Pohon yang Rapuh
Sastra | 2022-02-26 16:37:58
Satu persatu daun-daun itupun berguguran.
Meninggalkan ranting yang merana.
Tertiup sang Bayu pengembara.
Meninggalkan seribu kenangan.
Gugurnya daun -daun tua.
Akankah berganti dengan pucuk muda.
Agar pohon itu tetap lestari.
Menghadang zaman sampai Nanti
Pohon rimbun rumah kehidupan.
Dari bangsa insekta sampai Aves.
Semua hidup dalam kedamaian.
Hingga waktu menemui batas
Ketika pohon itu mulai kerontang.
Haruskah si burung kecil berdiam diri.
Bertengger di ujung ranting yang kering.
Atau ia terbang menjulang tinggi.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook