Dari Pengusaha ke Penguasa: Jejak Oligarki
Bisnis | 2025-05-25 14:07:43
Nama Haji Isam telah lama malang melintang di antara elite bisnis dan politik Tanah Air. Setelah merajut jaringan bisnis yang kokoh, kini ia mengincar panggung politik praktis melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Rencananya, pada September 2025 mendatang, Haji Isam akan resmi bergabung dengan partai berlambang Ka'bah tersebut. Langkah ini diyakini sebagai bagian dari strategi untuk mendukung ambisi sepupunya, Andi Amran Sulaiman—seorang pengusaha asal Makassar yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian—dalam perebutan kursi ketua umum PPP.Langkah Haji Isam ini tentu bukan tanpa perhitungan matang. Dengan berhasil menguasai PPP, ia akan menggenggam posisi tawar yang jauh lebih signifikan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2029. Ambisinya tampaknya melampaui sekadar menjadi bagian dari sistem politik; ia mengincar kendali atasnya.Panduan Singkat Menjadi Oligark ala Haji IsamBagaimana seorang pengusaha seperti Haji Isam dapat bertransformasi menjadi figur oligarki yang mampu memengaruhi kebijakan negara? Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat dipelajari dari perjalanannya:1. Membangun Fondasi Kekuatan Ekonomi yang SolidSebelum terjun ke politik, seorang oligark lazimnya telah memiliki basis bisnis yang kuat. Haji Isam memulai dengan mengakuisisi dan mengembangkan bisnis di sektor-sektor strategis, termasuk properti, perdagangan, dan sumber daya alam. Kekuatan finansial yang besar menjadi modal awal untuk membangun jaringan dan mendapatkan akses ke para pengambil kebijakan.2. Meraih Konsesi dan Proyek Menggiurkan dari PemerintahSetelah memiliki kekuatan finansial yang mapan, langkah krusial berikutnya adalah memenangkan proyek-proyek pemerintah yang menguntungkan. Hal ini seringkali melibatkan lobi-lobi intens dengan para pejabat terkait, bahkan tak jarang melalui pengaruh dalam perumusan regulasi yang secara khusus menguntungkan bisnisnya.3. Memasuki Gerbang Kekuasaan PolitikSetelah memiliki pengaruh yang cukup besar di sektor ekonomi, seorang oligark biasanya akan berupaya masuk ke dalam arena politik untuk mengamankan dan melanggengkan kepentingannya. Pilihan Haji Isam jatuh pada PPP sebagai kendaraan politik, dengan target utama menguasai struktur kepemimpinan partai.4. Membentuk Kartel Politik yang MenguntungkanDengan berhasil mengendalikan sebuah partai politik, seorang oligark memiliki potensi besar untuk membentuk aliansi strategis dengan partai penguasa atau kelompok politik berpengaruh lainnya.
Dalam lanskap politik Indonesia yang dinamis, perpindahan kekuasaan dari ranah bisnis ke panggung politik bukanlah fenomena baru. Andi Syamsuddin Arsyad, yang lebih dikenal dengan sapaan Haji Isam, menjadi salah satu contoh teranyar dari tren ini. Di usia 48 tahun, ia telah mengukuhkan dirinya sebagai pemain kunci di dunia usaha, dengan dugaan kuat mampu memengaruhi arah kebijakan pemerintah dari balik layar. Kini, Haji Isam mengambil langkah yang lebih eksplisit dengan mencoba menancapkan kukunya di partai politik.
Dari Pengusaha ke Politisi: Manuver Strategis Haji Isam di PPP
Pada September 2025, Haji Isam dikabarkan akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Langkah ini diyakini sebagai strategi untuk mendukung sepupunya, Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian sekaligus pengusaha asal Makassar, dalam perebutan kursi ketua umum PPP. Dengan menguasai PPP, Haji Isam berpotensi memiliki posisi tawar yang lebih kuat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.Panduan Singkat Menjadi Oligark: Konsesi, Politik, dan Kartel KekuasaanPerjalanan Haji Isam mengajarkan kita beberapa hal tentang bagaimana seorang individu dapat membangun kekuatan oligarki: * Konsesi Bisnis sebagai Modal Awal: Kesuksesan dalam meraih konsesi bisnis menjadi fondasi penting bagi Haji Isam. Sumber daya ekonomi yang besar memungkinkan ia untuk memperluas pengaruh ke berbagai sektor. * Merambah Dunia Politik: Setelah memiliki kekuatan ekonomi, langkah selanjutnya adalah memasuki ranah politik. Pengaruh dalam pengambilan kebijakan pemerintah menjadi tujuan utama. * Menguasai Partai Politik: Mengendalikan partai politik adalah strategi kunci untuk memperkuat posisi tawar. Dengan menguasai PPP, Haji Isam berpotensi membentuk kartel politik bersama partai penguasa. * Ambisi Jangka Panjang: Pemilu 2029 menjadi target jangka panjang Haji Isam. Dengan menguasai partai politik, ia dapat memainkan peran penting dalam menentukan arah politik nasional.Ancaman Oligarki dan Peran Gerakan SosialFenomena oligarki seperti yang dicontohkan oleh Haji Isam menimbulkan kekhawatiran akan terkonsentrasinya kekuasaan di tangan segelintir elite. Hal ini dapat mengancam demokrasi dan keadilan sosial. Oleh karena itu, gerakan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencegah oligarki berkuasa menjadi sangat krusial.Gerakan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti: * Edukasi publik tentang bahaya oligarki. * Advokasi kebijakan yang membatasi pengaruh oligarki. * Pengawasan terhadap praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. * Mendorong partisipasi politik yang inklusif.Dengan demikian, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga demokrasi dan mencegah oligarki menguasai negara.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
