Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Indra Mannaga

Tembakau Yang Dipanaskan Berhasil Kurangi Angka Perokok Aktif di Jepang

Gaya Hidup | Wednesday, 23 Feb 2022, 09:11 WIB

Produk tembakau yang dipanaskan telah tersedia secara komersial di 27 negara pada pertengahan tahun 2017 lalu. Salah satu negara yang mengalami pertumbuhan signifikan dalam penggunaan produk ini adalah Jepang. Negara itu memiliki pasar produk tembakau yang paling beragam, termasuk diantaranya tembakau yang dipanaskan.

Menurut data yang dirilis situs gov.uk, konsumsi produk tembakau yang dipanaskan di Jepang mengalami peningkatan 0,3 persen pada tahun 2015, kemudian menjadi 3,7 persen pada 2017. Angka ini menunjukkan penetrasi cepat dari produk tembakau yang dipanaskan.

Pakar Toksikologi dari Universitas Airlangga, Sho’im Hidayat, pernah berpendapat bahwa Indonesia bisa belajar dari Jepang terkait pengendalian tembakau. Menurutnya, produk tembakau yang dipanaskan adalah salah satu jenis dari kategori produk tembakau alternatif yang berbeda dengan rokok elektrik ataupun rokok konvensional. Sebab produk ini mengandung tembakau asli yang dibentuk menyerupai batang rokok atau yang disebut sebagai batang tembakau.

Sementara itu, UK Committee on Toxicology (COT), bagian dari Food Standards Agency, menyimpulkan, aerosol yang dihasilkan oleh produk tembakau yang dipanaskan mengandung kadar bahan kimia berbahaya yang bisa mencapai hingga 98 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok biasa.

Produk ini mengandung nikotin dan tidak sepenuhnya bebas risiko, namun penelitian dari para ahli di Inggris dan Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa dengan regulasi yang tepat produk ini dapat mengurangi bahaya yang timbul dari kebiasaan merokok.

Tembakau yang dipanaskan jelas berbeda dengan vape. Perbedaan paling mendasar terletak pada bahan baku yang digunakan. Jika vape memakai nikotin cair, maka produk tembakau yang dipanaskan menggunakan tembakau asli, sehingga cita rasa rokok tembakau tidak hilang.

Dikutip dari theconversation.com, kendati keduanya adalah perangkat elektronik, produk tembakau yang dipanaskan berbeda dengan vape yang menggunakan cairan kimia. Pada produk tembakau yang dipanaskan, tembakau asli dipanaskan pada suhu terkontrol di bawah 350 derajat celcius. Dengan menjaga suhu tersebut, maka proses pembakaran tidak akan terjadi.

Proses pemanasan pada produk tembakau yang dipanaskan menghasilkan uap, sedangkan pembakaran pada rokok menghasilkan asap. Asap tersebut mengandung 7.000 bahan kimia, yang 2.000 diantaranya merupakan TAR yang bersifat karsinogenik.

Tetapi, meski dinyatakan rendah akan risiko dan bisa membantu perokok dewasa mengurangi kebiasaannya terhadap rokok, tetap tembakau yang dipanaskan memiliki kandungan nikotin dan tidak sepenuhnya terbebas dari risiko, sehingga tetap diperlukan regulasi yang tepat dalam penggunaannya.(*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image