Ciplukan Sebagai Bahan Alam Potensial Indonesia
Teknologi | 2022-02-21 09:12:25Bahan alam diketahui memiliki berbagai manfaat dimana terkandung berbagai senyawa bioaktif, seperti kandungan polifenol dan aktivitas antioksidan yang bervariasi. Ciplukan mengandung zat bioaktif berupa flavonoid, saponin, alkaloid, polifenol, vitamin C, asama stearate, asam palmitat. Zat bioaktif dari bahan alam ini diketahui dapat berfungsi sebagai imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh, mengaktifkan pertahanan alamiah tubuh serta mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun. Imunomodulator menjadi penting dalam kajian-kajian terkait menghadapi isu pandemic corona virus disease 19 (Covid-19).
Dengan potensi yang cukup besar ini, salah satu tim riset Teknik Kimia FT UMJ melakukan penelitian terkait potensi pemanfaatan ciplukan sebagai bahan alam yang memiliki potensi nilai jual tinggi. Penelitian yang diketuai oleh Ibu Ummul Habibah Hasyim ini, meneliti terkait proses ekstraksi zat bioaktif ciplukan dengan proses ekstraksi yang lebih modern yaitu ekstraksi ultrasonikasi. Ultrasonic assisted extraction (UEA) atau biasa disebut ekstraksi ultrasonic merupakan metode ekstraksi dengan bantuan gelombang ultrasonic. Dimana gelombang ultrasonic memiliki frekuensi ≥ 70kHz yang artinya memiliki frekuensi di atas frekuensi pendengaran manusia. Dalam mengekstraksi bahan alam dengan kandungan seperti antioksidan metode ekstraksi sonikasi dapat menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dalam waktu relative singkat. Proses yang terjadi dalam ekstraksi senyawa organik pada tanaman dan biji-bijian dengan menggunakan pelarut organik adalah dengan memecah dinding sel dengan getaran ultrasonic sehingga kandungan yang ada pada bahan baku ekstraksi dapat keluar dengan mudah.
Dari segala rangkaian proses ini dihasilkan penelitian terdahulu yang mendapatkan hasil konsentrasi bahan aktif yang cukup tinggi dengan kadar antara 10 sampai dengan 20% dengan berbagai variasi waktu ekstraksi. Proses penelitian sudah dicatatkan dalam Kekayaan Intelektual yang dipegang oleh tim periset Teknik Kimia FT UMJ, dan dalam proses publikasi pada jurnal internasional.
Teknik Kimia FT UMJ mulai berkonsentrasi sebagai Program Studi yang fokus pada pengembangan bahan alam Indonesia sebagai produk unggulan. Diharapkan tahun 2030 sesuai roadmap Program Studi, Teknik Kimia dapat mengembangkan hasil-hasil penelitiannya dalam skala industri kecil menengah (IKM).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.