Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dedy Darmawan

Seniman, Pebisnis atau Freelance?

Gaya Hidup | Wednesday, 23 Feb 2022, 03:30 WIB

Salam Budaya!

Pernahkah Anda sadari kalau setelah pandemi berlangsung banyak sekali perubahan mengenai cara pandang orang dalam menyikapi profesi yang berkaitan dengan online?

Pernahkah Anda berusaha tahu, mana yang lebih cocok dengan apa yang ingin Anda lakukan sebagai sumber pencari cuan?

Mas Bambang Asrini Widjanarko, seorang Kurator pernah suatu hari memperkenalkan diri ini pada seorang tokoh pelopor aliran psikologihumanistik, yang sekiranya nantinya mampu menjawab pertanyaan kegelisahan dalam mendalami profesiku selama ini.

Mari kita bersalaman erat dengan

ABRAHAM MASLOW

Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada 1908 dan wafat pada 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga yahudi dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara.

Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya. Semasa anak-anak dan remaja Maslow merasa dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.

Keluarga Maslow amat berharap ia dapat meraih sukses melalui dunia pendidikan. Untuk menyenangkan kemauan ayahnya, Maslow sempat belajar di bidang hukum tapi gagal. Ia akhirnya mengambil bidang studi psikologi di University of Wisconsin, dan memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan PhD pada 1934.

Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :

Kebutuhan fisiologis/ dasar (Basic needs or Physicological Needs)

Kebutuhan akan rasa aman dan tentram (Safety Needs: Security, Order, and Stability)

Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi (Love and Belonging)

Kebutuhan untuk dihargai (Esteem)

Kebutuhan untuk aktualisasi diri (Need for Self-Actualization)

Tapi ada sebuah loncatan pada piramida kebutuhan Maslow yang paling tinggi, yaitu kebutuhan mencapai aktualisasi diri. Kebutuhan itu sama sekali berbeda dengan keempat kebutuhan lainnya, yang secara logika mudah dimengerti. Seakan-akan ada missing link antara piramida ke-4 dengan puncak piramida. Seolah-olah terjadi lompatan logika.

Nah - Nah - NahAkankah saya sebagai Tarot Reader yang kadang menulis dan menyanyi ini, terhitung sebagai seorang seniman? atau seorang pebisnis? Atau kedua - duanya?

Menurut Anda, di posisi piramida mana, Anda sekarang berasal?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image