Bersama Bahagia Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Gaya Hidup | 2022-03-02 11:29:43Untuk hidup bahagia dan bisa berkembang secara baik, tentu membutuhkan lingkungan kehidupan yang sesuai keinginan diri. Memilih lingkungan kehidupan tak semudah membalikkan telapak tangan karena ada beragam latar belakang kehidupan di dalamnya. Namun begitu, memiliki cita-cita menciptakan lingkungan kehidupan yang baik adalah sebuah keinginan yang wajar dan termasuk keinginan yang mulia.
Menurut Kruger makna hidup adalah ―”manner”, suatu cara atau gaya yang digunakan untuk menghadapi kehidupan, untuk menunjukkan eksistensi, dan cara pendekatan individu terhadap kehidupannya sendiri berbeda-beda dan unik. Dan apabila individu telah mencapai tingkat kesadaran yang lebih di mana kesadarannya lebih tertuju untuk pencarian makna-makna, maka dapat dipastikan bahwa pemaknaan seorang individu terhadap kehidupan dengan individu lain akan berbeda satu sama lain.
Dalam hal ini, tentu saja setiap orang yang hidup dalam sebuah masyarakat yang ada mesti mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Kita menyadari jika manusia adalah mahluk sosial sehingga akan tergantung dengan manusia lainnya. Jadi siapapun kita yang hidup dalam lingkungan masyarakat maka alangkah lebih baik mencari persamaan dan tidak memperuncing perbedaan yang ada. Bahkan lebih baik mampu berkontribusi secara nyata agar diterima oleh orang-orang yang ada dalam lingkungan masyarakat itu sendiri.
Memiliki tetangga dengan latar belakang berbeda tetapi bisa bekerja sama dalam segala hal tentu hal ini merupakan sebuah keuntungan bagi siapapun. Benar memang, setiap individu yang ada dalam masyarakat memiliki kepentingan sendiri-sendiri dalam hidupnya. Tetapi mesti diingat, mengejar ambisi sendiri tanpa peduli dengan kehidupan orang lain jelas akan menumbuhkan sikap egois. Tak salah juga jika hidup pun mesti memenuhi kebutuhan yang ada, namun hidup bermasyarakat secara baik justeru akan mempermudah diri kita meraih apapun yang diinginkan.
Persoalannya apakah selama hidup bermasyarakat, sudahkah kita berkontribusi yang berarti bagi masyarakat itu sendiri ? Dalam arti kita sejauh mana diri kita telah menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan mampu kita membantu orang lain maka kebaikan itulah yang akan membuat hidup kita nyaman karena dicintai banyak orang. Masyarakat yang baik salah satunya ditandai dengan adanya kerja sama yang dijalankan di dalam kebaikan. Masyarakat yang selalu berlomba-lomba dalam kebaikan mendukung kehidupan masyarakat tersebut menjadi berkah.
Tak heran jika Islam mengajarkan silaturahmi yaitu menyambung kasih sayang. Dalam hal ini bukan terbatas kepada keluarga atau kerabat semata melainkan secara luas bisa dijalin dengan masyarakat itu sendiri. Hubungan yang baik antara satu orang dengan orang lain yang tercipta dalam sebuah masyarakat maka akan mendorong masyarakat itu sendiri selalu mengedepankan kebaikan dalam kehidupannya. Dengan mengutamakan persaudaraan di dalam bermasyarakat, maka hal itu akan mengikis sifat iri, bersaing secara tidak sehat, curiga kepada orang dan mampu menghindari perpecahan yang ada dalam masyarakat itu sendiri karena setiap ada masalah yang terjadi maka selalu diselesaikan dalam sebuah kebersamaan.
Tak mengherankan jika di dalam kehidupan di lingkungan perkotaan masih terdapat sifat kegotong royongan yang kuat maka dapat dipastikan kehidupan di tempat tersebut akan mampu menciptakan kenyamanan dan kebahagian baik secara individu maupun secara kemasyarakatan. Tak mengherankan jika tujuan apapun di lingkungan seperti ini maka akan mudah untuk diwujudkan. Jika di dalam kehidupan masyarakat terlalu banyak kepentingan pribadi dan hidup tanpa peduli orang lain maka dapat dipastikan kehidupan masyarakat di tempat ini akan jauh darimkebaikan yang diharapkan.
Beruntunglah bagi orang-orang yang peduli akan lingkungan sekitarnya dan berusaha selalu menciptakan kebersamaan dalam segala hal. Selain yang bersangkutan akan mendapat pahala yang dijanjikan juga yang bersangkutan akan mendapat kebahagiaan karena didoa-doakan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Menciptakan kebersamaan dalam lingkungan masyarakat memang bukann pekerjaan mudah tetapi orang-orang byang mau berjuang untuk hal ini adalah orang-orang mulia yang senantiasa selalu diberi kebaikan dan kemudahan dalam segala hal.
Dengan banyaknya orang-orang yang selalu bekerja dan peduli akan kepentingan masyarakat, maka dapat dipastikan lingkungan tersebut akan termotivasi dalam hal-hal kebaikan. Dalam bidang apapun tentu akan berlomba-lomba untuk melakukannya. Kegiatan sosial dengan berbagi tentu mudah dilakukan, berolah raga takkan sulit, melaksanakan kegiatan keagamaan bisa tercipta dengan sendirinya dan hal apapun tentu akan menjadi priotitas agar bisa diwujudkan. Hal ini menjadi bukti jika keberasmaan akan menghasilkan beragam kebaikan.
Lingkungan masyarakat yang mampu menjalin kebersamaan akan menciptakan orang-orang yang memilikim sifat toleran yang inggi dan selalum menghargai orang lain. Dalam arti kata, mereka selalu mengutamakann kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan. Mereka meyakinin dengan melepas sifat egonya maka akan menumbuhkan sikap saling menghargai dan saling menyokong untuk mewujudkan tujuan bersama.
Karenanya, mampu menciptakan kebersamaan dalam sebuah masyarakat adalah cermin dari masyarakat yang terbuka dan saling memahami apa yang menjadi keinginan semua masyarakat yang ada di dalamnya. Jika semua masyarakat mampu memahami hal ini maka kehidupan masyarakat itu sendiri akan berjalan dengan baik dan masyarakat yang baik akan senantiasa merasa khawatir jika kepentingan pribadi terlalu dominan dalam kehidupannya. Semoga kehidupan masyarakat kita penuh berkah dan mendapat ampunan dari Allah SWT.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.