Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dessi Surya, S.Pd.

Trik Ramadan Kuat dan Ibadah Khidmat saat Pandemi

Lomba | Friday, 04 Mar 2022, 19:26 WIB
"Seperti peperangan pada umumnya yang membutuhkan trik untuk menaklukkan musuh, maka untuk memerangi virus corona saat Ramadan tiba kita pun memerlukan trik."

Beberapa hari lagi kurang lebih sebulan ini umat islam akan menyambut kedatangan bulan puasa Ramadan. Bulan yang dinantikan seluruh umat islam di dunia ini. Lalu, kapan bulan Ramadan 2022 atau 1 Ramadan 1443 H? Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1443 H dimulai. Hal ini sesuai dengan Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/1.0/E?2022 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah. Keputusannya, 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Dalam maklumat tersebut dijelaskan bahwa penetapan 1 Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Dengan hasil ini, salat Tarawih akan dimulai pada Jumat, 1 April 2022 malam hari dan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Sementara itu, untuk pemerintah melalui Kementerian Agama baru akan menetapkan awal Ramadan pada sidang Isbat yang akan dilaksanakan nanti.

Dalam bulan Ramadan ini, umat islam akan melaksanakan ibadah puasa selama 29 sampai 30 hari dan salat Tarawih berjamaah di Masjid. Puasa Ramadan adalah tidak makan dan minum sebelum matahari terbit (subuh) sampai terbenamnya matahari (magrib). Selain itu, kita dilarang melakukan hubungan seksual dan berbuat keburukan saat berpuasa. Lalu, bagaimana kita dapat menjaga imun tetap meningkat saat puasa? Kurangnya minum dan makan akan membuat kita dehidrasi dan menyebabkan menurunnya imunitas dalam tubuh kita. Sedangkan, umat di belahan dunia ini masih dikelilingi dengan virus corona. Nah, agar umat islam dapat beribadah dengan khidmat di tengah-tengah covid 19 yang masih terus menghantui dunia ini, maka kita harus memerangi virus corona ini. Seperti peperangan pada umumnya yang membutuhkan trik untuk menaklukan musuh, maka untuk memerangi virus corona saat Ramadan tiba kita pun memerlukan trik. Berikut trik Ramadan kuat dan ibadah khidmat saat pandemi, yaitu:

1. Vaksinasi

Vaksinasi dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity agar memutus rantai penularan virus corona. Oleh sebab itu, segera lakukan vaksinasi dan vaksinasi juga boleh dilakukan saat kita sedang berpuasa. Jika ragu, vaksinasi bisa dilakukan setelah berbuka puasa dengan membuat janji pada dokter terdekat.

2. Memakan makanan sehat dan minum yang cukup untuk memenuhi nutrisi dan cairan

Saat Ramadan, penting untuk memiliki kekebalan tubuh yang ekstra. Tidak hanya untuk mempertahankan energi yang diperlukan untuk aktivitas, tetapi gizi yang cukup dapat meminimalkan risiko terinfeksi covid 19. Oleh sebab itu, pastikan memakan makanan sehat, hindari makanan cepat saji, meminum vitamin, makan sayur-sayuran dan buah-buahan serta minum air putih delapan gelas perhari. Hal ini dilakukan saat sahur hingga berbuka nantinya.

3. Berolahraga, aktif beraktivitas, dan kurangi stres

Puasa bukanlah alasan bagi kita untuk bermalas-malasan sepanjang hari. Wajar jika kita merasa lemas dan lesu saat berpuasa. Meski begitu, kita harus tetap bergerak dan berolahraga. Pilihlah olahraga yang ringan, seperti yoga, aerobik, jogging di sekitar rumah. dikarenakan masih pandemi disarankan untuk berolahraga di rumah saja agar terhindar dari kerumunan dan meminimalkan tertular dari covid 19. Lakukan olahraga di waktu mendekati berbuka. Olahraga juga dapat mengurangi stres yang kita alami, dengan begitu imun di dalam tubuh kita tidak akan menurun. Kitapun akan fit beraktivitas dan terhindar dari penyakit termasuk virus corona. Lakukan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu.

4. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup adalah hal yang penting dilakukan saat bulan Ramadan. Kekurangan tidur membuat tubuh kita rentan terkena penyakit, termasuk covid 19. Waktu tidur yang efektif minimal dilakukan selama 7-8 jam setiap harinya. Ditambah lagi kita harus bangun sahur, maka dari itu kita bisa menggantinya dengan tidur siang selama 2 jam atau tidur lebih awal malamnya. Hal ini dilakukan agar kita dapat tertidur dengan waktu yang pas dan tubuh tetap bugar.

5. Beribadah di luar rumah tetap menjaga prokes

Bulan Ramadan adalah bulan yang luar biasa dari bulan lainnya. Di bulan ini umat islam berpuasa dan melakukan salat malam selesai salat isya’ yaitu salat Tarawih. Biasanya umat islam melakukan salat Tarawih dan tadarusan di masjid secara berjamaah. Namun, bagaimana hal ini bisa dilakukan jika covid 19 semakin meningkat? Jika di daerah kita masih banyak kasus covid 19, maka disarankan untuk salat Tarawihnya di rumah saja dan tetap dilakukan secara berjamaah bersama dengan keluarga. Namun, di daerah tempat kita sudah melandai kasus covid 19 dan 70 persen masyarakatnya sudah divaksin penuh dan bahkan sudah di booster maka diperbolehkan untuk salat Tarawih di masjid, tentunya dengan menerapkan prokes yang ketat. Selesai salat Tarawih pakaian dan perlengkapan salat disemprot diinsfektan lalu dimasukkan ke tempat yang tertutup. Peralatan salat minimal diganti 3 kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan agar kita tidak membawa virus ke dalam rumah.

6. Silaturahmi secara online

Tradisi bulan puasa Ramadan adalah banyak dari masyarakat yang mudik ke kampung halamanannya untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan sanak saudara. Namun, dengan masih meningkatnya kasus covid 19 di Indonesia membuat kita mengurungkan niat ini. hal ini dilakukan agar mencegah penularan virus ini yang terus berkembang biak dan semakin cepat penularannya. Jika kasus covid semakin meningkat maka kita lakukan silaturahmi secara online. Dengan begitu, tanpa harus bertemu secarang langsung dapat mengobati rasa rindu kita serta tetap mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Namun, saat kasus covid melandai sebelum Ramadan dan Idul Fitri, maka kita bisa mudik dengan syarat sudah vaksin lengkap serta di booster. Meskipun sudah di booster, pastikan kita senantiasa menerapkan prokes dengan ketat di manapun kita berada.

Beberapa trik di atas dapat kita lakukan agar Ramadan kuat dan ibadah khidmat saat pandemi. Pandemi bukan halangan bagi kita untuk tidak berpuasa. Dengan trik ini mari kita perangi virus corona. Tubuh yang sehat akan membawa kita fit beribadah dan terhindar dari segala penyakit termasuk virus corona 19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image