Dari Fosil ke Surya: PLTS sebagai Solusi Energi Berkelanjutan Indonesia
Edukasi | 2025-05-25 20:06:34Energi fosil merupakan energi tak terbarukan, karena terbentuk dari proses endapan dan penguraian makhluk hidup berjuta-juta tahun yang lalu. Penggunaan energi fosil harus dilakukan secara bijak, hal tersebut di sebabkan karena proses terbentuknya membutuhkan waktu yang sangat lama tetapi sangat mudah untuk menghabiskannya. Saat ini, penggunaan energi fosil sebagai bahan bakar menimbulkan masalah-masalah lingkungan, oleh karena itu diperlukan perubahan untuk menggunakan energi terbarukan. Pembangkit listrik di Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil, terutama batubara, gas dan minyak bumi. Ketergantungan inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki tantangan akan dampak negatif penggunaan fosil terhadap lingkungan dan kesehatan.Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, juga dengan bentuk negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau serta dikelilingi lautan menyebabkan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk beralih menggunakan energi terbarukan. Melimpahnya sinar matahari di Indonesia, dapat dijadikan solusi untuk beralih ke Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS memanfaatkan sinar matahari untuk kemudian diubah menjadi listrik yang dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, PLTS tidak menghasilkan emisi yang dapat berpengaruh buruk terhadap lingkungan, sehingga masalah lingkungan dapat teratasi dan menciptakan udara yang lebih bersih serta lingkungan yang lebih sehat.Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam dan berkelanjutan. Energi terbarukan penting untuk digunakan dan dimanfaatkan karena berasal dari proses alam sehingga energi ini tidak akan habis dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan yaitu air, angin, matahari, panas bumi dan biomassa. Namun, pemanfaatan energi terbarukan terutama sinar matahari memiliki beberapa hambatan yang sering dihadapi. PLTS perlu lahan yang sangat luas untuk menghasilkan listrik ber skala besar. Biaya yang diperlukan juga sangat tinggi. Selain itu, Indonesia memiliki dua musim yaitu musin kemarau dan musin penghujan. Pada saat musim penghujan menjadi salah satu tantangan karena PLTS kemungkinan tidak mendapatkan sinar matahari sepanjang hari. Penggunaan PLTS memang memiliki beberapa hambatan yang tidak bisa dihindarkan. Akan tetapi, di Indonesia PLTS menjadi solusi yang menjanjikan karena memanfaatkan sinar matahari yang melimpah dan tidak menghasilkan emisi yang membahayakan lingkungan. Penggunaan energi terbarukan juga dapat mengatasi dampak negatif dari energi fosil dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk keberlangsungan hidup di Indonesia.
Sumber referensi: https://ftmm.unair.ac.id/peluang-dan-tantangan-menuju-energi-terbarukan-di-indonesia/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar_fosil
Referensi foto:
https://pin.it/7ASBAZ4lR
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
