Waspadai Anemia pada Ibu Hamil: Kunci untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Edukasi | 2025-06-05 16:57:23
Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah normal. Pada ibu hamil, anemia merupakan sebuah masalah kesehatan yang serius karena dapat memengaruhi baik kesehatan ibu maupun perkembangan janin di dalam kandungan. Artikel ini akan membahas berbagai dampak anemia pada ibu hamil serta konsekuensinya pada kesehatan ibu dan janin yang akan lahir.
Apa Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil?Selama masa kehamilan, tubuh ibu membutuhkan tambahan zat besi dan asam folat untuk meningkatkan jumlah darah yang bertugas membawa oksigen ke janin. Beberapa penyebab utama anemia pada ibu hamil meliputi:
•Kekurangan Zat Besi: Nutrisi zat besi yang tidak mencukupi karena pola makan kurang seimbang atau penyerapan zat besi yang terganggu dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
•Kekurangan Asam Folat dan Vitamin: Asupan asam folat dan vitamin B12 yang rendah juga dapat menyebabkan anemia jenis lain yang berpotensi merugikan perkembangan janin.
•Pendarahan: Pendarahan akibat mual hebat, perdarahan di awal atau akhir kehamilan, serta gangguan kesehatan lain dapat menghabiskan cadangan darah ibu.
•Kondisi Medis: Infeksi kronis, gangguan autoimun, dan penyakit lainnya juga dapat berkontribusi pada keadaan anemia.
Dampak Anemia Pada Ibu Dan Janin
Tidak hanya membuat ibu merasa lelah dan lesu, anemia selama kehamilan bisa memberikan efek yang jauh lebih berat, antara lain:
•Kelahiran Prematur: Anemia meningkatkan risiko melahirkan janin sebelum usia kehamilan 37 minggu, yang dapat menimbulkan komplikasi kesehatan baik jangka pendek maupun panjang pada bayi.
•Berat Badan Lahir Rendah: Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan dan gangguan tumbuh. kembang.
•Pendarahan Berlebih saat Melahirkan: Anemia dapat menyebabkan ibu rentan perdarahan hebat pasca persalinan, yang berpotensi mengancam jiwa.
•Risiko Kematian Ibu dan Bayi: Dalam kasus serius, anemia yang tidak ditangani dapat menyebabkan kematian ibu maupun bayi akibat komplikasi kehamilan.
•Gangguan Daya Tahan Tubuh Ibu: Anemia membuat ibu mudah lelah, sering pusing, dan daya tahan tubuh menurun sehingga rentan terinfeksi penyakit selama kehamilan.
•Depresi Postpartum: Kadar hemoglobin rendah juga berhubungan dengan risiko depresi setelah melahirkan, memengaruhi kesehatan mental dan ikatan ibu-anak.
Gejala Yang Harus Diwaspadai
Jika sedang hamil dan merasakan gejala seperti kelelahan berkepanjangan, pusing hingga mata berkunang-kunang, sesak napas, denyut jantung cepat, atau kulit dan bibir tampak lebih pucat dari biasanya, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Cara Mencegah dan Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil
Mencegah anemia bisa dimulai sejak sebelum hamil dengan menjaga pola makan sehat dan suplemen. Berikut beberapa langkah penting yang bisa dilakukan:
•Konsumsi Suplemen Zat Besi dan Asam Folat: Sesuai rekomendasi dokter kandungan, suplemen ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi penting selama kehamilan.
•Perbanyak Makanan Kaya Zat Besi dan Vitamin C: Konsumsi daging merah, ikan, sayuran hijau seperti bayam, kacang-kacangan, dan buah-buahan segar yang membantu penyerapan zat besi.
•Pemeriksaan Kehamilan Rutin: Melakukan tes darah pada trimester pertama dan berikutnya untuk memantau kadar hemoglobin dan menangani anemia. sejak dini.
•Hindari Konsumsi Penghambat Penyerapan Zat Besi: Seperti teh dan kopi dekat waktu makan agar penyerapan zat besi optimal.
•Kelola Kondisi Medis Pendukung: Pastikan penyakit atau infeksi yang ada terkontrol dengan baik selama masa kehamilan.
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi yang serius dan tidak bisa diabaikan. Dampaknya yang luas mulai dari risiko kelahiran prematur, berat badan bayi rendah, hingga komplikasi pasca persalinan menuntut perhatian dan penanganan yang tepat sejak dini. Dengan menjaga asupan nutrisi, suplemen yang sesuai, serta rutin kontrol kehamilan, ibu dapat melindungi dirinya dan bayi dari risiko anemia. Jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi dan perawatan terbaik sepanjang kehamilan.
References
Purbadewi, L., & Ulvie, Y. N. S. (2013). Hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Jumal Gizi, 2(1).
Sitepu, S. A., Purba, T. J., Sari, N. M., Sitepu, M. S., & Hayati, E. (2021). Dampak anemia pada ibu hamil dan persalinan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau, 1(4), 47-53.
Aditianti, A., & Djaiman, S. P. H. (2020). Pengaruh anemia ibu hamil terhadap berat bayi lahir rendah: studi meta analisis beberapa negara tahun 2015 hingga 2019. Jumal Kesehatan Reproduksi, 11(2), 163-177.
Nama Penulis Zamzam Zalwa Jamilah, Prodi Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Binawan
Dosen Pengampu: Apriani Riyanti, M.Pd.,Anwar Razak, S.Ip, MPP.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
