Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Jangan Terlalu Berharap pada Manusia, Agar tak Mudah Kecewa

Agama | 2025-06-10 15:14:41
sumber gambar: freepik.com

Di antara hal yang sering membuat hati kita terluka dan kecewa adalah ketika kita terlalu menggantungkan harapan kepada manusia. Kita berharap orang lain bersikap sebagaimana yang kita inginkan, memperlakukan kita sebagaimana kita memperlakukan mereka. Kita berharap, jika kita berbuat baik kepada seseorang, maka ia akan membalas kebaikan itu dengan sikap yang sama, bahkan lebih baik lagi.

Namun kenyataannya, tidak semua orang mampu atau mau membalas kebaikan kita dengan kebaikan yang setimpal. Bisa jadi justru sebaliknya, kita berbuat baik, tetapi dibalas dengan sikap acuh, penghinaan, atau pengkhianatan. Di sinilah letak ujian keikhlasan kita.

Andai saja kita bisa menerima kenyataan bahwa manusia memiliki karakter dan kepentingan yang berbeda-beda, tentu kita tidak akan mudah kecewa. Andai saja kita bisa ikhlas berbuat baik tanpa berharap balasan dari manusia, melainkan hanya berharap pahala dari Allah semata, niscaya hati kita akan lebih tenang, lebih lapang, dan lebih bahagia.

Allah berfirman: "(Mereka berkata,) “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu." (QS. Al-Insan: 9)

Inilah prinsip hidup yang seharusnya kita pegang. Semua amal dan kebaikan yang kita lakukan, kita niatkan murni untuk Allah, bukan untuk pujian, sanjungan, atau balasan dari manusia. Dengan menanamkan tauhid yang benar dalam hati, kita akan lebih kuat menghadapi berbagai sikap manusia yang mungkin tidak sesuai harapan.

Sebab hakikatnya, hidup kita di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah, bukan untuk mencari sanjungan atau pengakuan dari manusia. Jika tujuan hidup sudah lurus karena Allah semata, maka segala hal yang datang dari manusia—baik rupanya datang dalam bentuk pujian, cacian, balasan, atau pengkhianatan—tidak akan menggoyahkan hati kita.

Yakinlah, dengan tauhid yang benar, hidup akan lebih bahagia. Karena kita telah mewujudkan tujuan hidup yang sesungguhnya: mengikhlaskan segala gerak-gerik, segala aspek kehidupan murni hanya untuk Allah semata.

Dengan begitu, kita tidak akan mudah kecewa, sebab kita tidak berharap pada makhluk, melainkan hanya berharap kepada Sang Pencipta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image