Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arief Nurharyadi

Sejarah Nyata Perubahan Fantastis di DUNIA

Sejarah | Wednesday, 23 Feb 2022, 09:11 WIB

*Sejarah Nyata Perubahan Fantastis di DUNIA*

Peristiwa fathu mekkah terjadi pada 10 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah atau bertepatan dengan 8 Juni 632 M. Ketika memasuki Ka’bah, selain mendapati 360 patung berhala, Rasulullah mendapati ada banyak gambar di dinding Ka’bah. Diantaranya adalah gambar Nabi Ibrahim as. Di situ, Nabi Ibrahim as. digambarkan tengah memegang azlam (anak panah tanpa kepala dan bulu) yang digunakan masyarakat musyrik Makkah untuk meminta petunjuk.

Di satu ujung, ditulisi ‘kerjakan’. Di sisi yang lain, ditulisi ‘jangan kerjakan’. Ketika hendak melakukan sesuatu, mereka mengundi azlam yang disematkan di tangan Nabi Ibrahim as. itu. Mereka sangat percaya bahwa hasil undiannya pada azlam itu berasal dari Tuhan. Sehingga kalau yang keluar sisi ‘kerjakan’, maka mereka mengira itu sebagai sebuah izin dari Tuhan. Begitu pun sebaliknya.

Selain itu terdapat gambar-gambar malaikat yang berbentuk perempuan cantik padahal dalam Al-Quran malaikat tidak mempunyai kelamin.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/101304/gambar-dalam-kabah-yang-dihapus-rasulullah-saat-fathu-makkah ===

Kejadian ini sejatinya menggambarkan bahwa godaan setan melalui jalur orang-orang yang beriman dalam hal ini nabi Ibrahim as sebagai simbolnya. Setelah ibadah ini dianggap benar maka mereka mentradisikannya dan mencuci otak umat dengan menyatakan bahwa nenek moyang kita sudah biasa melakukannya. Kaum Qurays yang sudah tercuci otak dan keyakinannya memegang teguh Tradisi ini bahkan di tambah dengan gambar malaikat dan patung-patung berhala. Alhamdulillahi Nabi SAW dengan pertolongan Allah SWT dapat membebaskan Mekkah.

Modus pembiasan dengan metode simbol juga dilakukan Samiri terhadap Bani Israil ketika nabi Musa as menerima Taurat dan bermunajat selama 30+10 hari di bukit Tursina/gunung sina maka Samiri membelokkan ibadah dengan mengatakan bahwa nabi Musa as lupa menginformasikan bahwa patung Sapi merupakan sarana ibadah atau wasilah/perantara dari Tuhan sehingga umat cukup menyembah patung tersebut dan di jamin bahwa ibadah mereka sampai pada Tuhan.

Bukit Tursina

Nabi Muhammad diutus untuk menyampaikan risalah Allah SWT melanjutkan dari Nabi-nabi sebelumnya seperti nabi Nuh as, nabi Daud as, nabj Musa as, Ibrahim as dan lainnya untuk menjadikan hanya Allah sebagai Tuhan nya manusia (Monoteisme) bahkan beliau tidak ingin di jadikan simbol seperti yang terjadi pada gambar nabi Ibrahim as sehingga kita dilarang untuk menggambarkan beliau. Berbeda dengan Isa almasih putera Maryam yang banyak digambarkan orang dengan patung salibnya dengan tulisan dibawah patung tersebut tertulis INRI (IESVS·NAZARENVS·REX·IVDÆORVM) Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum, yang berarti "Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi"), ditulis oleh Pontius Pilatus.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/INRI

Kita sekarang hidup di abad 21 jauh setelah nabi Muhammad saw, nabi Isa sa, nabi Ibrahim as dan nabi Musa as, maka banyak sekali modus-modus yang pasti digunakan setan dan iblis untuk menyesatkan maka dari itu sudah sepantasnya kita berpegang teguh pada risalah yang di bawa nabi Muhammad SAW dan kita memuliakan beliau akan tetapi perlu juga di ingat bahwa risalah juga di bawa oleh nabi-nabi sebelumnya seperti nabi Nuh as, nabi Daud as, nabi Musa as, nabi Isa as, nabi Ibrahim as yang syariatnya banyak digunakan terutama pada ibadah Haji sehingga pemulian kita terhadap nabi tidak hanya mengkhususkan pada salah satu nabi saja akan tetapi juga nabi-nabi yang lain. Bila kita hanya mengistimewakan salah 1 nabi saja maka akan ada kecenderungan menjadi kultus individu dan bukan tidak mungkin beberapa pihak memanfaatkan untuk kepentingan seperti terjadi pada fathu mekkah atau Jesus/ Isa putra Maryam.

Setan dan Iblis yang sudah ada sebelum manusia (nabi Adam dan Hawa) tentunya mempunyai berbagai cara dan tipu muslihat untuk menggoda umat Manusia (tidak hanya umat islam) sehingga manusia yang tersesat satu sama lain saling membantu untuk mengingkari perintah Allah SWT. Tolong menolong mereka lebih dahsyat dari sebelumnya sehingga dengan mudah mengkondisikan seolah-olah mereka adalah yang benar kalopun diluar mereka maka itu adalah kesalahan. Seperti kaum Qurays yang menyatakan nabi Muhammad SAW akan menghancurkan peradaban arab dengan mengubah tradisi mereka dimana tradisi mereka telah lama ada dan merupakan kegiatan yang dilakukan sejak nabi Ibrahim AS.

*Propaganda pertentangan adat/tradisi Nabi Ibrahim melawan Nabi Muhammad SAW*.

Tradisi atau kebiasaan (Latin: traditio, "diteruskan") adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut menyukai perbuatan itu. Kebiasaan yang diulang-ulang ini dilakukan secara terus menerus karena dinilai bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga sekelompok orang tersebut melestarikannya. Kata "Tradisi" diambil dari bahasa latin "Tradere" yang bermakna mentransmisikan dari satu tangan ke tangan lain untuk dilestarikan. Tradisi secara umum dikenal sebagai suatu bentuk kebiasaan yang memiliki rangkaian peristiwa sejarah kuno. Setiap tradisi dikembangkan untuk beberapa tujuan, seperti tujuan politis atau tujuan budaya dalam beberapa masa. (wikipedia).

"Adat" berasal dari bahasa Arab عادات, bentuk jamak dari عادَة (adah), yang berarti "cara", "kebiasaan". Di Indonesia, kata "adat" baru digunakan pada sekitar akhir abad 19. Sebelumnya kata ini hanya dikenal pada masyarakat Melayu setelah pertemuan budayanya dengan agama Islam pada sekitar abad 16-an. Kata ini antara lain dapat dibaca pada Undang-undang Negeri Melayu. Banyak kata dari Arab yang digunakan dalam kosa kata bahasa Indonesia, secara relatif jumlah ini antara 40 % - 60 %. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. (wikipedia).

Sejatinya tidak ada adat / tradisi yang murni dari suatu kaum seperti kaum Qurays yang melakukan beberapa tradisi seperti minum Khamar, pemujaan berhala dan membunuh bayi perempuan dan lain sebagainya sehingga disebut masa itu masa Jahiliyah. Tradisi yang memprihatinkan itu juga direkam dalam Alquran dalam surat At-Takwir ayat 9; "Karena dosa apa dia dibunuh dengan kejam." (Bayi perempuan).

Sebenarnya banyak manfaat yang didapat oleh suku Qurays ketika mereka merebut mekkah sebagaimana diceritakan Karen Armstrong dalam Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi Kritis (2011: 71), suku Quraisy kemudian berhasil mengambil alih Kakbah dari tangan suku Khuza’ah yang bertahun-tahun menjadi penjaga “rumah suci" itu dan dianggap gagal menjalankan amanat leluhur. Konon orang-orang Quraisy berhasil mengusir para Khuza’ah lewat “kampanye yang menggabungkan tipuan dan kekuatan."

Sejak itu mereka semakin kuat. Pada saat bersamaan arus perdagangan di Makkah juga kian meningkat. Kota ini memang tidak ideal bagi produksi pertanian, tapi sangat strategis sebagai kawasan niaga. Daya tarik Kakbah sebagai pusat ziarah spiritual turut berandil memajukan perekonomian kota. Dalam kata-kata Armstrong, “[Kakbah] menciptakan suatu iklim yang amat menyenangkan untuk perdagangan"

Disini jelas sekali strategy yang dipakai suku Qurays sangat jitu dimana awalnya mereka mempropagandakan bahwa suku Khuzaah gagal mengemban adat/tradisi amanat leluhur setelah itu suku Qurays dengan kekuatan dan karakter yang haus kekuasaan dan ekonomi merebut kota mekkah.

Ketika suku qurays berkuasa secara materi memang kota mekkah makmur akan tetapi kerusakan moral dan kemusyrikan merajalela disinilah, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memeperbaikinyq dan menjadikan islam rahmat bagi semesta alam.

Adat istiadat yang ada sebelum Islam masuk di berlakukan secara beberapa tindakan.

1. Dilanjutkan dan di lestarikan.

Contoh pada puasa Asyura, pada masa pra-Islam, 'Asyura diperingati sebagai hari raya resmi bangsa Arab sejarahnya karena hari itu Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut untuk mengekspresikan kegembiraan kepada Tuhan karena Bani Israil sudah terbebas dari Fira'un. Pada masa itu orang-orang berpuasa dan bersyukur menyambut 'Asyura. Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa dengan mengutamakannya 2 hari sehingga membedakan dengan puasa Asyura kaum sebelumnya.

2. Adat/Tradisi di tambahkan.

Aqiqah yaitu menyembelih seekor domba. Buraidah Radhiyallahu Anhu menuturkan, "Pada masa Jahiliyah, jika salah seorang di antara kami memiliki bayi, ia menyembelih seekor domba dan darahnya dilumurkan ke kepala si bayi. Setelah Islam datang, kami melakukan akikah dengan menyembelih seekor domba, mencukur rambut si bayi, dan melumuri kepalanya dengan za’faran" (HR Abu Dawud). Jika anak yang lahir laki-laki maka afdholnya 2 ekor domba untuk aqiqahnya.

3. Adat/Tradisi yang di Larang.

Banyak Adat/tradisi arab jahiliyah yang dilarang setelah Islam seperti mengubur anak perempuan Hidup-hidup, berjudi, menyembah berhala, RIBA, membuka aurat, minum arak/alkohol dan lain sebagainya.

Allah menurunkan Al Quran dengan perantara malaikat Jibril, berkat tuntunan ini maka bangsa Arab yang sebelumnya berada dalam kegelapan dan jahiliyah dimana banyak adat/tradisi yang buruk dirubah menjadi bangsa yang tercerahkan dan alhamdulillahi syiar Islam sekarang menerangi alam semesta, karena Islam walopun diturunkan di Arab tidak di tujukan hanya untuk orang Arab akan tetapi untuk semesta alam contohnya dalam Al Quran menyatakan : hai para manusia..., hai orang-orang yang beriman ..., hai Bani Adam/keturunan Adam ...(bukan hai orang-orang ARAB ...) dan semoga kita menjadi bagian dari syiar yang di bawakan ISLAM / nabi Muhammad SAW. Aamiin YRA.

Pilihan ada di tangan masing-masing sehingga kita dapat berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan, Padanan fastabiqul khoirot dalam falsafah Jawa bisa jadi adalah ojo dumeh dan ngono yo ngono ning ojo ngono.

Wallahu a'lam bish-shawabi ( والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ )

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image