Ketika Jodoh tak Kunjung Bertamu
Sastra | 2022-03-02 06:24:33Buku berjudul Akhirnya Aku Temukan Dirimu terbitan Indiva (2016) yang ditulis oleh 13 penulis ini berisi kumpulan cerita pendek yang berdasarkan kisah nyata. Menariknya, semua kisah yang tersaji dalam buku ini merupakan naskah terpilih dalam even lomba “Jodoh Pasti Bertamu” yang pernah diadakan beberapa tahun silam.
Salah satu cerpen yang menarik disimak berjudul Sang Teman Perjalanan karya Imas Siti Liawati. Berkisah tentang gadis bernama Kumala yang tak pernah mengira akan bertemu dengan jodohnya justru ketika dia sedang berada dalam sebuah kendaraan umum, menuju ke kampung halaman tercinta untuk menjenguk orangtuanya.
Di sebuah bus umum, Kumala bertemu dengan lelaki yang kebetulan duduk di sampingnya. Keduanya terlibat dalam obrolan ringan tapi cukup akrab. Lelaki bernama Damar itu ternyata berasal dari Jawa, tepatnya Cilacap dan bekerja di Palembang. Ceritanya, Damar baru saja menengok orangtuanya di Cilacap lalu kemudian kembali ke Palembang naik bus.
Sementara Kumala justru kebalikannya. Dia berasal dari Lampung, dan saat itu sudah bekerja di Jakarta. Waktu naik bus umum dan ketemu Damar, Kumala hendak kembali ke kampung halaman untuk menengok orangtuanya. Keduanya sebelum berpisah (turun dari bus) memang sempat bertukar nomor handphone. Sejak pertemuan itu, hidup berjalan normal. Kumala menjalani harinya seperti biasa. Setelah menghabiskan selama tiga hari di rumah, dia kembali ke Jakarta untuk bekerja. Damar memang menghubunginya. Namun, hanya beberapa kali. Tidak intens. Bahkan, selanjutnya sangat jarang sekali. Kumala pun maklum, apalagi dia juga sibuk. Toh, pada kenyataannya mereka memang tak ada hubungan apa pun.
Namun, kejutan menghampiri Kumala selang dua bulan berikutnya, saat itu dia sedang kembali ke rumah orangtuanya. Tentu saja dia kaget ketika ada seorang tamu lelaki datang ke rumah orangtunya. Tak hanya itu, lelaki yang ternyata adalah Damar ternyata berniat melamar dirinya. Kisah Kumala dan Damar yang diangkat dari kisah nyata ini memang unik. Setidaknya ada tiga kali pertemuan hingga akhirnya mereka sepakat menjalin hubungan lebih serius. Pertemuan pertama, saat berada di kendaraan umum. Pertemuan kedua saat Damar datang ke rumah orangtua Kumala sekaligus berniat lamaran. Dan pertemuan ketiga saat pernikahan mereka.
Kisah menarik lainnya dalam buku ini berjudul Tamuku Jodohku karya Rischa Amelia Sari. Bertutur tentang kegalauan gadis bernama Ika yang belum kunjung menemukan jodohnya. Sementara teman-temannya sudah memutuskan untuk menikah. Sebenarnya, bukan tak ada kemauan untuk menikah. Bukan keasyikan bekerja juga. Tapi, dia ingin mencari laki-laki yang tepat agar tak salah pilih nantinya. Karena banyak pilih-pilih, akhirnya belum nikah-nikah sementara usianya sudah 25 tahun.
Sebenarnya sudah banyak orang yang mendekati Ika, tapi semuanya belum mengena di hati. Di saat ada orang yang ingin mengenalkan dan dia ada sedikit rasa ketika bertemu, malah laki-laki itu yang tak ada jawaban pasti untuknya. Kadang Ika berpikir itu adalah karma, karena dulu dia sering membuat patah hati laki-laki.
Hingga akhirnya Ika dipertemukan kembali dengan Rio, teman lama semasa SMP. Teman yang sejak lama diam-diam menyukainya tapi dia tak pernah menyadarinya. Teman lama yang kemudian berniat ingin menikahinya. Kisah Ika dan Rio kian menyadarkan kita bahwa jodoh memang sesuatu yang penuh misteri. Kadang, seseorang berjodoh dengan orang yang tak pernah dipikirkannya.
Masih banyak cerita-cerita menarik lainnya dalam buku Akhirnya Aku Temukan Dirimu ini. Misalnya cerita berjudul Eiffel, I’m (sick) in Love! Karya Kurniasari Aisyiah, mengisahkan seorang gadis patah hati karena cintanya pada sahabat terdekatnya bertepuk sebelah tangan. Ada juga cerita berjudul Menjemput Mr. Soulmate di Andromeda karya Chiizumi, berkisah tentang Gizka, gadis yang merasa pusing saat dicecar dengan berbagai macam pertanyaan yang semuanya serupa, “Sudah punya calon belum?”,“Kerja pacarnya apa?”, “Belum ada rencana kapan mau nikah?”
Menurut saya, terbitnya buku ini dapat menjadi salah satu bacaan yang menghibur sekaligus menyelipkan pesan-pesan positif kepada para pembaca. salah satu pesan positif yang bisa saya petik ialah, ketika jodoh tak kunjung bertamu, bersabarlah. Bila tiba saatnya nanti, ketika kita sudah merasa siap dan sudah berusaha memperbaiki diri, insya Allah kita akan dipertemukan dengan orang yang tepat.
***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.