangkan penyakit migrain, sakit gigi, pusing dan wajah

d. Membantu pengobatan mata

e. Mengatasi rasa malas, lesu dan banyak tidur

f. Menyembuhkan luka bernanah dan bisul

g. Mengatasi gangguan kulit, alergi, jerawat dan gatal-gatal

h. Mengobati kanker atau tumor

2. Bekam kering

Bekam ini hanya dengan meletakkan gelas atau cup di bagian tubuh tertentu agar bisa melancarkan peredaran darah dalam tubuh namun tidak dilakukan proses perlukaan untuk mengeluarkan darah. Metode ini bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri atau melonggarkan otot-otot terutama pada punggung. (Haryono, 2008, p. 15)

Beberapa manfaat dari bekam kering diantaranya:

a. Mengatasi masuk angin

b. Menahan derasnya darah haid dan mimisan

c. Melenturkan otot-otot yang tegang

d. Menghilangkan rasa sakit pada paru-paru kronis

e. Mengatasi Radang ginjal

f. Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukan darah

3. Bekam meluncur

Bekam ini menggantikan kerokan yang biasa dilakukan orang dengan menggunakan uang koin, namun dapat merusak pori-pori kulit. Tujuan metode ini adalah untuk membuang angin dalam tubuh, melemaskan otot-otot dan melancarkan aliran darah.

4. Bekam Tarik

Bekam tarik ini hanya untuk menghilangkan rasa nyeri atau penat di bagian dahi, kening dan bagian yang terasa pegal. Dengan cara menyedotkan gelas kaca atau cup di bagian dahi atau bagain yang pegal kemudian ditarik berulang-ulang hingga kemerahan agar pegal yang dirasakan hilang.

Selain beberapa macam di atas, terdapat beberapa waktu yang terbaik untuk berbekam sehingga kita tidak meragukannya ketika hendak berobat. Yaitu pada pertengahan bulan Qomariyah (tanggal 17,18,19) atau ketika yaumul bid’. Karena jika dilakukan di awal bulan tubuh kurang bergerak dan kurang normal sedangkan pada akhir bulan cairan-cairan telah berkurang adapun jam yang terbaik yaitu pada pukul 14.00 sampai 15.00. (Haryono, 2008, p. 42)

Sekarang ini, pengobatan yang tradisional bekam berkembang dan menjadi alternatif untuk menyembuhkan kesehatan manusia walau bersandingan dengan pengobatan modern. Dan kini banyak klinik yang membuka pengobatan dengan metode ini, dan telah menyembuhkan berbagai penyakit. (Mustika, 2017) Adapun faktor banyaknya pengunaan bekam di Indonesia adalah karena adanya tingkat pendidikan, keyakinan akan budaya, tingkat pengetahun dan ekonomi. Dan keyakinan pengobatan yang paling baik adalah bekam yang dapat mengurangi berbagai penyakit.

Menurut Nurwahyu Ikmal yang mengutip buku Ad-Dawa’ul-Ajib karya Muhammad Amin Syaikhul beliau seorang peneliti dalam pengobatan bekam bahwa sekitar 300 kasus telah disembuhkan dengan bekam seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah hingga mencapai batas normal, kadar gula turun pada penderita kencing manis, asam urat darah turun. Seperti hadits Nabi SAW berikut: “Sesungguhnya pada bekam itu terkandung kesembuhan”. Kitab Mukhtasar Muslim( no 1480) Shahihul Jamii (no. 2128). (Yenni Risniati, dkk, 2019).

Pengobatan tradisional berdasarkan keturunan turun temurun yang telah lama dan merupakan sebagian dari sejarah, serta pengobatan tradisional melibatkan aspek spiritual, psikologis dan sosial. Sedangkan pengobatan modern berdasarkan pada pengetahuan, bukti klinis dan pengkajian ilmiah yang mendalam, serta memandang penyakit karena ada kelainan fungsi atau organ tertentu dalam sistem organ tubuh. (Medika, 2021)

Dan bekam dapat menyembuhkan penyakit jika dilakukan di tempat atau titik yang tepat, seperti yang disampaikan di dalam hadits Tirmidzi dalam kitab Sunan no. 2053:

عَلَيْكُمْ بِالحِجَاَمةِ فِي جَوْزَةِ القَمَحْدُوَة فَإِنَّهَا شِفَاءٌ مِنْ اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ دَاءٍ

Artinya: “ hendaklah kalian berbekam pada tengah qamahduah karena dapat menyembuhkan 72 penyakit

Jadi kebanyakan orang berbekam di daerah punuh badan belakang karena di titik tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit sampai 72 penyakit. Tanpa diragukan lagi bahwa bekam juga telah disebutkan dalam hadist-hadits Nabi tentang hukum, pelaksanananya, keutamaannya, manfaatnya yang mana hadits tidak akan pernah berubah dari zaman Nabi sampai sekarang. (Kasmui, p. 12).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image