Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Iksan udin

Efek Stunting terhadap Generasi Penerus Bangsa

Eduaksi | 2025-06-09 23:13:26
Asupan gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mencegah stunting sejak dini

Stunting merupakan salah satu permasalahan yang terjadi di seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan pengertiannya, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).

Apa penyebab stunting?

Penyebab terjadinya stunting bukan hanya dari faktor asupan gizi saja, tetapi juga dari status kesehatan balita, ketahanan pangan, lingkungan sosial dan kesehatan, lingkungan pemukiman, kemiskinan, dan lain - lain (UNICEF, 2013; WHO, 2013). Selain itu, faktor penyebab terjadinya stunting lainnya, seperti terjadinya infeksi pada ibu, kehamilan di masa remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, hipertensi, dan rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih. Stunting ini bukan hanya berdampak pada proses pertumbuhan fisik anak saja, tetapi juga berdampak pada perkembangan fungsi motorik anak. Apabila terjadi hambatan pada perkembangan motorik maka dapat berdampak juga terhadap penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa.

Fakta mengejutkan 1 dari 5 Anak Indonesia Terkena Stunting

Berdasarkan data yang tercatat oleh World Health Organization atau Dewan Kesehatan Dunia, pada tahun 2022 sekitar 22,3% kanak-kanak di dunia mengalami stunting. Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 21,5% (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2023). Dari data tersebut, disimpulkan bahwa prevalensi stunting di dunia, terutama di Indonesia terbilang masih sangat tinggi.Tingginya proporsi stunting di Indonesia menunjukkan bahwa permasalahan stunting ini menjadi tantangan yang besar dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah, kesulitan dalam memahami pelajaran, serta berisiko lebih tinggi menderita penyakit tidak menular di kemudian hari, seperti diabetes dan hipertensi (WHO, 2020).

Apa efek stunting bagi jangka panjang anak?

1. Anak dengan stunting cenderung memiliki masalah pada perkembangan kognitif dikarenakan kekurangan gizi yang disebabkan oleh perkembangan otak menjadi terhambat.

2. Memiliki rata - rata tinggi badan yang lebih pendek.

3. Beresiko lebih tinggi untuk mengidap berbagai penyakit.

4. Imunitas rendah sehingga rentan sakit.

Tips mencegah stunting pada anak mulai dari usia dini

1. Memenuhi nutrisi selama kehamilan.

2. Memberikan asi eksklusif untuk 6 bulan pertama kehidupan.

3. Memberikan makanan yang bergizi mulai dari sedini mungkin.

Kesimpulan

Stunting merupakan ancaman jangka panjang yang berdampak pada kualitas generasi penerus bangsa. Pencegahannya harus dimulai sejak dini, tidak hanya melalui edukasi, penyuluhan bahaya, dan cara mencegah stunting, tetapi juga dengan memperhatikan faktor ekonomi. Keluarga dengan kondisi sosial ekonomi rendah memiliki risiko lebih tinggi karena keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, layanan kesehatan, dan lingkungan yang sehat.Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi memerlukan dukungan dari berbagai sektor dan komitmen bersama agar stunting mulai berkurang.

Referensi:

Ayo Sehat Kementerian Kesehatan RI. (n.d.).Stunting. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/defisiensi-nutrisi/stunting#:~:text=Stunting%20merupakan%20suatu%20keadaan%20di,saat%20sedang%20dalam%20masa%20pertumbuhanRokom. (2024, July 25). Peringatan HAN 2024 Jadi Momentum Lindungi Anak dari Stunting dan Polio. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240723/4346087/peringatan-han-2024-jadi-momentum-lindungi-anak-dari-stunting-dan-polio/Paudpedia Kemendikbudristek. (2023, Desember 21). Dampak Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Paudpedia. https://paudpedia.kemendikdasmen.go.id/galeri-ceria/ruang-artikel/dampak-stunting-terhadap-perkembangan-kognitif-anakSpA, E. (2025) Stunting. https://www.halodoc.com/kesehatan/stunting?srsltid=AfmBOooUCfvq4uAk2ojdC0GantkOT0jlEa58-5fdWftrz8PYlXhb3PqA.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image