Melacak Titik Awal Perjalanan Islamophobia (Bagian 3)
Sejarah | 2022-02-24 08:08:46Todd H. Green dalam bukunya The Fear of Islam An Introduction to Islamphobia in the West (2015 : 9), menyebutkan, dilihat dari akar sejarahnya, secara konseptual, istilah islamophobia muncul di Eropa pada abad ke-13. Kemudian pada tahun 1912, istilah ini muncul pertama kali dalam bahasa Perancis islamophobia, disusul kemudian pada tahun 1920-an, istilah islamophobia muncul dalam bahasa Inggris.
Pada tahun 1918, Étienne Dinet dan Sliman Ben Ibrahim dalam buku karyanya “La Vie de Mohammed, Prophete d'Allah’ (Kehidupan Muhammad, Sang Nabi Allah)” menggambarkan islamophobia sebagai garis politik resmi Perancis ketika menghadapi tentara-tentara muslim dalam perang dunia pertama. Dengan demikian, sebenarnya istilah islamophobia lebih menggambarkan tentang ketakutan masyarakat Barat terhadap kebangkitan dunia Islam pada era pascakolonial.
Tujuh ratus tahun sebelum lahir islamophobe, para filosof dan sastrawan di Italia telah menanam” bibit-bibit islamophobia dengan membuat karya-karya sastra-filsafat yang menghina, menyudutkan, dan membenci Islam. Salah seorang dari mereka adalah Durante Degli Alighieri yang terkenal dengan sebutan Dante (1265 – 1321 M).
Sastrawan dan filosof berkebangsaan Perancis ini pernah menulis sebuah karya yang melecehkan ajaran Islam. Dalam sebuah karya naskah dramanya ia membuat sebuah lakon yang berjudul Commedia Divina artinya kurang lebih Komedi Ketuhanan.
Dalam karyanya tersebut, sang filosof ini bercerita tentang Maometto plesetan dari nama Nabi Muhammad saw yang dikisahkan akan menjadi penghuni neraka paling bawah setelah para pembunuh dan penghina Tuhan.
Para filosof muslim seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd akan menjadi penghuni neraka dengan derajat siksaan yang paling ringan. Sementara para sahabat dan para ulama akan mendapatkan siksaan neraka yang berat karena ia telah mengajarkan Islam yang dianggap ajaran sesat oleh sang penyair.
Karya yang dilahirkan dari pemikiran dan tangan Dante tersebut memberikan inspirasi kepada para pemikir, penulis, dan ilmuwan dunia berikutnya untuk mengikuti jejaknya menghina dan membenci Islam. Salah satunya adalah Salman Rushdie.
Salman Rushdie, yang lahir sekitar tahun 1947 merupakan penulis berkebangsaan Inggris. Ia merupakan seorang penulis novel terkenal dengan karyanya yang selalu memadukan antara sejarah dan realisme magis. Pada tahun 1988 ia menulis sebuah novel yang berjudul The Satanic Verses.
Tokoh utama dalam novel The Satanic Verses, adalah Mahound (plesetan nama Nabi Muhammad saw). Dalam novelnya tersebut ia menceritakan kilas balik paralel antara dua tokoh utama lainnya, Gibreel Farishta dan Saladin Chamcha. Salah satu penghinaan kepada Islam dalam novel ini adalah wahyu yang diterima Nabi Muhammad saw berasal dari syetan dan rekaan Nabi Muhammad sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.