5 Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Tentang Azan
Agama | 2022-02-25 11:33:42Azan adalah panggilan yang dikumandangkan muazin kepada orang-orang agar mereka semua tunduk dan patuh terhadap Allah untuk segera melaksanakan ibadah wajib yang dinamakan Shalat. Karenanya panggilan azan begitu penting dan harus terdengar sampai ke pelosok hingga orang-orang bisa berduyun-duyun menuju masjid dan meninggalkan aktivitasnya untuk melaksanakan Shalat.
Oleh sebab itu mengenai azan ini memiliki hal-hal yang begitu penting dan memiliki makna bagi yang mengumandangkan atau yang mendengarnya karena terkait ibadah yang diperintahkan Allah guna mendapatkan pahala dan keberkahan dari-Nya.
1. Bilal yang mengumandangkan azan pertama kali
Bilal adalah budak yang istimewa di hadapan Allah. Kendati memiliki kulit yang hitam tetapi pesona tauhid yang dimilikinya sangat luar biasa sehingga ketika disiksa tuannya dia tetap mengakui keesaan Allah. Dia melupakan sakit yang dideritanya karena memiliki keyakinan utuh karena Allah akan selalu bersamanya.
Setelah masuk Islam Bilal semakin kokoh memegang keimanannya sehingga karena memiliki suara merdu hingga dipilihlah ia untuk pertama kali mengumandangkan azan. Abdullah bin Zaid diminta mengajarkan tentang lafal azan yang didengar dalam mimpinya hingga sejarah mencatat jika Bilal bin Rabah adalah orang yang pertama kali menguandangkan azan dalam sejarah Islam.
2. Sejarah adanya azan
Untuk menentukan waktu Shalat perlu ada tanda. Namun saat itu Rasulullah kebingungan dengan cara apa yang bisa dilakukan untuk memanggil orang-orang agar segera melaksanakan shalat. Ada yang menyarankan memakai terompet, ada yang menyarankan dengan lomceng dan ada juga yang menyarankan menggunakan api dan membakarnya tetapi semuanya ditolak.
Hingga Abdullah bin Zaid didatangi lelaki berjubah hijau dalam mimpinya. Seseorang yang berjubah tersebut memberikan saran padanya untuk mengucapkan serangkaian kalimat sebagai penanda waktu salat tiba. Serangkaian kalimat azan yang dimaksud yaitu: Allahu Akbar Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash sholah hayya 'alash sholah, Hayya 'alal falah hayya 'alal falah, Allahu Akbar Allahu Akbar, dan La ilaha illallah.
Mimpi Abdullah bin Zaid persis dengan mimpinya Umar bin Khatab hingga sesuai petunjuk Allah, Nabi Muhamad SAW memutuskan jika tiba waktu Shalat maka ditandai dengan adanya azan tersebut dan lafa;lnya seperti yang ada dalam mimpi Abdullah bin Zaid itu, dikutip dari islam.nu,or.id.
3. Pahala bagi yang mengumandangkan azan
Banyak hal yang diapatkan sebagai pahala atau balasan bagi mereka yang mengumandangkan azan. Karenanya mengumandangkan azan jangan dianggap hal biasa. Mengumandangkan azan adalah perbuatan istimewa, di mana selain mengingatkan orang-orang tentang waktu Shalat juga bernilai pahala yang sangat luar biasa.
“Barang siapa yang adzan selama 12 tahun, maka wajib baginya mendapatkan surga. Setiap adzan yang dilakukannya setiap hari akan mendapatkan 60 kebaikan. Dan dengan iqamahnya, ia dicatat mendapatkan 30 kebaikan.” (HR Ibnu Majah).
4. Yang mendengarkan menjawabnya dan berdoa setelah azan berkumandang
Hukum menjawab azan ternyata ada dua pendapat yang berbeda mengenai hukum menjawab adzan tersebut ada yang wajib dan ada yang sunnah. Namun alangkah lebih baik jika kita bisa diam, mendengarkan sekaligus menjawab ketika azan dikumandangkan.
“Jika kalian mendengar seruan adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan muadzin.” (HR. Al-Bukhari, 611. Muslim, 383).
Kemudian setelah azan dikumandangkan kita berdoa.“Allaahumma robba haadzihid da’watit taammati wash sholaatil qooimati aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal ‘aaliyatar raofii’ata wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtahu, innaka laa tukhliful mii’aada yaa arhamar roohimiina” Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna, dan sholat yang tetap didirikan, karuniai nabi Muhammad tempat yang luhur, kelebihan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. tempatkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji. wahai dzat yang Maha Penyayang”.
5. Azan :: panggilan yang penuh makna
Makna dari azan yang dikumandangkan dalam azan adalah panggilan kepada manusia untuk melakukan Shalat tetapi memiliki arti tentang kebesaran Allah, pengakuan kita terhadap keesaan Allah dan pengakuan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, ajakan mengerjakan Shalat dan untuk mendapatkan kemenangan/kebahagiaan serta mengakui tiada Tuhan selain Allah.
Sehingga ketika dipahami secara mendalam maka azan bukan sekedar panggilan Shalat semata melainkan merupakan ajakan kita untuk semakin taat beribadah dan dekat dengan Allah. Jadi sesungguhnya azan adalah hal yang begitu bermakna dalam hidup kita dalam bentuk panggilan Shalat.***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.