
Menopause Bukan Akhir Segalanya: Awal Baru Menuju Kesehatan Perempuan yang Seutuhnya
Eduaksi | 2025-06-10 20:48:01
Apa itu menopause?
Menopause sering kali dianggap sebagai tanda bahwa masa muda telah usai. Banyak perempuan merasa takut, bingung, bahkan sedih saat mendekati fase ini. Padahal, menopause adalah bagian alami dari kehidupan dan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Justru, menopause bisa menjadi momen kebangkitan dan awal baru dalam hidup seorang perempuan.
Menopause adalah kondisi saat seorang perempuan berhenti mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, tanpa penyebab medis lainnya. Umumnya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun, namun bisa juga datang lebih cepat atau lebih lambat. Menopause bukanlah penyakit. Ini adalah proses biologis alami yang terjadi karena ovarium berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang mengatur siklus haid.
Gejala yang Sering Terjadi
Setiap perempuan mengalami menopause secara berbeda. Ada yang hampir tidak merasakan gejala, namun ada juga yang mengalami perubahan signifikan. Gejala yang umum terjadi meliputi:
· Hot flashes, yaitu sensasi panas yang tiba-tiba muncul di wajah, leher, dan dada
· Keringat malam yang membuat tidur terganggu
· Perubahan suasana hati mood, mudah marah, sedih, atau cemas
· Sulit tidur (insomnia)
· Vagina kering, yang menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan intim Penurunan libido( gairah seksual)
· Pengeroposan tulang. Dengan menurunnya kadar estrogen, seorang wanita mulai kehilangan massa tulang lebih cepat. Kondisi ini meningkatkan risiko osteoporosis, penyakit yang menyebabkan tulang rapuh.
· Kelelahan kronis
· Penambahan berat badan, terutama di sekitar perut
Gejala-gejala ini bisa berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun, banyak dari gejala tersebut dapat dikelola dengan pola hidup sehat dan dukungan yang tepat. Tidak semua perempuan mengalami gejala yang sama. Ada yang hanya merasakan perubahan ringan, ada juga yang mengalami gejala cukup mengganggu. Yang penting, gejala-gejala ini bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.
Kapan harus konsultasi
Lakukan konsultasi dengan dokter atau bidan jika Anda menemukan adanya bercak darah yang keluar dari vagina Anda selama masa perimenopause, atau setelah lewat dari 12 bulan sejak masa perimenopause. Segera cari pertolongan tenaga medis jika gejala yang Anda alami terasa sangat mengganggu dalam beraktivitas.
Tantangan Emosional
Selain gejala fisik, menopause juga membawa perubahan emosional. Perempuan mungkin merasa kehilangan sebagian dari identitasnya—terutama jika mereka mengaitkan diri dengan kemampuan untuk memiliki anak atau peran sebagai ibu muda.
Beberapa juga mengalami kesedihan mendalam karena merasa “tidak lagi muda”. Ada rasa takut tidak diinginkan, khawatir akan penyakit, atau kecemasan menghadapi masa tua. Namun, penting untuk menyadari bahwa nilai seorang perempuan tidak terletak pada usia atau fungsi biologisnya, tetapi pada pengalaman, kebijaksanaan, dan peran penting yang terus ia jalani dalam hidup ini.
Menopause Bukan Akhir, Tapi Awal Baru
Meskipun banyak perubahan yang terjadi, menopause bukanlah akhir dari kehidupan yang bahagia dan produktif. Justru, banyak perempuan yang menemukan kembali jati diri dan menikmati hidup dengan lebih leluasa setelah menopause.
· Kesempatan Merawat Diri
Menopause adalah waktu yang ideal untuk mulai fokus pada diri sendiri. Setelah bertahun-tahun mengurus keluarga, anak, dan pekerjaan, sekarang saatnya memperhatikan kesehatan fisik dan mental Anda.
· Hidup Lebih Sehat
Banyak perempuan menjadi lebih peduli terhadap makanan, olahraga, dan tidur mereka saat mengalami menopause. Menjalani pola hidup sehat tidak hanya membantu meredakan gejala, tapi juga memperpanjang kualitas hidup.
· Waktu untuk Berkembang
Ini adalah masa untuk kembali mengejar impian yang mungkin sempat tertunda. Menulis, melukis, berkebun, berwirausaha, bahkan kembali kuliah—semua bisa dilakukan!
· Menemukan Kebebasan Baru
Bagi banyak perempuan, menopause menandai berakhirnya “masa repot”. Anak-anak mulai mandiri, beban pekerjaan lebih stabil, dan tidak ada lagi siklus haid. Semua ini memberi ruang untuk hidup lebih santai dan mengejar kebahagiaan pribadi
Pencegahan Menopause
Menopause adalah proses alami pada tubuh wanita yang tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, ada upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala menopause agar tidak bertambah parah, yaitu:
· Menghindari makanan pedas dan minuman panas, berkafein, atau beralkohol
· Menciptakan lingkungan rumah yang sejuk dan nyaman
· Mengenakan pakaian berbahan katun agar tubuh terasa sejuk
· Menerapkan teknik relaksasi, antara lain dengan meditasi, pengaturan napas, yoga, serta taichi
· Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air
Perubahan gaya hidup yang dianjurkan
Gaya Hidup Sehat Saat dan Setelah Menopause Menjaga gaya hidup sehat sangat penting selama dan setelah menopause. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:
· Konsumsi makanan seimbang, terutama tinggi kalsium dan vitamin D untuk mencegah osteoporosis.
· Olahraga rutin, seperti yoga, jalan kaki, berenang, atau bersepeda.
· Kelola stres melalui meditasi, teknik pernapasan, atau aktivitas yang menyenangkan.
· Tidur cukup, karena istirahat yang baik memperbaiki suasana hati dan kekebalan tubuh.
· Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol.
· Rutin periksa kesehatan, terutama tekanan darah, gula darah, dan kepadatan tulang.
· Diskusikan dengan dokter, jika gejala sangat mengganggu, terapi hormon bisa menjadi pilihan. Merawat Hubungan dan Keintiman
Menopause juga bisa memengaruhi hubungan dengan pasangan. Penurunan libido atau vagina kering bisa mengganggu keintiman. Namun, komunikasi terbuka dan saling pengertian sangat membantu. Konsultasi dengan dokter atau terapis seks juga bisa membantu menjaga hubungan tetap hangat dan sehat.
Ingatlah: Menopause bukan akhir segalanya. Ini hanyalah babak baru dari kisah panjang seorang perempuan yang terus berkembang, bersinar, dan bermakna.
References
Windyaningsih, P., & Nirmalasari, R. A. (2024). Disfungsi Seksual Perempuan Memengaruhi Kualitas Hidup pada Masa Menopause. Jurnal Akta Trimedika, 1(2), 155–165.
Halodoc. (t.t.). Menopause: Gejala, penyebab, dan pengobatan. Diakses pada 31 Mei 2025, dari https://www.halodoc.com/kesehatan/menopause
Afriani, R., & Fatmawati, T. Y. (2019). Pengetahuan dan Sikap Wanita Premenopause dalam Menghadapi Perubahan-Perubahan pada Masa Menopause. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 9(1), 1–8.
Kemenkes RI. (2021). Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi.
Nama Penulis Mutiara Purwanti, Prodi Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Binawan
Dosen Pengampu : Apriani Riyanti,M. Pd., Anwar Razak, S,ip, MPP.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.