Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Grecilia Shevi Jelita

Tantangan Nasionalisme Generasi Z di Tengah Arus Budaya Asing

Edukasi | 2025-05-16 17:05:40

Globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang menciptakan dunia baru tanpa batas, Generasi Z hidup dalam arus informasi yang sangat deras. Budaya asing saat ini tidak hanya dapat di akses melalui buku atau film saja, tetapi media sosial, musik, fashion, bahkan gaya bicara dari berbagai negara menyatu dalam kehidupan sehari-hari generasi muda, terutama Generasi Z yang tumbuh di tengah arus digital.

Meskipun membuka wawasan dan perspektif baru, bukan hal yang salah menggemari budaya asing seperti K-Pop, drama Korea, anime Jepang, gaya hidup barat, dan lainnya. Ketertarikan terhadap budaya asing menjadi tren di media sosial, munculnya budaya asing membuat budaya lokal kurang diperhatikan sehingga dianggap kuno dan ketinggalan zaman.

Generasi muda terutama Generasi Z memiliki tantangan yang berat dalam menghadapi masalah ini, bagaimana menjadi generasi muda dalam mepertahankan nasionalisme di tengah konten-konten viral dari luar negeri, generasi muda dituntut untuk bijak memilah dan menyaring informasi yang masuk melalui globalisasi dan kemajuan teknologi.

Namun, nasionalisme generasi muda tidaklah sepenuhnya pudar melainkan mengalami transformasi. Generasi muda saat ini dikenal dengan sifatnya yang individualisme, kreatif, dan terbuka terhadap perbedaan. Oleh karena itu, untuk mengatasi penurunan nasionalisme terhadap pengaruh budaya asing dibutuhkan peran dan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, keluarga, masyarakat, dan diri sendiri untuk bekerja sama dalam menjunjung tinggi nasionalisme di Indonesia. Beberapa upaya yang dilakukan, diantaranya :

1. Memperkuat Identitas Bangsa: Menguatkan identitas bangsa dengan meningkatkan kecintaan terhadap budaya dan produk lokal, serta menanamkan rasa cinta tanah air.

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengenalkan dan mempromosikan seperti membuat konten yang positif tentang budaya lokal ke masyarakat luas hingga mancanegara, sehingga budaya Indonesia tetap eksis di era digital.

3. Peran Pendidikan: Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat pendidikan karakter dan literasi kebangsaan dengan menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan.

Singkatnya, tantangan nasionalisme generasi muda terhadap budaya asing adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara mengadopsi nilai positif dari budaya global dengan mempertahankan dan menguatkan nilai-nilai budaya lokal dan identitas nasional.

Generasi Z bukan generasi lemah. Mereka hanya butuh ruang dan dukungan untuk mengekspresikan kecintaan pada tanah air dengan cara mereka sendiri. Budaya asing tidak harus ditolak, tapi harus diimbangi dengan rasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri.

Menjadi warga dunia dan tetap mencintai Indonesia bukanlah dua hal yang bertentangan. Justru itulah tantangan terbesar Generasi Z: menjaga nasionalisme, bukan dengan menutup diri, tetapi dengan mengenal jati diri lebih dalam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image