Suka Duka Antara Gajah dan Semut
Info Terkini | 2022-03-03 13:32:11Istilah gajah dan semut ini sudah tidak asing terdengar di telinga kita, terutama dalam bermain shuit jari, gajah disimbolkan dengan jari jempol dan semut disimbolkan dengan jari kelingking
Seorang peneliti Dr Todd Palmer, merasa penasaran ketika melihat seekor gajah lari ketakutan saat melihat semut yang berkoloni di pohon Acacia. Alasan di ballik ketakutan tersebut adalah karena gajah tidak menyukai semut masuk kedalam belalainya, gajah merupakan hewan yang sensitif. Gajah memiliki banyak saraf di dalam belalainya dan merupakan titik kelemahan gajah. Perlu diketahui bahwa, Semut yang kecil dapat menakuti seekor herbivora besar.
Semut pada umumnya hidup berkoloni di berbagai tanaman yang menjadi makanan gajah. Koloni semut memiliki berat masing-masing 5 mg. Dengan berat koloni tersebut membuat pohon terlindungi dari binatang berukuran satu milyar lebih berat. Ketika gajah mencoba memakan tanaman tersebut, semut akan masuk ke dalam belalainya.
Saat musim sedang benar-benar panas dan kering, kebanyakan pohon dikuasai oleh kawanan gajah bersama teman-temannya. Namun ada satu jenis pohon yang tidak didekati oleh gajah yaitu pohon Acacia Drepanolobium di Afrika, pohon ini dikenal juga dengan nama pohon semut dikarenakan rupanya yang dipenuhi dengan semut-semut. Pohon tersebut menghasilkan zat manis sebagai makanan semut, semut pun membantu pohon Acacia dengan menyerang gajah yan mendekat yaitu mengerubungi belalai gajah dan menggigitnya. Berangkat dari temuan itu, seorang peneliti Dr Todd Palmer menyimpulkan koloni semut telah membantu mencegah penggundulan hutan dan melindungi tanaman langka di Afrika. “Masalah utama hutan di Afrika Timur adalah perusakan yang dilakukan gajah, karena itu pula gajah banyak diburu dan dibunuh”. Menurut para peneliti gajah mengetahui keberadaan semut di sebuah pohon lewat baunya.
Di samping itu, diantara kelebihan gajah dan semut yang perlu diketahui adalah:
Kelebihan Semut
1. Semut merupakan serangga pintar
Terdapat lebih dari 12.000 spesies semut yang ditemukan di seluruh dunia. Semut dikenal sebagai serangga sosial karena mereka hidup dan bekerja bersama dalam kelompok. Diantara beragam serangga, semut merupakan hewan yang memiliki otak paling besar yang terdiri dari sekitar 250.000 sel otak.
2. Hewan yang kuat
Semut memiliki kemampuan untuk membawa beban antara 10 sampai 50 kali berat badan mereka, berat yang dibawa oleh semut tergantung pada tiap spesies, kebanyakan semut berukuran 2 mm sampai 7 mm. The Arizona State University melaporkan bahwa karena ukurannya yang kecil, otot semut memiliki luas penampang yang lebih besar dibandingkan dengan hewan yang lebih besar. Bahkan, salah satu jenis semut di Asia seperti semut penenun atau lebih dikenal dengan sebutan semut rangrang (Oecophylla), misalnya dapat mengangkat sebuah benda 100 kali lebih berat dibandingkan ukuran tubuh mereka sendiri.
3. Bermanfaat untuk lingkungan
Semut adalah satu-satunya makhluk yang dapat mengelola makhluk lain. Semut akan melindungi kutu daun dari predator alami, dan melindungi kutu daun tersebut di sarang mereka dari hujan untuk mendapatkan pasokan makanan yang konstan. Semut juga merupakan penyerbuk alami bagi tanaman dengan cara mentransfer serbuk sari ketika bergerak dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Ketika menggamati semut menggali tanah di bawah tanaman, sebenarnya semut sedang membantu proses penyerapan, ini terjadi karena pada terowongan yang dihasilkan semut, udara, air, dan nutrisi dapat lebih mudah diserap oleh akar.
4. Ditemukan di semua benua kecuali di benua Antartika
Popolasi semut dapat ditemukan di setiap benua di seluruh dunia kecuali pada benua Antartika, karena es yang sangat dingin dan kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan. Semut merasakan getaran dari tanah melalui kaki yang mereka miliki. Sementara semut yang tidak memiliki mata dapat berkomunikasi menggunakan antenanya. Semut dapat menghirup oksigen melalui spirakel yang merupakan rangkaian lubang yang ada pada sisi tubuh mereka. Semut juga merasakan suara lewat getaran untuk mengenali suara sekelilingnya, semut menggunakan sensor pada lutut dan kaki.
5. Seranggan yang hidup paling lama
Sebuah penelitian dari Universitas Negeri Havard dan Florida menemukan bahwa semut pertama kali muncul semala periode Cretaceous sekitar 130 juta tahun yang lalu. Semut selamat dari kepunahan dan zaman es yang telah membunuh dinosaurus. Semut dapat hidup selama bertahun-tahun. Bahkan, ratu semut dapat hidup selama beberapa dekade. Ratu semut dapat hidup selama 30 tahun, sementara semut pekerja mampu bertahan hidup antara 1 hingga 3 tahun. Jika ratu semut mati maka dalam beberapa bulan maka koloni semut tersebut akan musnah.
Kelebihan Gajah
1. Gajah memiliki umur yang relatif panjang
Spesies gajah hanya terdapat pada dua benua yaitu Asia dan Afrika. gajah Savana memiliki 4 kuku di kaki belakang. Sedangkan gajah asia mamiliki 5 kuku di kaki depan dan 4 kuku kaki belakang. Seekor gajah Asia dewasa memiliki tinggi antara 2 m hingga hampir 3 m dengan berat kira-kira 3.000 kg dampai 6.000 kg, gajah afrika dapat tumbuh setinggi 2,6 m hingga hampir 4 m dengan berat antara 4.000 kg hingga hampir 10.000 kg, dan dapat mengangkat beban lebih dari 300 kg dengan belalainya. Gajah Asia betina tidak memiliki gading sedangkan spesies gajah Afrika jantan dan betina memiliki gading. Gajah dapat hidup hingga 70 tahun, dan memiliki kulit setebal kira-kira 1 inch (2,54 cm). Gajah hidup di habitat alaminya dengan banyak pilihan makanan dan air.
2. Memiliki ingatan yang sangat baik
Gajah memiliki otak terbesar dari semua hewan darat dan neutron tiga kali lebih banyak dari manusia. Otak gajah Asia dan afrika berada diantara yang tertinggi untuk ekspansi kortikal, absolut dan relatif. Diantara banyak neutron gajah digunakan untuk mengendalikan tubuh gajah yang besar dan tangkas. Otak mereka menunjukkan fitur yang sebanding dengan beberapa Cetacea dan Kera besar termasuk manusia. Dengan rata-rata sekitar 5 kg. Otak gajah Afrika dewasa adalah yang terbesar diantara mamalia darat yang masih hidup. Gajah mengumpulkan dan mempertahankan pengetahuan sosial dan ekologi, mengingat aroma dan suara sejumlah individu dan tempat lain selama beberapa dekade. Gajah juga dapat menggunakan ingatan jangka panjang mereka untuk melindungi diri dan mengekstraksi balas dendam atas kesalahan yang dilakukan.
3. Dapat menghasilkan berbagai vokalisasi dan mampu mendeteksi vokalisasi
Gajah menghasikan berbagai vokalisasi, banyak diantaranya mengandung frekuensi dibawah tingkat pendengaran manusia. Gajah menggunakan sebagian dari panggilan frekuensi rendah yang kuat untuk berkomunikasi dengan gajah lain melalui jarak jauh. Gajah juga dapat mendeteksi vokalisasi teman mereka secara seismik. Ketika seekor gajah bersuara, replika yang tepat dari sinyal ini merambat secara terpisah di tanah. Kaki gajah memiliki sensor signal seismik yang dapat mendengar vibrasi yang merambat melalui tanah. Gajah dapat membedakan antara vokalisasi melalui kaki sensitif mereka. Mereka dapat mendeteksi tremor bumi, badai petir dan detak kaki binatang lain dari jauh dengan cara yang sama.
4. Makhluk sosial yang suka berkomunikasi
Gajah merupakan makhluk sosial yang hidup bersama dalam satu kelompok. Mereka menggunakan berbagai jenis suara, seperti mendengus, mengaum, menangis, bergemuruh dan lain-lain untuk mengomunikasikan perasaan mereka. Gajah hidup berkelompok yang dibentuk hanya oleh gajah betina. Kawanan gajah berkisar 8 hingga 100 ekor dengan pemimpim atau kepala kawanan dari gajah tertua. Kawanan gajah terdiri dari gajah jantan, tetapi mereka meninggalkan kawanan pada saat berusia 12 hingga 15 tahun. Gajah memiliki kemampuan emosional seperti manusia, mereka dapat merasakan kehilangan, berduka dan menangis jika temannya meniggal. Dan diantara beberapa faktor yang dapat menyebabkan stress pada gajah adalah kurangnya sumber makanan dan air yang layak pada habitatnya, perburuan liar, penyakit, dan lain-lain. Perburuan liar juga selalu menjadi penyebab kekhawatiran penurunan populasi gajah.
5. Dapat berenang dan menyukai air
Gajah dapat berenang dan menyukai air, mereka menggunakan belalainya untuk bernafas di dalam air. Belalai gajah diperkirakan dilengkapi oleh 100.000 otot dan tendon. Belalai gajah merupakan perpaduan dari hidung dan bibir atas yang dapat digunakan untuk menggenggam, bernapas, memasukan makanan kedalam mulut, minum, membersihkan diri dari debu, mengendus, mengangkat, berkomunikasi, dan sebagai alat pelindung. Melalui belalainya gajah dapat menyedot kurang lebih 14 liter dalam satu waktu. Biasanya gajah menyemprotkan lumpur untuk melindungi tubuhnya dari sengatan matahari,dan menggunakan belalainya untuk menyemprotkan lumpur pada tubuhnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.