Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zhafirah Najwa

Robohnya Surau Kami: Spiritualitas atau Tanggung Jawab Sosial? Seimbang!

Sastra | 2025-05-22 20:49:05
Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis.

Cerpen "Robohnya Surau Kami" menyampaikan amanat yang tajam dan menggugah tentang makna sejati kehidupan dan tanggung jawab sosial manusia. Lewat kisah tragis kematian seorang kakek penjaga surau, A.A. Navis mengkritik keras pola pikir religius yang hanya menekankan ibadah ritual semata, namun melupakan kewajiban sosial dan peran aktif dalam memperjuangkan kesejahteraan hidup, baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat sekitar.

Melalui tokoh Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi, penulis memperlihatkan bahwa ibadah tidak hanya tentang hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga harus tercermin dalam tindakan nyata yang memberi manfaat kepada sesama. Tuhan tidak berkenan pada hamba yang hanya tekun beribadah, tetapi pasif dan membiarkan bangsanya terpuruk dalam kemiskinan dan penderitaan. Ketekunan beribadah tanpa kontribusi sosial dianggap sebagai bentuk kemalasan yang terselubung.

Cerita ini juga menyampaikan pesan bahwa kemunafikan sosial dan keengganan untuk berubah bisa berujung pada kehancuran pribadi maupun masyarakat. Kakek, yang merasa terhina dan kehilangan pegangan hidup setelah mendengar cerita Ajo Sidi, akhirnya memilih bunuh diri, sebuah simbol tragis dari orang-orang yang tersingkir oleh perubahan zaman karena enggan menghadapi kenyataan dan terlalu larut dalam kenyamanan spiritual yang kosong dari aksi nyata.

Dengan nada sindiran yang kuat, A.A. Navis menyampaikan bahwa kehidupan yang bermakna adalah kehidupan yang seimbang antara spiritualitas dan tanggung jawab sosial. Ibadah bukan pelarian dari dunia, melainkan landasan untuk membangun dunia yang lebih adil dan manusiawi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image